Meretas Pemikiran Wahabi di Dusun Kertasari
2 mins read

Meretas Pemikiran Wahabi di Dusun Kertasari

Dusun Kertasari merupakan dusun yang mayoritas masyarakatnya masuk kedalam organisasi Nahdlatul Wathan. Kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakatnya dalam organisasi Nahdlatul Wathan adalah acara hiziban mingguan tiap RT. Hal ini menjadi salah satu dari kegiatan-kegiatan dalam organisasi Nahdlatul Wathan selain melayat kepada setiap anggota (Barisan Hizbullah) apabila ada yang meninggal dunia, ziarah kubur/makam, permbacaan Al-Barzanji. Beberapa kegiatan-kegiatan yang di Bid’ah kan oleh para pemikir garis keras yaitu Wahabi.
Sejak meninggalnya TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid (w. 1997) terjadi konflik dan fitnah di Nusa Tenggara Barat khususnya wilayah Lombok. Bahkan pada saat itu terjadi krisis Moneter, lalu menjadi krisis politik di Indonesia. Pada masa tersebut sudah bibit-bibit pemahaman Wahabi. Perkembangannya semakin tampak pada tahun 2004. Pada saat pemilu, kemudian pasca gempa bumi yang melanda Lombok pada tahun 2018, situasi politik dan musibah dimanfaatkan oleh golongan Wahabi untuk menyebarkan virus di kalangan aktivis dan masyarakat awam.
Kemudian akhir tahun 2019 terjadi suatu wabah yang melanda seluruh dunia yang disebut Virus Covid-19 sehingga mengakibatkan krisis ekonomi di seluruh dunia khususnya dapat dilihat di Dusun Kertasari. Beberapa hal yang ditimbulkan yaitu para pedagang gulung tikar (Rugi), buruh-buruh di PHK, Guru tidak bisa mengajar dengan stabil karena anak-anak tidak diperbolehkan untuk sekolah dan melakukan perkumpulan sehingga sangat berpengaruh kepada guru honorer. Kejadian-kejadian inilah yang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok Wahabi untuk mencari anggota untuk mengikutinya. Sehingga akhir-akhir ini banyak masyarakat yang menganggap ada beberapa orang yang sudah masuk dalam kelompok garis keras tersebut. Terutama masyarakat yang memiliki aqidah ahlisunnah jamaah yang lemah.
Beberapa masyarakat yang belajar tentang ilmu agama dimedia sosial seperti Youtube untuk menonton ceramah-ceramah tentang agama sehingga pemahaman-pemahaman Wahabi ikut masuk dalam pemikiran masyarakat awam yang tidak bisa memfilter ajaran-ajaran tersebut. Hal tersebut adalah sebuah kejadian yang harus diminimalisir oleh generasi muda dengan mempertahankan aqidah ahlisunnah wal jamaah yang dibawa oleh Imam Al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk meretas pemikiran wahabi yaitu:
Melakukan kajian dakwah baik online maupun offline
Peran ulama dan generasi muda Nahdlatul Wathan sangat diperlukan untuk meminimalisir terjadinya perkembangan ajaran-ajaran garis keras (Wahabi) yang sering mem-bid’ah-kan tanpa dalil-dalil yang kuat. Hal ini menjadi sangat rentan serta membuat masyarakat awam terkecoh dalam memahami aqidah yang sebenarnya.
Membuat mata pelajaran ke-NW-an di Madrasah sebagai ekschool/pelajaran tambahan.
Membuat pelajaran ke-NW-an di TPQ sehingga tertanam ajaran-ajaran ahlisunnah wal jamaah sejak dini.

One thought on “Meretas Pemikiran Wahabi di Dusun Kertasari

  1. Wahabi itu sebenarnya bukan membid’ahkan suatu amaliyah dengan tanpa dalil kuat. Mereka justru menggunakan Shahih Bukhari untuk mengklaim kebenaran mereka saat membid’ahkan amaliyah orang lain. Akan tetapi, hal yg menjadi kekeliruan golongan Wahabi itu adalah pemahaman mereka yg konservatif dan atomistik terhadap teks agama. Kemudian pemahaman semacam itu yg mereka terapkan untuk menjustis amaliyah orang lain sebagai perilaku bid’ah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *