6 mins read

PENYEBAB LUPA ATAU LUPANYA HAFALAN Al-Qur’an

Penulis: Wiwi Alawiyah Wahid (Hafizah al-Qur’an dari Cirebon)
Cirebon, 25 Oktober 2010
Editor: Hakan Syukur
Tata Sampul: @ruri_hefni
Tata Isi: S. Lestari
Pracetak: Antini, Dwi, Wardi

Penerbit: Diva Press
(Anggota IKPI) Sampangan Gg.
Perkutut No.325-B
Jl. Wonosari, Baturetno
Baguntapan Jogjakarta
Telp: (0274) 4353776, 7418727
Fax: (0274) 4353776
E-mail: redaksi_divapress@yahoo.com
Blog: www.blogdivappres.com
Website:www.divapress-online.com

Walaupun menghafal al-Qur’an bukan sesuatu hal yang sangat susah, namun membutuhkan kesabaran ekstra. Pada dasarnya, menghafal al-qur’an bukan hanya sekedar menghafal, melainkan juga menjaganya dan melewati cobaan atau rintangan selama menghafal.
Jika ingin mencapai sebuah kemuliaan maka, harus melewati banyak ujian dan cobaan. Untuk melewati itu semua caranya dengan penuhbistiqamah dan ketabahan, Apabila tidak di jalani dengan sunguh-sungguh maka kita akan gagal. Kita tidak akan bisa mencapai target yang telah dicita-citakan dan dambakan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kesabaran merupakan hal yang paling penting dan sangat di butuhkan dalam proses menghafal al-Qur’an. Tanpa adanya kesabaran, kita tidak mungkin mencapai titik akhirbyang sempurna sesuai dengan yang dicita-citakan. Mengeluh bukanlah solusi yang baik ketika sedang menghadapi ujian dan cobaan yang belum bisa terselesaikan, hal tersebutbakan menghambat kesuksesan kita sendiri dengan pemikiran yang tida positif dan tidak menerima segala sesuatu dengan ikhlas dan ketulusan hati.
Menjaga hafalan al-Qur’an tidak semudah ketika menghafal al-Qur’an. Oleh karena itu, menjaga hafalan harus benar-benar dijaga supaya tidak cepat hilang. Banyak sekali faktor yang menjadikan penyebab hafalan al-Qur’an cepat hilang salah satunya melakukan maksiat.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, secara umum, beberapa penyebab hilangnya hafalan al-Qur’an:
A. Tidak Menjauhi Perbuatan Dosa
Sebagai penghafal al-Qur’an, hendaknya kita slalu menjaga semua perbuatan-perbuatan dari yang berbau maksiat. Berusahalah untuk slalu menghindari tempat-tempat maksiat, Maksiat juga dapat membuat hati menjadi gelap, keruh, lupa, dan terlena. Maksiat melalui telinga apabila kita mendengar sesuatu yang mengakibatkan hati menjadi jauh dari Allah, dan hati menjadi keruh. Oleh karena itu, hal itu harus di hindari karena seorang penghafal al-Qur’an membutuhkan hatinyang bersih dan harus selalu dekat dengan Allah Swt.
Melakukan dosa melalui mata, misalnya melihat sesuatu yang di haramkan oleh Allah, melihat aurat wanita atau laki-laki yang bkan muhrimnya dan lain sebagainya. Hal semacam itu pernah dialami dan dirasakan oleh Imam Syafi’i pada saat itu, Imah Syafi’i mendapat petuah dari gurunya, Syekh al-Waqi’ bin Jarrah untuk meninggalkan maksiat. Mengenai ini, Imam Syafi’i berkata, “Aku mengadu kepada al-Waqi’ tentang buruknya hafalanku, maka beliau menasehatiku untuk meninggalkan maksiat.” Sebab perbuatan maksiat menjadi penghalang dalam menghafalkan, mengulang, dan men-tadabburi (merenungkan atau menghayati) al-Qur’an. Oleh karena itu kita harus mampu menolak ajakan dan godaan-godaan setan agar tidak berpalig dari mengingat Allah.
B. Bersikap Sombong
Seorang penghafal al-Qur’an hendaknya selalu menjaga hati dan pikirannya, terutama dari sifat yang sombong. Sesungguhnya, seorang hafidz selalu meneladani sifat Rasulullah Saw. Yang tidak pernah menyombongkan diri. Sifat sombong hanya akan menyebabkan hafalan al-Qur’an mudahh lupa sebab pikirannya selalu disibukkan untuk memikirkan hal lain, selai hafalan. Misalnya, ia hanya memikirkan agar ia selalu di puji, dan merasa bahwa dirinya ialah orang yang paling bisaada di atas. Baginya hanya ia yang hebat dan bisa menghafalkan al-Qur’an. Sesungguhnya , orang yang sombong akan cepat diturunkan derajatnya oleh Allah Swt, bagaikan debu yang terbang terlalu tinggi dan jatuh kebawah lagi. Hendaknya benar-benar menjauhi sifat sombong agar hafalanya terjaga dengan baik.
C. Tidak Istiqamah
Hafalan akan cepat mudah hilang jika kita tidak istiqamah dalam mentakrir hafalan, Misalnya kita mentakrir-nya hanya sesekali waktu. Pada dasarnya untuk menjaga hafalan al-Qur’an kita membutuhkan keistiqamahan dan disiplin agar hafalan tidak mudah hilang.
D. Tidak Melaksanakan Shalat Hajat
Tidak melaksanakan Shalat Hajat merupakan salah satu faktor hafalan mudah hilang. Sebab untuk menjaga hafalan, kita sangat membutuhkan bantuan dari Allah Swt. Shalat hajat adalah salah satu metode atau media khusus yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Tanpa adanya permintaan kepada sang Khali semua yang kita lakukan tidak akan sempurna, karena memelihara hafalan al-Qur’an tidak mudah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.
“ barang siapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak- cucu Adam, maka wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat), lalu memuji kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah Saw.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Shalat Hajat lebih spesifik di bandingkan dengan shalat-shalat sunnah lain, serta memiliki keistimewaan tersendiri dari Allah dan Rasulullah Saw. Shalat sunnah tersebut meupakan ibadah yang khusus kepada Allah, yang menjadi sarana untuk memohon sesuatu yang sedang di inginkan atau di butuhkan, serta ketika sedang menghadapi kesulitan.
E. Tidak mengulang Hafalan secara Rutin
Seorang penghafal al-Qur’an harus memiliki jadwal khusus untuk mengulang hafalan. Jadi ia harus memiliki wirid harian untuk murajaah hafalan yang sudah dihafal , baik di dalam shalat ataupun di luar shalat. Sebab di antara salah satu penyebab hafalan al-Qur’an cepat hilang ialah karena tidak memiliki jadwal khusus untum murajaah.
Rasulullah telah memberikan peringatan kepada orang yang menghafal al-Qur’an untuk selalu menjaga hafalan. Sebab al-Qur’an akan lebih mudah lepas di bandingkan dengan seekor unta yang terikat kuat. Hal ini sesuai dengan sabda berikut:
“Jagalah al-Qur’an demi yang di jiwaku berada di lengan-Nya. Al-Qur’an lebih cepat lepas dari hati penghafalnya daripada lepasnya seekor unta dari ikatannya.” (HR. Bukhari).
F. Berlebihan Memandang Dunia
Saat ini banyak sekalin orang yang menghafal al-Qur’an, tetapinlebih banyak di sibukkan denga kegiatan yang dapat melalaikan hafalannya. Mereka lebih banyak disibukkan dengan pekerjaan, tanpa mereka sadari hal tersebut telah melalaikan kegiatan menghafal yang telah dilakukan secara rutin dan istiqamah.
G. Malas Melakukan Semaan
Sebagaimana di jelaskan sebelumnya, salah satu metode agar hafala tidak mudah lupa adalah dengan melakuka semaan kepada guru dari ayat-ayat yang telah di hafal.
H. Terlalau Berambisi Menambah Banyak Hafalan
Salah satu faktor hafalan cepat lupa atau hilang adalah karena tergesa-gesa dalam menghafal, keinginan untuk selalu menambah dakam waktu yang singkat, dan ingin segera pindah ke hafalan yang lain.

Nama: Zidratul Muntaha
Jurusan: Ilmu Al-Qu’an dan Tafsir ( IAT)
Semester:III (Tiga)
Nama Dosen Pengampu: Muhammad Said, M.Ag.
#UAS-STAIDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *