Terkadang, Aku Benci Rasa Rindu
5 mins read

Terkadang, Aku Benci Rasa Rindu

jum’at-29-januari-2021

Bismillahirrahmanirrahim

Ya Allah hapuskanlah rasa rindu ini padanya, hapuskanlah, rindu ini menyiksa, sangat membuat batin tersiksa, kecewa, kalau memanga dia bukan yang terbaik bagiku, hapuskanlah rasa rindu yang ada padanya, namun jika memang rindu ini menjadikan diri ini semakin dekat denganmu, tanamkanlah , namun bukan hanya pada diri hamba, tanamkanlah juga pada dia, agar dia merasakan arti sebuah kerinduan.

Dan jika memang dia adalah yang terbaik bagi hamba. Dekatkanlah Ya Allah, dengan sedekat-nadi dalam ridho engkau. Aamiin ya Robbal’alamin. Do’ku selesai sholat pada malam itu . Karena aku tak tau harus bagaimana lagi, hingga aku putuskan untuk berdoa pada Allah SWT, yang mempunyai jiwa.

Kadang-kadang rasa rindu, tiba-tiba merasuki hatiku, datang tanpa di duga, kala malam sunyi, sepi, senyap, senandung alunan musik menemaniku, begadang membuat tugas dari kampus, ditemani dengan segelas kopi, mengingat ujian semester segera tiba, belajar adalah jalan satu- satunya untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Kacau, kecewa, galau, gelisah, membuat pikiranku tak karuan jadinya, lakuin ini salah, kerjakan itu salah, jadi salah tingkah larinya. Sungguh aku tak mengerti, mengapa rindu ini harus ada? Mengapa rasa suka harus muncul, harus bercokol dihatiku, padahal aku tak menginginkannya rasa itu ada, seandainya bisa. Karena aku tau, pasti akhirnya menyisakan rasa sakit dan kecewa, benci bila terlihat orang yang dirindukan bersama orang lain, sungguh sakit.

Rindu ini kadang menyiksa batinku, iya, mengapa harus ada, dan mengapa harus dia yang aku rindukan, kenpaa bukan laki-laki yang lain ya Allah? … air mata kadang menetes, ingin keluar, kala malam tiba dan aku terserang rindu pada sang laki pujaaan, mengapa? Iya, mengapa? Wahai hati, ucap diriku.

Mengapa bukan manusia yang paling sempurna kau rindukan. Mengapa bukan manusia yang paling mulia dalam dunia ini yang kau kangenin yakni baginda Rasululullah shollahualaihi wasalli, mengapa? Sekali lagi, pernah terlintas dalam benakku pertanyaan tersebut. Hingga akupun tersadarkan, bahwa rasa rindu yang ada hanyalah ujian dari tuhan. Iya rindu itu adalah ujian, dengannya tuhan akan tahu, bahwa apakah kita menjadi lebih baik lagi, lebih dekat pada tuhan dengan cara perbanyak doa, disetiap sholat kita, iya memohon pertolongan pada tuhan. Yang menciptakan rindu itu ada.

Atau malah sebaliknya, terjebak dalam rindu yang membuat lalai, inilah alasannya, aku benci rasa rindu, iya aku benci, gumamku dalam diam, seorang diri, tanpa ada yang tau, kala malam itu. Namun serasa ada yang berbisik padaku kala malam itu. Jangan… iya,,, jangan niayah, kau jangan benci  sebuah rasa rindu, itu semuanya datangnya dari tuhan yang kuasa, manusia hanya bisa menerima.

Suara siapa itu ya? Aku kaget, aku bingung, aku takut, ih… seram.. mengapa aku jadi takut ya? Niayah ingat Allah, ingat Allah selalu bersamamu, gumamnya lagi, jangan taku, jangan takut ya. Ucapnya bisikan tersebut. Namun aku tersadar, malam itu tak ada orang, hanya aku, laptop, dan ditemani oleh secangkir kopi, ah… aku sadar, ternyata, itu adalah suara hatiku sendiri… heehe, aku tersenyum sendiri akhirnya. Aduuh… kataku dalam hati agak kesel sendiri,  hehehe, mungkin efek rindu kali. Hehe gumamku dalam hati.

sekali lagi pikirkan wahai diriku, jangan kau benci rasa rindu ya! Jangan!  jika memang rindumu itu membawa manfaat dan kebaikan bagi agamamu, maka bersyukurlah, Allah masih bersamamu. Hadirkan Allah dalam rindumu tersebut, dengan cara saat rindumu membuncah pada si dia yang jauh disana, segeralah obati dengan basuhan air whudu, lalu sholat, entah itu sholat hajat ataupun sholat sunah lainnya. Lalu mintalah tolong pada Allah SWT. Karena Allahlah yang telah mentakdirkan semunaya terjadi, termasuk pertemuanmu dengan si dia, yang akhirnya menimbulkan sebuah arti tentang sebuah rindu. Titip… iya kau titip rasa rindumu pada tuhan, berdoalah selalu kala kerinduan itu menghampirimu.

Seperti biasa sebelum tidur, kebiasaan berwhudu, semoga selalu tetap istiqomah dalam hidup, memohon perlindungan pada Allah atas segala, bisikan syaiton dan mara bahaya dalam dunia ini, dan tak lupa berdoa, kala akan tidur malam. Melepas kelelahan setelah paginya bekerja, dan menulis sebelum tidur kadang menjadi aktivitasku, dengan niat semoga suatu saat bisa bermanfaat dan Allah pun ridho.

Hingga ada sebuah nasehat “Lakukan yang bermanfaat bagi dirimu, dan tinggalkan yang tidak bermanfaat, iya benar, jika rindu itu tiba-tiba datang dan muncul tanpa kau inginkan, janganlah benci rasa tersebut, namun jadikan kesempatan untuk mendekat pada Tuhan dengan cara whudu, sholat, baca kalamnya yang suci, yakni Al Qur’anul karim. dan bila perlu, alihkan rasa rindumu pada hal-hal yang berbentuk kebaikan, misalnya, menulis sebuah karya, mmebaca buku islami, ataupun mengalihkannya dengan perbanyak membaca sholawat.

dengan ucapan sholawat jibril misalnya, Shollallohu’ala muhammad atau sholawat-sholawat lainnya, ketenangan, kedamaian, kesejukna pasti akan terasa, buktikanlah! apalagi malam dan hari jum’at kan bagus, memberi tidak, ayok alihkan pada hal yang positif rindumu tersebut, dan serahkan pada Allah, karena Allahlah yang mengijinkan rindu itu ada dalam hatimu.

semoga bermanfaat

penulis buku terlaris, insya Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *