4 mins read

“Pentingnya Integrasi Ilmu Pengetahuan Untuk Menyikapi Problematika Yang Ada”

Integrasi, dalam bahasa Inggris integration memiliki arti penggabungan. Sedangkan dalam KBBI arti kata integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sehingga dapat kita pahami bahwa integrasi ilmu pengetahuan adalah suatu proses penggabungan atau pembauran dua atau lebih dari ilmu pengetahuan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bisa diterapkan dalam kehidupan.

Adapun hal yang melatar belakangi adanya integrasi ilmu pengetahuan adalah adanya sistem dikotomi dalam melihat disiplin ilmu pengetahuan. Dikotomi adalah pembagian dua kelompok yang saling bertentangan. Dalam implikasinya, disebutkan sebagai ilmu umum dan ilmu Islam, pendidikan umum dan pendidikan Islam, guru pendidikan umum dan guru pendidikan Islam, sekolah umum dan sekolah agama. Dengan demikian, dikotomi ilmu yang dimaksud di sini adalah pembagian dua kelompok ilmu pengetahuan, secara lahiriah kelihatan bertentangan, yang diklaim bahwa ilmu agama berasal dari Islam, sementara ilmu umum diklaim berasal dari Barat (Abdul Wahid, 2014). Tentu saja hal tersebut akan menyebabkan implikasi yang besar bagi umat Islam sendiri dalam memandang perbedaan disiplin ilmu tersebut. Terlebih lagi dalam memandang perbedaan ilmu dan pendidikan, kurikulum pendidikan, lembaga pendidikan dan sebagainya. Sudut pandang tersebut tentu saja akan memojokkan salah satu ilmu pengetahuan yang dirasa tidak perlu untuk dipelajari. Banyak masyarakat Islam yang beranggapan hanya ilmu agama saja yang pantas dan harus untuk dipelajari sedangkan ilmu-ilmu selain ilmu agama dipandang sebagai disiplin ilmu yang sekuler dan tidak perlu untuk di pelajari.

Oleh sebab itu, untuk menanggulangi permasalahan dikotomi tersebut maka diberlakukan pembauran disiplin ilmu pengetahuan yang disebut dengan integrasi ilmu pengetahuan. Integrasi tersebut sangat besar dampaknya bagi penuntut ilmu, mengingat problematika yang terjadi saat ini memiliki tingkatan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Problematika yang terjadi saat ini jauh lebih kompleks dari problematika yang terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, tidak bisa hanya menggunakan satu disiplin ilmu untuk menanggulangi hal tersebut, maka diperlukan suatu gerakan baru untuk menyelesaikan problematika yang ada sekarang.

Dalam perkembangannya, integrasi ilmu pengetahuan memiliki dua mazhab besar yang perlu kita telaah lebih dalam lagi. Adapun dua mazhab besar tersebut adalah pertama, Islamisasi sains yaitu suatu proses dimana ilmu pengetahuan akan di Islamkan terlebih dahulu sehingga bisa dipelajari dan di terapkan oleh umat Islam. Mazhab ini pada dasarnya berpegang teguh pada prinsip “semua ilmu itu sumbernya dari al-Qur’an” sehingga selain ilmu yang ada dalam al-Qur’an maka tidak boleh adanya ilmu yang sekuler (ilmu umum). Kedua, pengilmuan Islam dimana mazhab ini menyatakan hal yang sebaliknya dengan mazhab yang pertama tadi. Pada prinsipnya, tidak perlu adanya Islamisasi ilmu pengetahuan, namun ilmu agama seharusnya melalui epistemologi ilmiah yang dapat diterima oleh keilmuan dunia dengan pembuktian secara ilmiah. Sehingga ilmu pengetahuan tersebut mampu berkembang mengikuti zaman dan bisa di manfaatkan oleh manusia itu sendiri. Contoh sederhana yang bisa kita rasakan saat ini adalah perkembangan ilmu pengetahuan (science) yang banyak memberikan manfaat bagi umat manusia secara menyeluruh. Dalam hal menangani virus Covid-19 misalnya, walaupun pada kenyataannya agama menganjurkan umat Islam menjaga kebersihan untuk menghindari diri dari berbagai macam penyakit, namun pembuktian secara eksplisitnya tidak bisa dilakukan oleh ilmu agama tersebut. oleh karena itu, riset ilmiah melakukan penelitian secara ilmiah untuk membuktikan kebenaran hal tersebut. Sehingga didapatkan kebenaran yang sejalan dengan kedua disiplin ilmu pengetahuan tersebut. Dengan mengkomparasikan kedua disiplin ilmu tersebut maka akan ditemukan titik terang untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang baru ditemukan. Kembali kepada permasalahan Covid-19 riset ilmiah membuktikan bahwa menjaga kebersihan akan menghindarkan diri kita dari berbagai macam penyakit termasuk Covid-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Sehingga jika kita melihat lebih jauh lagi, pada kenyataannya integrasi ilmu pengetahuan sangat penting dilakukan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada saat ini. Menurut Nadiah Thayyarah (2013) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan itu selalu sejalan dengan al-Qur’an. jika tidak sejalan maka ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama hasil penelitiannya yang tidak benar dan kedua pemahaman tentang al-Qur’an tersebut yang tidak benar.

Oleh karena itu, sikap kita sebagai umat Islam harus lebih bijaksana dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Kita harus pandai menyikapi hal-hal yang tidak baik bagi diri kita terlebih lagi bagi agama. Integrasi ilmu pengetahuan yang di pelajari harus dilandaskan dengan sikap objektif dan dengan niat yang baik yakni untuk membangun peradaban yang lebih baik lagi untuk agama. Sehingga, setelah kita mengetahui manfaat dari integrasi ilmu pengetahuan, kita akan sampai pada kesimpulan betapa pentingnya integrasi ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan problematika yang ada saat ini.

Referensi :
Thoyyar, Husni. “Model-model Integrasi Ilmu dan Upaya Membangun Landasan Keilmuan Islam.” Makalah, UIN Sunan Kalijaga (2008).
Wahid, Abdul. “Dikotomi Ilmu Pengetahuan.” Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 1.2 (2014).
Thayyarah, Nadiah. Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an. Serambi Ilmu Semesta, 2013.