Antara Al-Qur’an Dan Science
Al-Qur’an merupakan kitab suci ummat islam yang sangat terpelihara dan terjaga kesuciannya yang dimana Allah sendiri yang berjanji dan menjaga keasliannya dari ulah-ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Al-Qur’an adalah salah satu kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Yang menjadi pelengkap dari kitab-kitab suci sebelumnya (Taurat,Zabur, Injil).
Dari segi isinya, al-Qur’an sebenarnya sama sekali tidak melenceng dari kebenaran karena pada hakikatnya al-Qur’an itu benar (Kalamullah) yang sama sekali tidak boleh diragukan aka kebenaran isinya. Namun walaupun demikian, tak sedikit golongan yang ingin menjatuhkan al-Qur’an dengan berbagai cara. Sebut saja golongan orientalis yang sengaja meneliti al-Qur’an hanya karna hendak mencari kelemahan dari al-Qur’an itu sendiri, namun tak sedikit yang mengakui akan kebenaran al-Qur’an itu dan bahkan ia rela masuk islam.
Pada tulisan kali ini, penulis hendak menyampaikan sedikit tentang kesesuaian al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan.
Pada hakikatnya al-Qur’an itu sudah benar, suci dan sakral. Namun tak sedikit orang yang ingin menguji dari kebenaran itu, salah satunya adalah dunia science yang haus akan pembaharuan ilmu pengetahuan secara terus menerus. Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan semakin tumbuh pesat ditambah lagi peralatan yang sangat memungkinkan untuk mencari kebenaran.
Penulis berpandangan, bahawasanya antara al-Qur’an dengan science itu adalah hal yang berkesinambungan, dimana apa-apa yang diteliti oleh dunia science itu sebenarnya sudah ada didalam al-Qur’an , yang walaupun terkadang ayat-ayat yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan itu masih bersifat ijmali (global) namun ilmu science itulah yang menjelaskan dan membuktikan dari kebenaran isi al-Qur’an itu.
Berikut ini beberapa bagian kecil dari cintoh kesesuaian antara al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan yang sudah terbukti :
Proses penciptaan alam semesta :
1.Menurut al-Qur’an (QS. al-Anbiya :30) bahwasanya dahulu antara langit dan bumi itu adalah sesuatu yang satu padu, kemudian dipisahkan antara keduanya hingga seperti sekarang ini.
2.Menurut science (Teori Big Bang) segala sesuatu yang ada di alam semesta ini dahulunya adalah satu, kamudian dipisahkan (dari ledakan besar) hingga terciptanya alam semesta yang sekarang ini.
Penciptaan Hewan Dibumi
1.Menurut al-Qur’an (QS. an-Nur : 45) bahwa semua jenis hewan itu pada awalnya diciptakan dari air.
2.Menurut science (Teori Evolusi Biologi) semua hewan berasal dari air, kemudian berevolusi menjadi sekarang ini.
Perluasan Alam Semesta
1.Menurut al-Qur’an (QS. az- Zariyat : 47) bahwasanya langit itu diluaskan oleh Allah.
2.Menurut science (Teori Expanded) tata surya itu mengalami perluasan.
Asal Mula Alam Semesta
1.Menurut al-Qur’an (QS. Fusshilat : 11) pada saat itu lannngit masih berbentuk gumpalan asap saat menghadap penciptanya.
2.Menurut science (Teori Kabut Kant-Laplace) tatasurya setelah mengalami big bang (ledakan maha dahsyat) kemudian berbentuk asap (temasuk langit) kabut asap itu biasanya disebut Nebula.
Penghidupan Bumi
1.Menurut al-Qur’an (QS. an- Nahl : 65) bahwasanya Allah menurunkan hujan untuk menghidupkan bumii setelah matinya.
2.Menurut science bahwa dahulu bumi adalah wilayah yang tandus. Lalu dengan air hujan maka dimulailah kehidupan.
Contoh diatas adalah sebagian dari pembuktian dari kesesuaian al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan (science) yang sudah nyata saling mendukung satu sama yang lainnya. Namun walaupun demikian, tak sedikit teori science yang bertentangan dengan isi dari al-Qur’an, sebut saja contohnya Teori yang dikemukakan oleh Carles Darwin yang mengungkapkan bahwa manusia itu padamulanya berasal dari kera, kemudian berevolusi hingga menjadi manusia sekarang ini. Tentu saja teori tersebut bertentangan denga al-Qur’an yang dimana sudah dijelaskan bahwa penciptaan manusia yang pertama (Adam AS.) bukan berbentuk seperti kera, bahkan Adam AS. Sosok manusia yang ideal baik secara fisik ataupun hal lainnya. Kemudian evolusi yang dilakukan manusia bukan bertambah besarm namun sebaliknya dari keturunan-keturunan Nabi Adam AS.
Dan bukan itu saja, namun masih banyak sekali dari teori science yang bertentanngan dengan al-Qur’an, namun tak sedikit juga yang bersesuaian dengan isi dari al-Qur’an itu.
Kesimpulannya adalah, walaupun memang benar yang dikemukakan oleh teori manusia, atau bahkan salah maka kita harus menghargai teori itu karena itu semua ia lakukan karna ada dasarnya (hasil penelitian). Namun kita sebagai umat islam tidak boleh meragukan isi dari al-Qur’an, karena memang kebenaran al-Qur’an itu sudah mutlak, baik kita sudah melihat pembuktiannya, ataupun belum. Karena memang ada isi al-Qur’an yang kita bisa lihat di dunia dan juga hanya bisa kita lihat kelak diakhirat.