Senandung Rindu di Sajadah Biru
Senandung Rindu di Sajadah Biru
Cahaya senja kembali meredupkan cahayanya
Disaat tertutup oleh gelapnya awan hitam
Disambut dengan lantunan merdu suara azan
Pertanda akan tiba waktu malam
Dia masih duduk di dekat jendela kamarnya
Ditemani dengan secangkir kopi yang diminumnya
Ditemani juga dengan computer didekatnya
Masih mencoba merangkai kata demi kata
Dia terus menggoyangkan jari jemarinya diatas keyboard laptopnya
Teringat pada masa lalu disaat bersama dengan ibunya
Kini, berbagai masalah yang menimpa dalam hidupnya
Tentang kerinduannya pada almarhumah ibunya
Tentang kerinduannya pada pengagum rahasianya
Permasalahan dalam menempuh penddikannya
Sampai pada masalah- yang membuatnya menumpahkan air mata.
Hingga di atas sajadah birunya ia keluh dan kesahkan dalam panjatan doanya
Bermunajat dan mengadu serta merintih dalam doanya
Dan menangis tepat diatas sajadah birunya
Berharap tuhan memberikan solusinya
Dari sebuah pemasalahan yang kini sedang menimpanya