Sajak-Sajak Mengenangmu, Prof
Prof, Almamatermu Menangis
Sejak pukul dua puluh satu
Tuhan menjemput waktumu
Memekikkan malam memecahkan duka
Mempertemukanmu pada rindu-Nya
Tanggal dua puluh satu
Di siang yang mendung
Lembaran-lembaran almamater rapi mempersiapkan diri melepasmu
Di sore yang lalu
Almamater lusuh berdebu karena menggebu-gebu menyambutmu
Tahun dua puluh satu
Langit terbata-bata sepanjang jalan perpisahan
Rintis gerimis tersedu-sedu menggotongmu
Almamater yang engkau sebutkan “harum namanya”
Kuyup tergenang tangis air mata keabadian
Yang bermuara dari mata air pengabdianmu
Berpuluh-puluh kilometer
Terus memangkas usiamu
Memberikan kami wejangan hidup seorang akademisi di pelosok negeri
Bersama senyummu yang lebar dan tanganmu yang panjang
Engkau meraih tangan kami yang kini hanya tersentuh dengan lantunan do`a
AL-FATIHAH!
Darul Kamal, 23 Juni 2021
Engkau Bersama Hujan Bulan Juni
Haruskah aku mendoakanmu bersama hujan bulan Juni?
Sungguh engkau lebih tabah dari hujan bulan Juni
Tertatih melawan letih pada usiamu yang tidak kekal
Sungguh engkau lebih bijak dari hujan bulan Juni
Tersenyum simpul pada kerikil kecil yang nakal
Sungguh engkau lebih arif dari hujan bulan Juni
Memberikan seluruh jasamu untuk Darul Kamal
Bersama hujan bulan Juni
Melepasmu adalah Sapardi yang berhenti berpuisi
Darul Kamal, 23 Juni 2021