Ketika Aku dan Dosen Muhyidin Azmi dipertemukan
Ketika Aku dan Dosen Muhyidin Azmi dipertemukan
Kala cahaya Senja telah menghilangkan sinarnya
Diringi oleh sang awan hitam berwarna jingga
Terdengar rintikan rinai hujan di luar ruangan kerja
Aku masih duduk dan menggoyangkan jari jemari di laptop
Merangkai kata demi kata sehingga memiliki sebuah makna
Tentang arti sebuah kerinduan yang tak bisa menghilang
Kerinduan pada almarhumah bunda yang telah tiada untuk selamanya
Sehingga terkadang hanyalah airmata kepasrahan dan do’a
Yang selalu mengiringi perjalanan hidupku di dunia
Ku pegang putihnya kertas yang telah selesai di kerjakan
Sebagai syarat untuk melaksanakan ujian
Pertemuanku dimulai dari sini dengan seorang dosen
Yang pernah menuntut ilmu di SMK Darul Kamal NW Kembang-Kerang
Dosen tersebut bernama Muhyidin Azmi
Rasa penasaran menyergap aku punya hati
Lambat laun akupun menyadari
Bahwa menjadi dosen adalah untuk mengabdi dan berbakti pada negeri
Selalu mencari dan mengharapkan ridhonya ilahi
Ternyata ada pesan dan kesan dari semua ini
Sebuah pertemuan yang mengandung tentang sebuah arti
Tentang sebuah pengabdian berbakti untuk negeri
Hingga akupun terus semakin termotivasi
Menuntut ilmu untuk dapat menggapai cita dan mimpi
Menjadi seperti dosen Muhyidin Azmi
Niayah: Salam Literasi