Tulisan ini buat kamu yang membacanya
Seringkali saya bertanya kepada diri saya sendiri mengenai apa tujuan hidup saya? Orang orang biasa menyebutnya mimpi, cita-cita, atau passion. Saya berimajinasi tentang banyak hal, Seolah mengetahui apa yang ingin saya jalani. Namun, semakin beranjak dewasa saya menyadari bahwa itu bukanlah hal yang mudah untuk digapai.
Setiap orang pasti berharap bisa meraih impian mereka, ada sebagian yang menyadarai impian mereka dan kemudian menjalaninya, namun ada sebagian yang mengalami kesulitan untuk meraihnya. Ada yang merasa yakin bahwa hal tersebut tidak mungkin untuk dilakukan, adapula yang khawatir akan pendapat orang lain tentang dirinya.
Menyadari dan menjalani mimpi tidak bisa dilakukan secara instan. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda untuk menyadari dan menjalani impian mereka, tergantung pada diri mereka masing-masing. Dan setiap orang memiliki cara yang berbeda tergantung mana yang cocok untuk dirinya. Setiap orang hadir di dunia ini, selalu dengan tujuan tertentu dan luar biasa, bahkan sekalipun kita tidak menyadarinya.
Saya bermimpi tentang banyak hal, sampai sayapun merasa bingung, apa sebenarnya yang saya inginkan dari banyak hal itu? Mana yang harus saya pilih? Namun seiring berjalannya waktu saya menyadari hal itu tidaklah mudah. Dan kemudian saya menjalani kehidupan normal seperti apa yang orang lain lakukan. Dan selama itu saya mencari apa yang sebenarnya saya inginkan dalam hidup saya, namun saya hanya menemui ketakutan dan keraguan pada diri saya sendiri.
Hal awal yang penting dilakukan untuk memulai semuanya adalah diri sendiri, kita perlu mengenal diri kita sendiri. Diri kitalah yang menjadi kunci. Bagaiamana mungkin kita menyadari mimpi kita atupun tujuan hidup kita jika kita tidak mengenali dir kita sendiri. Semuanya dimulai dengan diri sendiri, hal itu akan membantu kita terus melangkah membantu kita mencapai impian dan tujuan hidup kita dalam kegidupan ini, sehingga kita tidak mudah goyah dalam berproses.
Mengenal diri sendiri terdengan sngat mudah , namun pada kenyataannya tidaklah semua orang mengenal dirinya sendiri, tidak mengtahui apa yang mereka sukai? Apa saja ketakutan yang dimiliki? Bagaimana merespon sesuatu? Dan banyak pertanyaan lainnya mengenai diri sendiri. Tapi sebagian orang terlalu sibuk memperhatikan dan menilai orang lain, ketimbang memperhatikan apa yang ada dalam dirinya sendiri.
Mimpi dan tujuan hidup bisa ditemukan ketika kita mencarinya kedalam diri, hanya ketika kita menyadari dan merasakannya dari dalam, kita akan menemukannya. Dari dalam dirilah kita akan temukan, bakat, passion, mimpi dan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Bukan sekedar keinginan atau mimpi orang lain yang dipantulkan pada kita. tak seorangpun diluar sana yang akan memberitahu apa tepatnya impian kita kecuali diri kita sendiri.
Setiap waktu saya bergulat dengan pikiran sendiri, pikiran itu berkata tentang banyak hal, ada kekhawatiran, keraguan, kecemaan dan banyak hal lainnya. Setiap hari kita mendengar ocehan yang ada dipikiran kita seolah-olah itu benar, padahal itu hanya ada di otak kita. dan terkadang hal inilah yang membuat kita terhambat untuk melangkah meraih mimpi kita. orang-orang sekarang biasa menyebutnya overthingking, overthinking yang berlebihanlah yang membuat kita takut untuk bertindak meraih mimpi kita. semua ocehan-ocehan pikiran hadir untuk menakuti kita disaat kita mulai memperhatikan mimpi-mimpi kita. sebenarnya ocehan-ocehan pikiran itu tidak hadir untuk menjauhkan kita dari mimpi-mimpi kita, ia hanya takut kita terluka dan keluar dari zona nyaman.
Untuk menyembuhkan ketakutan, coba lakukan prosedur ini: kurung ketakutan . kunci ketakutan, tentukan secara persis apa yang anda takutkan. Lalu ambil tindakan ada semacam tindakan untuk ketakutan macam apapun. Takut gagal dalam ujian, tindakan yang perlu dilakukan adalah ubah kekhawatiran menjadi waktu belajar. takut kepada banyak orang, tindakan yang perlu dilakukan adalah tempatkan orang pada perspektif yang semestinya. ingat orang lain juga manusia biasa yang mirip sekali dengan kita. Dan ingat, keraguan hanya memperbesar ketakutan. Ambil tindakan segera. Bersikaplah tegas. Hal itu tidaklah mudah bagi saya, tapi saya terus berusaha untuk menyembuhkan ketakutan yang ada dalam diri saya. bagi sebagian orang cara itu mungkin mudah untuk dilakukan.
Didalam diri kita masing-masing ada keinginan untuk benar, berpikir benar, dan bertindak benar. Jika kita menentang keinginan ini, itu sama saja dengan memasukkan penyakit kedalam hati nurani kita. Mengerjakan hal yang benar membuat hati nurani menjadi puas. Dan ini membangun kepercayaan diri. Jika kita melakukan apa yang kita tahu salah ini akan membuat kita merasa bersalah dan rasa bersalah ini mengerogoti rasa percaya diri kita. Kerjakannlah apa yang benar dan peliharalah kepercayaan diri anda
Setiap kali pikiran mengoceh tentang sesuatu, coba tanyakanlah pada hatimu apakah ini nyata? Atau apakah hanya ocehan pikiran semata?. Sebenarnya kita hanya perlu merespon ocehan-ocehan pikiran itu dengan apaadanya dengan demikian kita akan mudah untuk menenangkannya, kita tidak perlu bereaksi berlebihan. Saya tidak mengatakan bahwa semuanya akan berjalan lancar, mungkin saja ada beberapa orang yang mengalami secara mulus, dan sebagia orang bersusah payah. Setiap orang memiliki pelajaran masing-masing.
Sebagian dari kita mungkin pernah bertanya pada diri sendiri, apa kelemahan terbesar saya? Barangkali kelemahan terbesar kita adalah sikap mencela diri. Sikap mencela diri terlihat melalui cara yang tak terhitung banyaknya. Memang baik jika kita mengenali ketidakmampuan kita, karena hal ini akan memperlihatkan kita bidang-bidang yang masih dapat kita perbaiki. Akan tetapi jika kita hanya mengenali sisi negatif diri kita, nilai diri kita pun menjadi kecil.
Banyak orang yang memiliki potensi untuk membiarkan hal-hal kecil yang tidak penting menghambat jalan mereka untuk meraih mimpi. Kebanyakan orang-orang berkonsentrasi pada hal-hal kecil yang sepele dalam berbicara dengan mengorbankan persoalan besar yang penting.
NAMA: NURLAELA
JURUSAN : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER : VII
DOSEN PENGAMPU: SUNARDI, M.Pdi
#UAS-STAIDK