
Keutamaan Akal Manusia
JIKA DENGAN INSTINGNYA HEWAN MAMPU MELAKUKAN HAL MENAKJUBKAN, LANTAS BAGAIMANA DENGAN MANUSIA YANG DI ANUGERAHI PADANYA AKAL
Sebagai makhluk hidup, kita tentunya tidak akan terlepas dari yang namanya berinteraksi dengan yang lainnya, baik itu manusia, hewan dan makhluk hidup yang ada di sekitar kita. Tanpa kita sadari, interaksi yang acap kali kita lakukan ternyata membawa pengaruh penting bagi perkembangan pola pikir kita. Seandainya saja kita bisa memahami bahasa satwa yang ada di sekitar kita, mungkin kita akan mendengarkan tentang bagaimana kehidupan yang mereka jalani dan rasakan selama ini, serta pengalaman-pengalaman menakjubkan yang mereka alami layaknya kita sebagai manusia. Jika kita kaji lebih dalam lagi, banyak hewan-hewan yang memang memiliki kemampuan yang luar biasa yang bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya lebah, burung ceret kernyut, lumba-lumba dan hewan-hewan lainnya yang bisa di katakan sebagai hewan yang cerdas.
Bisa kita ambil contoh seekor lebah. Siapa sih yang tidak mengetahui yang namanya lebah, seekor hewan yang kita kenal dengan cairan manisnya yang kaya akan manfaat dan bahkan di akui khasiatnya sebagai obat dari berbagai macam penyakit. Namun jarang atau bahkan tidak pernah kita ketahui bahwasanya seekor lebah yang kita kenal selama ini tidak hanya sebatas memiliki cairan manis yang kaya akan khasiat saja, namun ternyata di katakan bahwa mereka mampu berhitung, bahkan tergolong hewan cerdas dengan kepala yang sangat kecil. Bahkan hewan ini pernah di puji oleh Rasulullah sendiri dan di nisbahkan pada perilaku orang-orang beriman, hal ini tergambar dalam sabdanya :” sesungguhnya perumpamaan orang yang beriman itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik pula. Ia hinggap namun tak mematahkan dan merusak.( HR. Ahmad dan Hakim)
Seorang ilmuan barat, yaitu Manzel dan Giufra telah melakukan sebuah penelitian menggunakan konsep modularitas fungsi kognitif yang tujuannya adalah mengetahui sejauh mana kemampuan lebah, lebih khususnya lebah madu dalam mengembangkan pembelajaran dasar. Dalam eksperimen atau riset yang di lakukan, untuk memudahkan jalannya riset tersebut mereka mengganti angka dengan warna agar memudahkan lebah dalam menganalisis tindakan mereka. Setelah riset di lakukan dengan mengamati perilaku dari lebah madu tersebut, mereka menemukan bahwasanya lebah madu bisa mengenali bilangan 0 sebagai bilangan dalam daftar bilangan bulat tak negatif.
Selain lebah, burung cerek kernyut pasifik juga salah satu hewan yang memiliki kemampuan luar biasa. Burung cerek kernyut pasifik merupakan burung yang bermigrasi. Dari hasil pengamatan peneliti, bahwasanya induk burung ini meninggalkan anaknya saat mereka masih berumur beberapa bulan ke sebuah tempat yang bernama alaska. Setelah mereka bisa terbang, mereka akan pergi menemuai induk mereka ke alaska, dan tentunya untuk sampai di sana membutuhkan waktu yang cukup lama dan yang pastinya akan menguras banyak tenaga. Dalam sebuah penelitian dapat di temukan bahwasanya burung ini memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, yaitu dimana mereka memiliki kemampuan terbang selama kurang lebih 4-5 hari tanpa harus berisitirahat sejenakpun. Bayangkan saja bagaimana mereka mampu terbang dengan durasi sepanjang itu tanpa harus beristirahat. Namun setelah di amati, ternyata burung-burung ini memiliki strategi yang sangat luar biasa dalam menghemat tenaga yang mereka miliki, yaitu dengan cara terbang membentuk huruf V. Formasi ini mereka buat dengan tujuan agar tenaga yang mereka miliki tidak terbuang dengan persentase yang cukup besar. Dalam formasi ini mereka membagi tugas, yaitu dengan cara burung yang berada di posisi yang paling depan mengepakkan sayapnya dengan tujuan untuk menghasilkan aliran udara yang agar burung-burung yang ada di belakangnya tidak perlu banyak membuang tenaga mereka dengan terus-terusan mengepakkan sayap mereka. Setelah burung yang posisinya paling depan tadi mulai kehabisan tenaga, burung-burung tersebut berganti posisi yaitu dengan cara burung yang tadinya berada di posisi depan berganti dengan burung yang tadinya di posisi belakang yang sudah cukup beristirahat. Begitu seterusnya hingga mereka bisa sampai ke tujuan mereka dengan selamat.
Dari gambaran-gambaran kemampuan hewan-hewan inilah manusia yang telah di anugeahi padanya akal di tuntut untuk mengambil pelajaran. Sehingga muncullah pikiran-pikiran tentang apakah kita yang di lengkapi dengan akal tidak mampu untuk melakukan hal-hal yang lebih menakjubkan. Dengan munculnya pikiran-pikiran seperti itu, tentunya akan memunculkan inovasi-inovasi yang menuntut kita dalam mengembangkan diri, baik dalam bidang sains, teknologi, kesehatan, matematika, pendidikan, biologi, dan bidang-bidang lainnya
Di bidang teknologi, berawal dari pengamatan-pengamatan manusia tentang bagaimana burung bisa dengan mudah dan bebasnya terbang di udara, terlebih lagi di kuatkan dengan firman Allah yang mengatakan: “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka (manusia) selain yang maha pengasih. Sungguh dia( Allah) maha melihat segala sesuatu”( QS Al-Mulk 67:19). Dari ayat ini sebenarnya kita di tuntut untuk menganalisis bagaimana agar kita berfikir rasional, luas. Sehingga kita di tuntuk bagaimana berinovasi dengan pengamatan-pengamatan kita tersebut sehingga mampu berfikir produktif. Hingga seiring perkembangannya zaman dari pengamatan itulah bisa tercipta yang namanya pesawat, yang bisa membawa dan menampung ratusan bahkan ribuan orang, tidak seperti burung yang hanya mampu terbang dengan sendirinya. Dari sini nampak jelas bahwa akal manusia telah berhasil di manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga semakin berjalannya waktu, pengetahuan manusia yang di dukung dengan kemampuan akalnya semakin meluas dalam berbagai bidang, hal ini menunjukkan bahwa manusia telah mampu mengembangkan potensi yang di miliki dengan mengambil pelajaran dari alam sekitar.
Selain pada hewan, kita juga bis meliahat keunikan-kauniakn atau hal-hal yang menakjubkan pada tumbuhan, salah satu contoh bunga teratai. Setelah di amati, bunga teratai ternyata memiliki kristal licin kecil pada pemnukaan daunnya yang melindunginya dari terkontaminasi dengan kotoran-kotoran di daerah tempat tinggalnya. Dari fakta inilah kemudian terciptanya sebuah aplikasi biomimetik baru berupa permukaan yang dapat membersihkan dirinya sendiri seperti cat ubin atap yang menjaga kebersihan permukaannya. Sehingga sudah jelaslah bagi kita bagaimana lingkunagn hidp dapat mengembangkan pola pikir kita