KETIKA  CEMBURU MELANDA  TERINGAT RASULULULLAH DAN ALMARHUMAH IBU  CEMBURU ITUPUN AKHIRNYA  PUDAR
13 mins read

KETIKA  CEMBURU MELANDA TERINGAT RASULULULLAH DAN ALMARHUMAH IBU CEMBURU ITUPUN AKHIRNYA  PUDAR

KETIKA  CEMBURU MELANDA

TERINGAT RASULULULLAH DAN ALMARHUMAH IBU

CEMBURU ITUPUN AKHIRNYA  PUDAR

16-MEI-2021- SEMESTER 8 SKRIPSI SETELAH LEBARAN

Cinta terkadang begitu indah yang terasa dalam dada manusia, membuat hati jadi bergairah dalam beribadah, dalam bekerja maupun menulis di laptop, cinta pun terkadang sangat menyakitkan, menusuk melebihi tajamnya pedang, hingga tak sedikit yang merasakan yang namnaya patah hati lantaran di tinggal sang kekakis hati, namun disaat kita paham dan mengerti apa itu cinta yang sebenarnya, maka kebahagiaan yang akan kita dapatkan.

Cinta sebenarnya adalah, seorang laki-laki yang berani menghadap pada orang tua kita, untuk meminta secraa biak-baik lewat jalur pernikahan yang halal, diluar itu adalah cinta yang sesaat, yang hanya  bisa menimbulkan rasa luka, sedih, gelisah dan benci, itulah cinta yang belum pada waktunya, cinta disaat belum adanya terjalin ikatan yang halal.

Ada sebuah cerita seorang perempuan yang bernama nurul, tinggalnya disebuah desa kecil yang jauh dari keramaian lalu lalang, tepatnya di dekat sebuah sawah yang menghijau, itulah tempat tinggalnya, singkat cerita, dia mengenal seorang ustadz di sebuah pesantren, yang agak jauh dari rumahnya, yang di waktu-waktu tertentu, diadakan adanya pembacaan Al-Qur’an Al-Karim, dan seiring berjalannya waktu, karena sering berkumpul bareng dalam melakukan kebaikan, lambat laun, hari demi hari, akhirnya timbullah sebuah rasa yang berbeda. Sebuah rasa, iya rasa yang tak bisa diceritakan, rasa yang tak bisa di ungkapkan saking rahasianya, dan kode akhirnya pun jadi sebuah pilihan.

Di santren tersebut, bukan tanpa sebab, namun di situlah kebetulan karena nurul adalah salah satu pemudi remaja remaji yang ada di desanya, dan akhirnya ada sebuah program mingguan yang sama-sama sudah disepakati sebelumnya, akhirnya pada malam jumat diadakan pembacaan surah ya sin diadakan secara bersama-sama, pembacaannya secara serentak mulai dari awal hingga akhir, dan untuk malam ahad diadakan pembacaan hizib atau pembacaan sholawat dan doa-doa yang terkandung dalam isi hizib tersebut.

Adem, sejuk, tenang seklai yang dirasakan dikala sudah emmbacanya, dikala turun hujan waktu itu, serentah pembacaan ya sin, bersama-sama, dan disinilah nurul akhirnya bertemu dengan seorang ustadz yang memimpin jalannya pembacaan Al-Qur’An dan Hizib tersebut.

Masya Allah, suaranya merdu, baguss, sangat menyentuh hati gumamnya dalam hatinya nurul, tak terasa hari-demi hari rasa kagum, rasa kagum itupun menjadi semakin berkembang, semakin besar, mungkin juga benar kata orang, sebuah rasa cinta bermula dari sebuah kekaguman, namun harus dilandasi karena Allah SWT. iya mungkin benar rasa ini pernah bergejolak di malam yang sunyi senyap, muncul tiba-tiba, tanpa disadari, akhirnya yang menjadi pilihan adalah satu, iya satu yakni serahkan rasa cinta tersebut kepada Allah SWT yang telah menanamkankannya dalam hati. Dengan cara ambil air whudu, sholat lalu kemudian bacalah kalamnya Tuhan yang suci yakni Al-Qur’an.

Dan inilah yang berusaha semoga tetap untuk diamalkan olehnya nurul dalam kehidupan sehari-harinya, cinta, benci, rindu, kangen, bahagia, semuanya tak bisa di buat-buat, tak bisa di perkirakan, semuanya karena hanya Allah yang bisa menghendaki kenapa rasa tersebut bisa muncul di hati, hingga pilihan terbaik adalah dengan menyerahkan permasalahan tersebut pada Tuhan yang menghendaki hingga bisa terjadi, salah satu contohnya disaat hati dilanda cemburu.

Berbicara cemburu terkadang sangat menyedihkan, hati berdebar-debar, sedih, benci dan bawaannya hanya ingin menangis dan menangis, dan inilah yang dialaminya oleh nurul waktu itu, melihat ada wanita lain yang dekat dengan ustadz tersebut, mungkin hanya sebatas teman bisa, namun yang namanya cinta, terkadang cemburu itu muncul di waktu melihatnya bersama yang lainnya, meski terkadang cemburu tersebut di  pendam sendirian. Sungguh menyakitkan.

Hati bagaikan teriris, tergores, dan inilah yang dialaminya nurul, disaat melihat sang ustadz berkunjung ke rumah temannya dan kebetulan disana ada wanita, ah mengapa… mengapa hatiku bergemuruh, cemburu seperti ini… ya Allah berikanlah hamba obatnya. Aamiin ucapnya nurul dalam hati waktu itu.

Allahuakbar…Allahuakbar.. suara takbir terdengar, menandakan waktu sholat isya akan tiba, nurul lalu mengambil air whudu untuk sholat dan membaca Al Qur’an, air matanya nurul menetes, mengalir ke pipi, berusaha untuk di tahan, namun tak bisa, hingga air mata itupun mengalir meski hanya sedikit, matanya nurul berkaca-kaca, berusaha memahami akan makna ayat yang dibaca, berusaha mengerti kan terjemahannya, masya Akkah begitu snagat indah kalimat Allah yang tersusun berupa Al Qur’an yang mulia, masya Allah, hingga membuat hati ingin menangis.

Apa gerangn yang membuat nurul menangis, hingga mengakibatkan matanya jadi berkaca-kaca, apakah karena maslaahnya, karena rasa sedihnya, atau yang lainnya,? Sungguh sangat indah Al-Qur’an ini, ternyata yang mebuatnya meneteskan air mata adalah ternyata nurul membaca ayat Al Qur’an yang di dalamnya berisi tentang cerita baginda Rasululullah Saw, seorang manusia yang paling mulia, yang dijamin masuk syurga, yang tak ada dosanya selama hidup di dunia, Rasul Allah yang telah memperjuangkan agama islam hingga mencapa pada kemennagan dengan izin Allah, Rasululullah manusia mulia beliau adalah kekasih Allah, yang syafaatnya dinanti-nanti kelak di akhirat.

Ya Allah,… ampunilah dosa hambamu ini… ampunilah,,, hamba telah khilaf, hamba telah bersalah, mencintai seorang makhluk biasa, seorang yang manusia yang biasa, ampunilah ya Allah, gumanya nurul waktu itu, tepatnya masih berada di atas sajadah birunya.

Mengapa wahai hatiku, mengapa bukan Rasululullah yang kau rindukan, mengapa bukan beliau yang kau dambakan, mengapa? Gumanya mepertanyakan dirinya sendiri, Rasulululah yang telah banyak berjasa padamu, berjasa bagi umat manusia, hingga kau bisa seperti sekarang ini, bisa tenang beribadah tanpa ada yang mengganggu, bisa baca Al-Qur’an dengan tenang, semuanya adalah atas jasa dari beliau, bersyukurlah nurul,,, ucapnya dalam hati berbicara dengan hatinya sendiri.

Hamba ingin mencintai Rasululullah ya Allah, hamba ingin sekali, tanamkanlah rasa cinta ke dalam hati hamba untuk beliau, tanamkanlah ya Allah, ijinkanlah hamba berjumpa dengan beliau walaupun lewat mimpi, hamab ingin merindukan beliau seperti para ulama’ yang sholeh yang saking rindunya Allah perkenankan untuk bertemu baginda Rasululullah lewat mimpi, mudahkanlah ya Allah rasa cinta itu masuk ke dalam hati hamba, cinta pada beliau.

Teringat banyak di youtube, para ustadz menceritakan tentang para ulama’ yang sering bertemu denga Rasululullah lewat mimpi, kerinduannya yang sangat besar, sholawatnya yang sangat banyak, hingga Rasululullah berkenan hadir kedalam mimpi sang ulama’ tersebut.

Nurul teringat dirinya, hamba hanya manusia biasa, anak petani, anak yang sederhan, apa bisa Rasululullah mencintai hamba..gumamnya nurul waktu itu, namun insya Allah bisa kok, nurul menjawab pertanyaannya sendiri, iya bisa kok, dengan cara bersholawat, iya nurul kau harus perbanyak bersholawat pada baginda Rasululullah, dengan ucapan bisa “ Allahummasholli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad. “ Shollallu’ala muhammad” yang bisa di sebut sholawat jibril.

Ya Allah ijinkanlah hamba bisa merindukan beliau dengan rindu yang tulus dari hati terdalam, ijinkanlah hamba untuk selalu berusaha mengamalkan sholaewat sepanjang hidip hamba dan bisa berjumpa dengan baginda Rasululullah Shollallahu’ala ‘alaihi wasallim. Ketika membuka facebook tak sengaja terlihatlah dengan sangat jelas, gambar masjid nabawi, masjid yang indah, masjid yang megah, masjid yang diberkahi sepanjang kehidupan, masjid yang diman disana pernah tinggal baginda Rasululullah yang mulia, yang sangat baik, dan santun, Rasululullah yang sepanjang hidupnya adalah kebaikan dan kebaikan, Rasululullah yang sepanjang hidupnya tak pernah bersalah dan berbuat salah, yang ada adalah kebaikan dan kebaikan di dalamnya. Ya nabi salam alaika…. Ya Rasul salam alaika.. berusaha nurul mengingat akan pengorbanan sang baginda, ketika nurul pernah membaca akan Sirah beliah dari sebuah buku yang bernama Sirah Nabawiyyah, Masya Allah pasti air mata kan menetes demi mengingat akan pengorbanan beliau.

Assalamu’ala ya Rasululullah… di depan pintu masjid nabawi, mengucapkan salam penghormatan, air mata menetes, menangis, rindu, kangen semuanya berkecamuk dalam hati, tatkala melihat para pecinta Rasulullah bisa dan dapat berkunjung beribadah di kota suci mekah dan madinah, dan mereka bisa berkunjung berzirah ke makam Rasululuh yang mulia, alangkah nikmatnya, alangkah senangnya, mereka Allah izinkan untuk langsung bertemu dengan sang baginda meski baginda Rasululullah sudah lama wafat, namun kehadirannya seolah menemani selama dalam masjid nabawi tersebut, ketenangan, kesejeukan, keademan pasti mereka dapatkan.

Di tanah air sendiri saja, ketika mengingat dan melihat para haji di kota madianah, merasakan kedamaian dihati yang muncul secara tiba-tiba. Ya Allah ijnkanlah suatu hari nanti hamba bisa berkunjung dan berziara serta bisa beribadah dengan ibadah yang engkau terima di dalam masjid nabawi, merasakan kesejukan udara pagi disana, udara yang sejuk meski malam angin bermaburan dengan sangat kencang, ijinkanlah hamba untuk beribadah di madinah dan di kota suci mekah ya Allah, merasakan kehadiran engkau dan kehadiran Baginda Rasululullah disana, dan bisa merasakan kehadiran sang al marhumah bunda disana.

Berbicara almarhumah ibu terkadang air mataku menetes, mengingat masa-masa menjalani hidup bersama, masa-masa dalam perlindungan sang ibu, masa-masa ibu adalah segalanya bagiku, dikala hatiku sedang gundah, ibu adalah obat bagiku, mengobati hati yang sedang gelisah dan gunah, sebagai teman curhat pribadi, ibu adalah segalanya bagiku dalam keadaan senang sedih bahagia bersama-sama, menjalani hidup bersama dalam kesderhanaan, ketulusan cinta sang bunda pada anaknya tak bisa diukur oleh harta maupun tahta, ibuku syurgaku, namun kini hanyalah kenangan dan kenangan yang kan terkenang selama hidup.

Kini hidupku berbeda dari hidup yang dulu, berubah seiring berjalannya waktu, yang dulu ibuku dengan senang hati membuatkan masakan kesukaanku, membuatkan minuman disaat aku sakit, ibuku mendekapku, ibuku melindungiku disaat aku sedang sakit, ibuku melindungiku disaat ada yang ingin melukai, mencucikan pakaianku disaat sakit, ibu yang menolongkan disaat ada yang mencaci makiku, ibu yang memberikanku semangat ketika sekolah masih jalan kaki  oh ibu kaulah syurgaku, syurgaku di  dunia, ibuku yang telah mengandungku selama 9 bulan, ibu yang telah menyusuiku, yang telah menggendongku bertahun-tahun, maafkanlah anakmu ibu, maafkan jika pernah bersalah padamu.

Astagfirullah, astagfirullah,astagfirullah, airmataku rasanya ingin menetes, mengingat tentang ibu, aku teringat waktu itu bulan suci ramadhan sudah berakhir, tiba saatnya lebaran sudah tiba, selesainya sholat idhul fitri, tiba saatnya kbiasaan kami berziarak ke makam saudara saudari yang sudah meninggal, akupun bersama adikku pergi ke pemakaman, berzirah pada sang almarhumah ibu, yang sudah meninggal sudah 3 tahun kurang lebih waktunya, aku rindu, aku kangen dan rindu pada engkau ibu, aku rindu akan senyumanmu disaat menyambutku waktu pulang sekolah, dengan cepat ibu mempersipakan makanan yang sangat enak, aku rindu ya Allah benar-benar rindu susana tersebut.

Namun sekarang kini ibu telah tida, sudah pulang ke hadirat Tuhan yang kuasa, ibu yang dulunya selalu menyambut kepulanganku waktu sekolah kini tak ada lagi, ibu yang dulu tersenyum disaat mendengar kabar baik dariku kini tak ada lagi, aku menangis, menangis di waktu selelsai sholatku, waktu 2 hari wafatnya ibu, di dalam kamar mandi aku bersembunyi menangis, iya aku bersembunyi, dengan niat supaya kakak dan adikku tak tau bahwa aku sedang mengis, namun keluarnya aku dari kammar mandi, sudah lain dari sebelum aku mmasuk kamar mandi, mataku terlihat sudah menangis, dan akupun tau kakak dan adikku mengetahuinya, namun mereka juga paham apa yang menyebabkan aku menangis.

Sampainya di pemakaman, aku langsung menuju makam ibu tepatnya di paling ujung, ibu nia datang bu… assalamu’alaika ya ahlil kubur.. ucapku waktu masuk di area pekamakan, banyak aku temui para pengunjung myang berzirah waktu itu karena sudah lebaran, dan tibanya aku di pemakaman ibu, langsung ku membaca ya sin, kini ya sin terasa sedih rasanya ku membacanya, seperti sedihnya hatiku melihat ibu sudah tiada untuk selamaya, kini hanya batu nisan, hanya tanah yang bisa aku pegang, batu nisan ibu, oh ibu… nia rindu ibu…

Aku tak ingin menangis dan menetskan air mataku, akupun berusaha untuk kuat dan tabah, menghadapi semunya ini, akhirnya selelsai aku baca ya sin, aku membersihkan makam ibu, membuang daun-daun yang jatuh dan sudah kering disana, akupun ingin menangis, dan sempat airmataku ingin jatuh, namun berusaha sebisa mungkin aku tahan, astagfirullah… astagirulah.. kuatkanlah hamab ya Allah, kuatkanlah.

Ibu baik-baik saja disini nak, ibu baik-baik saja, jangan menangis, jangan bersedih, jangan, ibu bahagia kok disini, kau nia harus rajin-rajin beribadah disana ya, jangan lupa teruslah untuk berdoa dan berdoa, jangan lupa ibu ya, ibu disisni senang kok melihat nia mengunjungi ibu, teruslah berdoa minta tolong pada Allah yang kuasa, kemudahan pasti selalu menyertaimu.

Seolah-olah ibu seakaan Berbicara waktu ku masih dipemakaman, astagfirulllah, astagfirullah, mafkan anakmu ibu, karena sema ini masih bersdih, mengingat engkau yang sudah di sana, di khadirat Allah yang berkuasa, insya Allah nia akan rajin perbanyak doa agar ibu bahagia disana, ,,, ucapku dalam hati …

Akhirnya selesai ziarah, aku melihat banyak masyarakat di area pemakaman, namun karena aku duluan akhirnya kamipun pulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *