Belajar Dari Kisang Sang Raja Preman Betapa Indahnya Mengingat Kematian
Belajar Dari Kisang Sang Raja Preman Betapa Indahnya Mengingat Kematian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.” HR. Tirmidzi
Kita hidup di dunia ini tidaklah selamanya, akan tiba masanya nanti kita akan berpisah dengan keluarga kerabat sanak saudara dunia dan beserta isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya karena kematian merupakan ketetapan Allah yang tidak bisa kita hindari. akan tetapi kita masih saja terbuai, tertipu oleh kesenangan dunia yang hanya sementara,
wahai manusia…
jangan engkau tertipu daya
oleh dunia yang fana
sebagai tempat ujian bagi kita
dunia sementara, akhirat selama-lama
orang kaya mati, orang miskin mati
raja-raja mati, rakyat biasa mati
semua pergi mengahadap ilahi
dunia yang di cari tak ada yang berarti.
itulah sebagian dari penggalan lirik lagu dari Derry sulaiman, yang perlu untuk kita renungi bagi kita untuk lebih mengingat kematian
Semua orang pasti akan merasakan. Tidak ada yang lumput dan tidak ada seseorang pun yang bisa selamat dari kematian, walaupun ia berusaha lari darinya. Karena kematian akan datang tiba-tiba dalam waktu yang telah ditentukan.
Allah SWT menegas kan dalam berfirmannya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” [QS. Ali Imran: 185]
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman didalam surah an nisa:
“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” [QS. An Nisaa: 78]
Ayat di atas merupakan ayat yang agung di mana apabila didengar oleh hati seorang mukmin, maka ia akan gemetar. Namun apabila didengar oleh seseorang yang lalai, maka ia tidak akan peduli bahwa kematian itu akan menemuinya.
Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya senantiasa banyak mengingat kematian. karna kita tidak akan tau kapan kematian akan menjemput kita, kita juga tidak akan tau apakah kita akan mati dalam keadaan beriman ataukah dalam keadaan kesesatan Nauzubillahiminzalik.
maka dari itu penulis mengajak untuk mengambil pelajaran dari kisah almarhum predibudiman, betapa indah hidup nya setelah beliau di ponis untuk menemui kematian, itu yang mengubah 100% hidupnya.
siapa yang tidak tau sosok beliau, Freddy Budiman selain menjadi preman dia adalah terpidana mati kasus peredaran narkoba dengan membawa 1,4 juta butir pil ekstasi dari China ke Indonesia.
Freddy Budiman adalah sosok yang cukup menghebohkan Indonesia di tahun 2014 hingga 2016. Ia adalah salah satu bandar narkoba paling besar, selain di Indonesia jaringannya juga mendunia.
Namun ada kisah menarik sebelum kematian menjemputnya, kisah itu sangat menginspirasi dan bermanfaat bagi kita dan bagi penulis khusunya,
jangan lupa baca kisahnya, kalo baca dijamin nangis?
Dan kisah tersebut diceritakan oleh Ustaz Fatih Karim, yang pernah memberikan pengajian di mana Freddy Budiman dipenjara.
Kisah ini diceritakan oleh Ustaz Fatih Karim, yang saat itu sedang mengadakan pengajian di mana Freddy Budiman mendekam. Saat pertama kali melihatnya, matanya tertuju pada satu sosok berbaju koko putih dengan janggut yang sudah beruban, beliau adalah predibudiman.
dari awal sampai akhir pengajian, beliau menangis-senangisnya, pipinya basah dengan air mata, ujar Ustaz Fatih karim.
ustadz pun kemudian bertanya kepada penjaga, siapa sosok tersebut. Dan ternyata ia adalah Freddy Budiman, napi kelas kakap yang telah mengekspor narkoba ke banyak negara dengan jumlah yang sangat besar.
pengedar narkoba kelas kakap. Bukan Kakap lagi, paus. Kenapa? Yang diedarkannya bukan 1 kilo, 2 kilo, tapi berton-tonan ganja.
Namun ketika ustadz Fatih karim ingin bertemu dengannya, dilarang oleh polisi. Karena pada hari tersebut surat eksekusi dirinya turun. Dan surat itu dibacakan di hadapan Freddy hanya 2 hari menjelang dilakukannya hukuman mati.
Ustaz menanyakan apa permintaan Freddy sebelum kematian menjelangnya. Permintaan Freedy tersebut membuat sang ustaz kagum, karena permintaan salah satunya yaitu mengucapkan kalimat tauhid.
“Masya Allah, apa katanya, tolong izinkan saya pada saat sebelum ditembak mati mengucapkan kalimat La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah,tukang tebak mengizinkan.lalu Permintaan kedua, tolong mata yang ditutup kain hitam, dibuka matanya, karena saya ingin melihat dosa-dosa nya terlalu banyak untuk Indonesia, taoi tidak diizinkan oleh tukang tembah, akan tetapi setelah mohon-mohon permintaannya dikasih.
Apa yang membuat kagum ustadz Fatih kepada almarhum Freddy adalah 2 hari menjelang eksekusi, dia mengkhatamkan Alquran sebanyak 7 kali hanya dalam waktu sehari saja.
selain itu sebelum dua hari menjelang eksekusinya tiada lain yang dia lakukan melainkan mengingat Allah SWT, dengan sholat, zikir, ber’doa, beristighfar, kenapa? karna waktunya injuritime (sudah di ujung waktu)
setelah hari pertama berlalu, hari kedua berlalu, masuk waktu, tik-tik-tik-tik-tik, masuk waktu jam dua malam, beliau dieksekusi jam 02:30, setelah itu tangan kaki predi Budiman diikat, ditempel di sebatang kayu, tukang tembak sudah mengangkat senjatanya semua, masyaallah srem banget, penulis kebayang kalo itu kita,
apa kata tukang tembak?, persiapan, 10, 9, 8, 7, 6, 5, begitu hitungan lima predi Budiman mengucapkan lailahaillah Muhammad urrasulullah, selesai itu peluru dilepaskan, derrrrr, tidak ada kejang-kejang, tidak ada muntah darah, dilepaskan ikatan nya, badannya tinggi besar, kendatipun begitu, disaat diangkat jenazahnya ringan sekali, kata sipir penjara, masyaallah.
Ustadz pun melanjutkan, ada satu kejadian yang membuatnya yakin jika almarhum Freddy Budiman meninggal dunia dalam kondisi Khusnul Khotimah. Hal tersebut terlihat ada keringat di dahinya sebesar bulir jagung, ketika ia diperlihatkan jenazah Freddy dalam keadaan senyum.Di keningnya, ada keringat bulir-bulir jagung, seperti kata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sebagai tanda-tanda orang Khusnul Khotimah,” tutupnya.
dari kisah almarhum predibudiman diatas banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik yang menginspirasi hidup kita,
padahal siapa sangka beliau adalah seorang mantan preman, pengedar ganja, bukan satu kilo dua kilo, tapi berton-tonan ganja,
tapi siapa yang tau, akhir hidupnya, dihiasi dengan, berzikir, puasa, berd’oa menghatam Al-Qur’an, akhir hidupnya membaca dua kalimat syahadat, masyaallah.
sekarang kita? yang ngakuk dirinya sok suci,
udah baca Al-qur’an belum?, sudah zikir belum?, sudah berdo’a belum?, sudah puasa belum?, sudah hatam Al-Qur’an belum?, boro-boro hatam Al-Qur’an 7 juz seperti almarhum predi Budiman satu juz aja belum
siapa yang bisa jamin dirinya mati membaca dua kalimat syahadat?, siapa bisa menjamin waktunya akan mati?, lebih ngeri tidak tau tau saudaraku, bisa jadi kita mati hari ini kawan, bisa jadi kita mati pada jam ini sobat, bisa jadi kita mati pada detik ini ibuk bapak sekalian.
Bila waktu telah memanggil
Teman sejati tinggallah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tinggallah sepi
(By. song Opick- bila waktu telah berakhir)
makadari itu selagi masih hidup sekarang ini, untuk lebih mengikat akan kematian kita, mendekatkan dirikita kepada Allah SWT, dengan cara, kembali membaca Al-qur’an, berzikir, sering-sering memca kalimat istirja (innalilahi wainnailaihi rojiun), istighfar kalimat baik lainnya.
sekian semoga bermanfaat.
#Salam_litetasi
#Heru_rozikin
SUMBER
Ustadz Fatih karim
Derry Sulaiman
Opick