4 mins read

Penanaman Nilai-Nilai Agama dan Moral Menggunakan Metode Bernyanyi Pada Anak Usia Dini

Saat ini, masyarakat Indonesia mungkin belum tentu menerima bahwa banyak anak mengikuti tren globalisasi. Hal ini karena anak-anak Indonesia kurang cocok dengan budaya Barat yang berasal dari luar Indonesia. Karena nilai-nilai Islam dan adat istiadat masyarakat Indonesia berbenturan dengan aspek budaya Barat padahal anak Indonesia sendiri merupakan sumber daya yang berharga (Astuti dan Munastiwi, 2018).

Memberikan stimulasi bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, berpikir logis, emosional, dan sosial agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal merupakan tujuan PAUD (pendidikan anak usia dini), yang merupakan proses membina pertumbuh dan perkembangan anak usia lahir sampai dengan enam tahun secara keseluruhan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan adalah usaha sadar dan bersiklus untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik agar peserta didik secara aktif menyalurkan potensi dirinya berupa kekuatan spiritual, agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan masyarakat, bangsa, dan Negara (Zulfa, 2018). Sama halnya dengan PAUD, proses pembelajarannya berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya karena metode pembelajaran PAUD yaitu belajar sambil bermain (Badriyah, 2014).

Guru harus dapat melihat dan memilih pendekatan belajar yang baik dari pembelajaran anak usia dini. Metode untuk mengajar anak-anak termasuk permainan, dan bernyanyi. Menurut Mursyid (2017), menyanyi berarti bersuara dengan syair-syair. Menyanyi merupakan salah satu cara untuk membentuk dan mengatur pembelajaran dikelas karena dengan nyanyian dapat menciptakan suasana ceria dan antusias anak-anak. Menggunakan metode bernyanyi dapat membantu anak lebih cepat menghafal dan mudah mengingat pelajaran khususnya mengenai nilai-nilai agama dan moral.

Berdasarkan temuan penelitian juga diketahui bahwa anak yang diajarkan nilai-nilai agama yang baik di usia muda akan lebih mampu menghadapi segala permasalahan di masa remaja dan dewasa. Guru harus lebih imajinatif dalam melibatkan strategi pembelajaran yang mearik dan kreatif  untuk menanamkan nilai-nilai agama dan moral yang agung pada anak muda dalam citra persekolahan anak muda (Lestari, 2012). Salah satu upaya dalam penanaman spiritual atau nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi Islami dalam proses pembelajaran anak.

Metode bernyanyi Islami adalah salah satu metode yang dapat mendukung penanaman nilai-nilai agama dan moral pada anak sejak dini. Bernyanyi akan lebih berperan penting apabila dalam pelaksanaannya lebih ditekankan dan lebih distimulasikan pada nuansa keagamaan agar anak-anak lebih berkembang secara agamis dan meningkatkan nilai ketauhidan anak. Seperti pada saat bernyanyi anak diberikan lagu-lagu yang mengandung ajaran agama Islam.

Adanya penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi Islami tentu sangat meningkatkan pengetahuan anak  tentang ketuhanan. Karena dalam lagu-lagu yang diajarkan lebih mengedepankan pengetahuan agama bernuansa Islami dan dapat membantu pembelajaran yang terkesan monoton lebih menyenangkan. Terlihat bahwa, menyanyi dapat memberikan kepuasan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi anak sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebiah giat dan hafal lagu-lagu yang biasa dinyanyikan mereka.

Tidak hanya sekedar menghafal, anak juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh guru terkait tentang ketuhanan. Dengan memberikan asupan pengetahuan yang tepat kepada anak seperti pengetahuan agama tentu akan menjadi bekal dan pondasi yang kuat untuk anak dalam bersikap dan bertindak. Anak akan bertindak dan bersikap yang baik kepada siapapun, baik guru, teman sebaya, tumbuhan, binatang, dan bahkan apapun yang ada di bumi.

Dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi Islami biasanya guru mengajarkan anak untuk selalu berdoa sebelum dan selesai kegiatan, sebelum makan dan minum. Selain itu guru juga menjelaskan jumlah shalat wajib serta jumlah rakaatnya, menjelaskan macam-macam ibadah seperti dalam lagu rukun Islam sehingga anak-anak mampu menyebutkan rukun Islam dan rukun iman secara benar, anak juga hafal akan nama-nama malaikat serta tugas-tugas malaikat, bahkan mereka mulai mengenal sifat-sifat Allah melalui nyanyian Asmaul husna. Selain itu anak juga dibiasakan selalu mengingat Allah dan ciptaannya pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode bernyanyi Islami dapat menumbuhkan semangat serta minat anak dalam belajar, membantu anak lebih cepat menghafal dan mudah mengingat pelajaran, meningkatkan pengetahuan tentang keagamaan serta dapat menanamkan nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini. (Intan Shajida Raehanun/III/PGMI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *