6 mins read

Siasati hidup yang sesaat agar tidak sesat, karena gagal membuat siasat tak ubahnya seperti membuat siasat untuk kegagalan

Siasati Hidup Yang Sesaat Agar Tidak Sesat Karena Gagal Membuat Siasat Tak Ubahnya Membuat Siasat Untuk Kegagalan  	Tak bisa di pungkiri, setiap individu menginginkan yang namanya kebahagiaan, keberhasilan serta kesuksesan, dan semuanya tak akan terlepas dari usaha mereka dalam membuat siasat atau perencanaan yang di sertai dengan tindakan dalam mewujudkannya. Kita ambil contoh seorang komandan perang. Tentunya sebelum dia mengerahkan pasukannya, dia terlebih dahulu membuat strategi atau rencana bagaimana agar pasukan yang di pimpinnya meraih kemenangan, begitu pula dengan kehidupan. Lantas apakah siasat atau rencana hidup itu? Life Plan atau rencana hidup menurut Adler adalah gaya hidup seseorang, termasuk khayalan pembimbingnya, usaha-usaha untuk mencapai superioritas dan usaha merasionalisasi kegagalannya. Rencana hidup adalah usaha-usaha yang di lakukan untuk mewujudkan kehidupan yang di inginkan dan mengupayakan hal-hal untuk mengatasi kegagalan yang akan di hadapi. Adapun sebenarnya sumber utama dalam merencanakan kehidupan adalah berasal dari mimpi, tujuan hidup, serta mengetahui hakikat kehidupan yang sebenarnya. Langkah pertama yang harus kita terapkan ialah berani bermimpi. Jarang sekali kita perhatikan bahwasanya berapa banyak para aktivis, pengusaha sukses, orang-orang besar yang dulunya hanyalah rakyat biasa, yang bahkan bisa di katakan tidak di akui keberadaannya, namun mereka terus berusaha dengan bermodalkan mimpi dan cita-cita yang besar, dengan tekat yang kuat dan hati yang mantap, mereka mampu membuktikan kepada para publik, bahkan seluruh dunia bahwasanya mereka mampu menggapainya. Mimpi itu sendiri sebenarnya bukan hanya aktivitas alam bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan dan indra lainnya dalam tidur. Namun sebenarnya mimpi di sini memiliki makna dan pengertian yang sangat luas, yaitu dimana mimpi merupakan motor penggerak yang secara tidak kita sadari tubuh kita akan merefleksikannya agar bagaimana mimpi itu bisa tercapai. coba kita bayangkan, saat dalam mimpi kita menjadi orang yang sukses, memiliki saham dan aset dimana-mana. Secara tidak kita sadari tubuh dan pikiran ini terdorong untuk berusa semaksimal mungkin dalam mencapai mimpi itu.  Namun berapa banyak kita sebagai anak muda zaman sekarang, jangankan memikirkan bagaimana mencapai kesuksesan di usia dini, untuk bermimpi saja masih ada rasa takut dalam jiwa. Hal ini terjadi karena kita telah terjebak akan zona nyaman dari segala fasilitas dan teknologi yang menjadikan kita merasa berat, bahkan enggan meninggalkan zona nyaman yang telah kita dapatkan. Jarang sekali kita sadari pula, bahwasanya mimpi merupakan nilai plus  yang akan membawa seseorang menjadi insan yang lebih sempurna, jiwa yang lebih optimis dalam bekerja dengan visi misi yang tentunya lebih terarah. Impian menciptakan energi besar untuk berprestasi, menjadikan seseorang sarat akan vitalitas dalam bekerja, menumbuhkan rasa percaya diri, menjadikan seseorang pantang menyerah meski banyak yang mengkritik bahkan mencela. Impian juga mampu menumbuhkan pikiran yang lebih terfokus dalam pencapaian suatu tujuan dan merealisasikan impian. Bahkan impian dapat di katakan dapat menjamin suatu keberhasilan dalam mencapai kesuksesan saat kita mampu menjalaninya dengan hati yang tulus dan suatu kesungguhan.  Selain bermimpi, hal yang perlu kita ketahui ialah apa tujuan dari kehidupan itu sendiri, karena kehidupan adalah tergantung bagaimana seseorang itu sendiri, apakah kehidupannya akan tertimpa kemalangan atau tidaknya akan sangat bergantung pada bagaimana seseorang mempunyai pengetahuan tentang bagaimana mensiasati hidup yang hanya sesaat ini. bahkan bisa di katakan bahwa pemikiran tentang manusia dan makhluk hidup merupakan teka teki kehidupan yang semakin kita mampu memahaminya maka akan semakin jelaslah apa sebenarnya tujuan kehidupan dan bagaimana mensiasatinya agar tujuan tersebut tercapai. Tujuan hidup yang sesungguhnya bukanlah bagaimana seseorang mampu mendapatkan pekerjaan menarik dengan gaji besar, atau mendapatkan jabatan yang dengan jabatan tersebut semua orang menjadi tunduk dan hormat pada kita. Melainkan tujuan kehidupan yang sebenarnya adalah bagaimana agar manusia mampu sampai pada puncak cakrawala iman, makrifat serta kenikmatan ruhani di hadapan sang pencipta, sehingga ia sadar bagaimana tugas dan tanggung jawabnya menjadi seorang hamba yang lemah. Jika kita berbicara masalah kehidupan dunia, Habib Nurmagomedov, mengkaji sebuah ayat Al-Qur’an yang berbicara masalah kehidupan yang terdapat pada surah ( Al Hadid : 20 ). “ ketahuilah bahwasanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga-bangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudia tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaannya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.( Al-Hadid:20). 	Dari Ayat tersebut sudah tergambar dengan sangat jelas sekali, bahwasanya kehidupan dunia tidak lain dan tidak bukan melainkan hanya permainan dan senda gurau semata. Manusia saling berlomba-lomba dalam menumpuk-numpuk harta kekayaan dan berbangga-bangga terhadap banyaknya anak keturunan yang mereka miliki, namun kemudian semuanya menjadi hancur, dan sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang palsu. Karena manusia pada dasarnya di ciptakan sebagai makhluk yang lemah, tempat salah dan lupa. Sehingga dalam hal ini “ berbuat jahat boleh sekali, berbuat baik jangan sekali.”  berbuat jahat boleh sekali di sini maksudnya adalah kita sebagai manusia sendiri di ciptakan sebagai makhluk yang lemah, tempat salah dan lupa karenanya kita sering berbuat maksiat dan perbuatan-perbuatan lainnya yang keluar dari ajaran syariat. Namun Allah. tuhan semesta alam dengan sifat Al-Ghafurnya senantiasa memaafkan hamba-hambanya yang mau mensucikan diri dengan taubat dan kembali kejalannya. Namun bukan berarti karenanya kita bebas untuk berbuat dosa dan terus-terusan mengerjakan apa yang justru di larangnya, dengan kata lain kita boleh mengerjakan kejahatan hanya sekali sebagai bukti bahwa kita adalah tempat salah dan lupa, dan berjanji untuk tidak mengerjakan nya lagi.” Berbuat baik jangan sekali sendiri maksudnya adalah kita sebagai manusia yang telah di berikan akal dan Nafsu oleh Allah Swt. Yang membedakan kita dengan makhluk lainnya harus senantiasa berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk mengendalikan akal kita agar berada di atas nafsu. Jangan berbuat baik hanya sekali, namun berusahalah untuk berbuat baik berkali-kali dengan akal yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Karena manusia pada hakikatnya di ciptakan dengan nafsu dan akal, berbeda dengan hewan yang di ciptakan hanya dengan nafsu dan malaikat hanya dengan akal semata. Jika manusia mampu menaklukkan nafsu dengan akal yang ia miliki, niscaya ia akan mulia seperti malaiakat. Begitupun sebaliknya, jika dia terbawa akan nafsunya tanpa mengkikuti akalnya niscaya ia akan jauh lebih rendah dan hina daripada binatang. Demikianlah, sedikit ulasan dari penulis tentang bagaimana mensiasati hidup yang sesaat ini agar tidak sesat; yaitu dengan membuat sebuah mimpi, menentukan tujuan hidup, serta mengkaji dan memahami lebih dalam lagi tentang hakikat kehidupan yang sebenarnya.   Penulis : Satria Adindi

Tak bisa di pungkiri, setiap individu menginginkan yang namanya kebahagiaan, keberhasilan serta kesuksesan, dan semuanya tak akan terlepas dari usaha mereka dalam membuat siasat atau perencanaan yang di sertai dengan tindakan dalam mewujudkannya. Kita ambil contoh seorang komandan perang. Tentunya sebelum dia mengerahkan pasukannya, dia terlebih dahulu membuat strategi atau rencana bagaimana agar pasukan yang di pimpinnya meraih kemenangan, begitu pula dengan kehidupan. Lantas apakah siasat atau rencana hidup itu?
Life Plan atau rencana hidup menurut Adler adalah gaya hidup seseorang, termasuk khayalan pembimbingnya, usaha-usaha untuk mencapai superioritas dan usaha merasionalisasi kegagalannya. Rencana hidup adalah usaha-usaha yang di lakukan untuk mewujudkan kehidupan yang di inginkan dan mengupayakan hal-hal untuk mengatasi kegagalan yang akan di hadapi. Adapun sebenarnya sumber utama dalam merencanakan kehidupan adalah berasal dari mimpi, tujuan hidup, serta mengetahui hakikat kehidupan yang sebenarnya.
Langkah pertama yang harus kita terapkan ialah berani bermimpi. Jarang sekali kita perhatikan bahwasanya berapa banyak para aktivis, pengusaha sukses, orang-orang besar yang dulunya hanyalah rakyat biasa, yang bahkan bisa di katakan tidak di akui keberadaannya, namun mereka terus berusaha dengan bermodalkan mimpi dan cita-cita yang besar, dengan tekat yang kuat dan hati yang mantap, mereka mampu membuktikan kepada para publik, bahkan seluruh dunia bahwasanya mereka mampu menggapainya.
Mimpi itu sendiri sebenarnya bukan hanya aktivitas alam bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan dan indra lainnya dalam tidur. Namun sebenarnya mimpi di sini memiliki makna dan pengertian yang sangat luas, yaitu dimana mimpi merupakan motor penggerak yang secara tidak kita sadari tubuh kita akan merefleksikannya agar bagaimana mimpi itu bisa tercapai. coba kita bayangkan, saat dalam mimpi kita menjadi orang yang sukses, memiliki saham dan aset dimana-mana. Secara tidak kita sadari tubuh dan pikiran ini terdorong untuk berusa semaksimal mungkin dalam mencapai mimpi itu.
Namun berapa banyak kita sebagai anak muda zaman sekarang, jangankan memikirkan bagaimana mencapai kesuksesan di usia dini, untuk bermimpi saja masih ada rasa takut dalam jiwa. Hal ini terjadi karena kita telah terjebak akan zona nyaman dari segala fasilitas dan teknologi yang menjadikan kita merasa berat, bahkan enggan meninggalkan zona nyaman yang telah kita dapatkan. Jarang sekali kita sadari pula, bahwasanya mimpi merupakan nilai plus yang akan membawa seseorang menjadi insan yang lebih sempurna, jiwa yang lebih optimis dalam bekerja dengan visi misi yang tentunya lebih terarah.
Impian menciptakan energi besar untuk berprestasi, menjadikan seseorang sarat akan vitalitas dalam bekerja, menumbuhkan rasa percaya diri, menjadikan seseorang pantang menyerah meski banyak yang mengkritik bahkan mencela. Impian juga mampu menumbuhkan pikiran yang lebih terfokus dalam pencapaian suatu tujuan dan merealisasikan impian. Bahkan impian dapat di katakan dapat menjamin suatu keberhasilan dalam mencapai kesuksesan saat kita mampu menjalaninya dengan hati yang tulus dan suatu kesungguhan.
Selain bermimpi, hal yang perlu kita ketahui ialah apa tujuan dari kehidupan itu sendiri, karena kehidupan adalah tergantung bagaimana seseorang itu sendiri, apakah kehidupannya akan tertimpa kemalangan atau tidaknya akan sangat bergantung pada bagaimana seseorang mempunyai pengetahuan tentang bagaimana mensiasati hidup yang hanya sesaat ini. bahkan bisa di katakan bahwa pemikiran tentang manusia dan makhluk hidup merupakan teka teki kehidupan yang semakin kita mampu memahaminya maka akan semakin jelaslah apa sebenarnya tujuan kehidupan dan bagaimana mensiasatinya agar tujuan tersebut tercapai.
Tujuan hidup yang sesungguhnya bukanlah bagaimana seseorang mampu mendapatkan pekerjaan menarik dengan gaji besar, atau mendapatkan jabatan yang dengan jabatan tersebut semua orang menjadi tunduk dan hormat pada kita. Melainkan tujuan kehidupan yang sebenarnya adalah bagaimana agar manusia mampu sampai pada puncak cakrawala iman, makrifat serta kenikmatan ruhani di hadapan sang pencipta, sehingga ia sadar bagaimana tugas dan tanggung jawabnya menjadi seorang hamba yang lemah.
Jika kita berbicara masalah kehidupan dunia, Habib Nurmagomedov, mengkaji sebuah ayat Al-Qur’an yang berbicara masalah kehidupan yang terdapat pada surah ( Al Hadid : 20 ).
“ ketahuilah bahwasanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga-bangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudia tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaannya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.( Al-Hadid:20).
Dari Ayat tersebut sudah tergambar dengan sangat jelas sekali, bahwasanya kehidupan dunia tidak lain dan tidak bukan melainkan hanya permainan dan senda gurau semata. Manusia saling berlomba-lomba dalam menumpuk-numpuk harta kekayaan dan berbangga-bangga terhadap banyaknya anak keturunan yang mereka miliki, namun kemudian semuanya menjadi hancur, dan sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang palsu.
Karena manusia pada dasarnya di ciptakan sebagai makhluk yang lemah, tempat salah dan lupa. Sehingga dalam hal ini “ berbuat jahat boleh sekali, berbuat baik jangan sekali.”
berbuat jahat boleh sekali di sini maksudnya adalah kita sebagai manusia sendiri di ciptakan sebagai makhluk yang lemah, tempat salah dan lupa karenanya kita sering berbuat maksiat dan perbuatan-perbuatan lainnya yang keluar dari ajaran syariat. Namun Allah. tuhan semesta alam dengan sifat Al-Ghafurnya senantiasa memaafkan hamba-hambanya yang mau mensucikan diri dengan taubat dan kembali kejalannya. Namun bukan berarti karenanya kita bebas untuk berbuat dosa dan terus-terusan mengerjakan apa yang justru di larangnya, dengan kata lain kita boleh mengerjakan kejahatan hanya sekali sebagai bukti bahwa kita adalah tempat salah dan lupa, dan berjanji untuk tidak mengerjakan nya lagi.”
Berbuat baik jangan sekali sendiri maksudnya adalah kita sebagai manusia yang telah di berikan akal dan Nafsu oleh Allah Swt. Yang membedakan kita dengan makhluk lainnya harus senantiasa berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk mengendalikan akal kita agar berada di atas nafsu. Jangan berbuat baik hanya sekali, namun berusahalah untuk berbuat baik berkali-kali dengan akal yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Karena manusia pada hakikatnya di ciptakan dengan nafsu dan akal, berbeda dengan hewan yang di ciptakan hanya dengan nafsu dan malaikat hanya dengan akal semata. Jika manusia mampu menaklukkan nafsu dengan akal yang ia miliki, niscaya ia akan mulia seperti malaiakat. Begitupun sebaliknya, jika dia terbawa akan nafsunya tanpa mengkikuti akalnya niscaya ia akan jauh lebih rendah dan hina daripada binatang.
Demikianlah, sedikit ulasan dari penulis tentang bagaimana mensiasati hidup yang sesaat ini agar tidak sesat; yaitu dengan membuat sebuah mimpi, menentukan tujuan hidup, serta mengkaji dan memahami lebih dalam lagi tentang hakikat kehidupan yang sebenarnya.

Penulis : Satria Adindi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *