Apakah Orang Hina Seperti Diriku Masih Layak Mendapatkan Kekasih Yang Mulia
” apakah orang hina sepertiku masih layak mendapatkan kekasih yang shaleh?”
Wahai saudara, saudariku andai pun dosamu memenuhi langit dan bumi sungguh ampunan Tuhan tiada terbatas bagi hambanya. Bertobatlah dengan sungguh sungguh yakni taubatan nasuha. Setiap manusia menginginkan pendamping hidup yang mulia, berdoalah, agar kau dipertemukan oleh Tuhan dengan kekasih yang mulia.
Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Sekelam apapun masa lalumu, sesuram apapun akhlakmu dahulu, seburuk apapun sikapmu dimasa silam, tetaplah memiliki harapan yang tinggi kepada Allah agar mendapatkan kekasih yang hendak jadi pendamping hidupmu nanti, jangan pernah engkau merendahkan targetmu. Hilangkanlah rasa minder dan malumu ketika kau berdoa dan meminta kepada Allah Swt, sesuai dengan keinginan mu, malulah ketika engkau bermaksiat kepada-Nya, tetaplah optimis terhadap pendirian dan keinginanmu.
Dan ingatlah Selalu berprasangka baiklah kepada Allah Swt, sesungguhnya Allah seperti apa yang diprasangka oleh hambanya kepada-Nya. Allah tidak pernah mendzolimi setiap hamba-hambanya, dan janganlah berburuk sangka kepada-Nya, maka Allah akan memberikan bermacam penderitan baginya. Seperti dalam Al Qur’an surah Al-Fath ayat 12.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
بَلْ ظَنَـنْـتُمْ اَنْ لَّنْ يَّـنْقَلِبَ الرَّسُوْلُ وَا لْمُؤْمِنُوْنَ اِلٰۤى اَهْلِيْهِمْ اَبَدًا وَّزُيِّنَ ذٰلِكَ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِ ۚ وَكُنْـتُمْ قَوْمًاۢ بُوْرًا
Artinya “Bahkan (semula) kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka selama-lamanya, dan dijadikan terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu, dan kamu telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kamu menjadi kaum yang binasa.” (QS. Al-Fath 48: Ayat 12)
Ketika kau menginginkan kekasih yang mulia lihatlah dirimu sendiri sebab kekasihmu adalah gambaran dari dirimu sendiri. perbaikilah dirimu, dekatkanlah diri kepada Allah dan Rasulullah saw, serta menjauhi segala laranganya dan mengerjakan segala perintah dan sunnah rasulullah saw. Agar Allah memberikan kekasih yang mulia untuk menjadi pendamping hidupmu di dunia dan akhirat. Ingatlah akan firman Allah Swt dalam Al-Qur’an surah An-nur ayat 26:
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَا لْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِ ۚ وَا لطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَا لطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِ ۚ اُولٰٓئِكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَ ۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
Artinya “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nur 24: Ayat 26)
Percayalah saudara saudariku bahwa seberapa pun besar rintangan yang telah menghampirimu, sejauh apapun jarak yang ada, sehebat apapun ujian yang datang, kalau dia yang terbaik untuk mu pasti kau akan berjumpa dengan-Nya. Janganlah risau, Allah lebih tau kekasih seperti apa yang terbaik dan paling sesuai dengan kepribadian-Mu.
Jangan pernah berfikir, “aku dulu hanyalah orang yang hina, aku tak pantas mendapatkan kekasih halal yang mulia.” Sungguh, jangan pernah kau berfikir seperti itu, karna Allah sangat membenci hamba-hambanya yang berputus asa dari rahmat-Nya. Tetaplah punya target yang tinggi, yang hebat, dan mulia. Jadikan target itu menjadi doa pada Allah Swt.
Ketika kau meyakini bahwa dosa dan kesalahan yang telah kau lakukan dimasa lalu tidak di ampuni oleh Allah Swt, saat itu pula kau sedang meragukan kasih sayang Allah pada hambanya. Padahal kasih sayang dan ampunan Allah kepada hamba-Nya tidaklah terbatas.
Seperti dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَا عًا حَسَنًا اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّ يُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗ وَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نِّيْۤ اَخَا فُ عَلَيْكُمْ عَذَا بَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ
Artinya “dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).”(QS. Hud 11: Ayat 3)
Dari ayat tersebut, imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah buah dari istighfar dan tobat. Yakni Allah akan memberi kenikmatan kepada kalian dengan berbagai manfaat berupa kelapangan rezeki dan kemakmuran hidup. Allah tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukan-Nya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian. Dan janji Allah yang maha mulia diutarakan dalam bentuk pemberian balasan sesuai dengan syarat dan perbuatan yang telah dilakukan oleh hamba-Nya.
Ketika kau telah jatuh cinta pada seseorang, cintailah dia dalam diam seperti cintanya Ali dan fatimah az-zahra. Tak ada cara yang lebih agung selain bermunajat kepada sang khaliq lagi maha cinta, kemudian memanjatkan doa, “Tuhan, jika dia orang yang baik bagi kebaikan agamaku, duniaku, dan akhiratku, tolong segera pertemukan kami dalam bingkai yang halal (pernikahan). Tapi jika dia orang yang yang malah meruntuhkan agamaku, melemahkan duniaku,dan menyengsarakan akhiratku, tolong jauhkan hamba darinya dengan cara-Mu.”
Ingatlah wahai saudara saudariku, janganlah kau hanya mementingkan egomu saja. Anakmu kelak lebih berhak mendapatkan pendidikan dari seorang ibu yang baik dan berakhlak mulia, bukan yang tercantik fisik dalam segalanya. Anakmu lebih berhak mendapatkan pengajaran dari Ayah yang baik dan indah akhlaknya, bukan yang sekedar berlimpah ruah hartanya. Kekasih yang terbaik dan mulia adalah orang yang membuatmu makin semangat mendekatkan diri, mengingatkanmu dikala kau melakukan kesalah pada rabb-Mu dan membuatmu semakin takut melakukan kesalahan dan bermaksiat pada-Nya.
Referensi
Ahmad Rifa’i Rif’an. 2013, Ya Allah Siapa Jodohku”, (PT Elex Media Komputindo: Jakarta) Hlm,40.
Nama : Aolia Maesarah
Prodi/Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI )
Semester : III ( Tiga )
Dosen Pengampu : Muhammad
Said, M.Ag
#UAS-STAIDK-2021