Liburan Bersama Covid-19
Sumber gambar: Liputan 6
Libur kuliah dan pandemi, dua frasa yang memberikan kabar yang tidak bisa damai di dalam benak mahasiswa. Good news-nya adalah ujian akhir semester bagi beberapa perguruan tinggi di Indonesia baru saja berakhir dan libur tiga puluh hari menanti. Ibarat kanvas kosong, tiga puluh hari itu menunggu tangan-tangan yang haus melukis untuk menarikan kuasnya di atas kanvas kosong tersebut, boleh melukis apa saja; gunung, pantai, kolam. Angkringan maupun pesantren kilat.
Kabar baik itu tidak segan-segan menyebar kepada siapa saja yang tangannya sudah pegel dengan tugas kuliah, mungkin pembaca yang budiman salah satunya. Namun, stop dulu, ada kabar yang lebih penting daripada menghalukan mau ngapain besok, lusa dan minggu depan. Kabarnya adalah sampai saat ini, pandemi virus corona atau akrab disapa Covid-19 masih betah hidup berdampingan dengan kita. Bahkan terbaru virus ini terus menambah klasternya di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Sehingga semua aktivitas yang berhubungan dengan pelanggaran protokol kesehatan dilarang, berkumpul dan berdesak-desakan ditiadakan, yang tidak memakai masker ditindak.
Kesmpulan dari dua berita itu adalah bahwa liburan yang menghadirkan kerumunan orang ditiadakan, kecuali berkerumunan dengan hewan ternak, khususnya para peternak sapi dan ayam. Bisa dipastikan spot-spot selfie akan lengang, wisata keluarga dibatasi dan demo-demo akan dibui. Lalu sehoror itukah masa liburan di era pandemic ini?, bagi orang kreatif tentunya kesempitan adalah kesempatan, maka di sini penulis merekomendasikan tips and trick berlibur di musim pandemic ini.
Pertama, libur di rumah aja (Holiday at Home), cara yang paling aman untuk mengurangi resiko penularan Covid-19 adalah dengan tetap stay at home. Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan di rumah, syarat yang paling utama adalah pastikan itu rumah kita. Diantara aktivitas yang sedang trend adalah bercocok tanam di rumah, ini adalah cara yang patut diteladani, sebab selain mengusir kebosanan, kegiatan menanam di rumah juga dapat mempercantik dan menyegarkan pemandangan rumah.
Tumbuh-tumbuhan yang bisa ditanam di halaman rumah kita seperti bunga, bonsai, sayur mayor dan buah-buahan. Adapun teknik penanaman di era teknologi saat ini sangat mudah dijumpai, seperti hidroponik, aquaponik, potonik dan menurut kreatifitas kita masing-masing. Menanam dengan memanfaatkan barang-barang bekas di rumah juga bisa, sebagai pot dari tanaman tersebut, misalnya botol bekas, panci bekas, dan karung bekas. Maka liburan di rumah akan sangat menyenangkan.
Kedua, cara alternative bagi yang tidak bisa betah di rumah adalah jalan-jalan, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Jalan-jalan yang penulis maksudkan bukan sebatas jalan dengan jalan kaki kosong, pilihan yang paling banyak digandrungi generasi corona sekarang adalah sport sepeda. Ya, bersepeda juga dapat mengurangi polusi, jalan-jalan dengan menggunakan sepeda tentu sangat menyenangkan. Jalan-jalan juga bisa dilakukan dengan sepeda motor dan mobil, sekali lagi lampu kuningnya tetap menaati protokol kesehatan dan protokol lalu lintas. Adapun spot yang menjadi tujuan hangout, supaya menghindari tempat-tempat yang menyebabkan kerumunan, tempat seperti area persawahan adalah solusi yang tepat. Adapun untuk penduduk kota, bisa jalan-jalan di sekitar taman kota.
Kedua kondisi dengan cara berlibur tersebut tentu masih sangat labil, maka untuk mengisi liburan yang panjang dibutuhkan fikiran yang fresh sehingga melahirkan ide-ide kreatif. Dua saran ini hanyalah sebagai pemantik agar kita lebih peka untuk memanfaatkan waktu libur sebaik-baiknya.