Program Ekstrakulikuler di SMK DK NW Kembang-Kerang
Program Ekstrakulikuler
di SMK DK NW Kembang-Kerang
Pada hari sabtu bulan september Tahun 2021 diadakanlah program ekstrakulikuler untuk yang pertama kalinya di SMK DK NW Kembang-Kerang, adapun programnya diadakan setelah aktifitas sekolah sudah selesai dan kegiatan belajar-mengajar sudah selesai, biasanya setelah sholat asar ekstrakulikuler dilaksanakan dan diadakan di pondok pesantren atau di lembaga sekolah SMK DK NW Kembang-Kerang.
Program Ekstrakulikulernya ada empat program yaitu program Tahfiz dan Tartil, program bahasa inggris, dan program pecinta alam.
Namun untuk harinya dilaksanakan berbeda-beda yakni untuk program tahfis dan tarti dilaksanakan pada hari sabtu, dan untuk hari senin, selasa dilaksankan program pecinta alam dan program bahasa inggris.
Berikut terdapat pengalaman sedikit dari penulis terkait dengan program Tahfiz dan Tartil, kebetulan dan semuanya adalah kehendak dari Allah yang maha kuasa, hingga penulis ditakdirkan untuk menjadi pengajar dalam program tersebut, alhamdulillah ini adalah karunia yang saangat besar sekali, semoga penulis bisa memegang amanah ini, menjadi bermanfaat bagi diri penulis dan bagi orang lain pada umumnya.
Cerita dimulai…..
Cahaya senja sudah mulai menampakkan keindahannya, alunan lantunan sholawat merdu terdengar di pengeras suara masjid, pertanda sholat berjamaah sudah selesai di tunaikan. Selesainya bekerja saya membereskan kembali perlengkapan dan peralatan kerja yang ada di atas meja kerja sekolah, sebagai teman setia setiap hari menemani kala kesedihan, kegelisahan, kegundah gulanaan, kerinduan yang tengah melanda jiwa pada sosok almarhumah ibu yang sudah pergi untuk selamanya, sosok ibu yang sangat menyangi kami anak-anaknya, sosok ibu yang selalu ada di saat berbagai masalah menimpa dalam hidup, ibu yang tak pernah lelah mendoakan kebaikan untuk kami anak-anaknya, ibu yang selalu ada, ibu yang selalu membela membela disaat ada yang mengejek dan menghinaku, ibu….kini sudah tiada, kini sudah pulang kehadirat Allah yang maha kuasa, kini sudah meninggalkan dunia yang hanya sementara ini.
Mengingat ibu, seketika bulir-bulir bening airmata rasanya ingin menetes dengan deras, namun sebisa mungkin untuk berusaha aku tahan, sebisa mungkin aku hanya mampu memendam kerinduan sendirian pada sosok almarhumah ibu. Hanya air whudu dan sajadah sebagai obat, sebagai sarana untuk mengeluh dan mengadu pada Allah SWT yang maha menciptakan segalanya, berdoa dengan penuh rindu, berdoa dengan berusaha sekhusuk-khusuknya, bercerita dengan sejujur-jujurnya terhadap masalah yang sedang menimpa.
“Ya Allah… hamba tahu ini adalah yang terbaik bagi hamba, hamba yakin segala masalah dalam hidup sudah ada takarannya, hamba yakin engkau maha penolong ya Allah, jadikanlah hridho terhadap segala ketentuan yang telah engkau gariskan dan takdirkan dalam hidup, hamab mohon ya Allah jadikanlah hamba menjadi anak yang pandai dalam bersyukur, berzikir dan bersabar, jadikan hamba menjadi anak yang berbakti pada ayah dan ibu, dan juga berbakti pada guru-guru yang telah banyak berjasa dalam hidup ini, terlebih khusunya bagi guru-guru SMK Darul kamal, yang telah banyak berkorban, berjuang, demi masa depan kami sebagai santri-santrinya, berikanlah kebaikan dan kebaikan, pertolongan, perlindungan dari segala mara bahaya, berikanlah kebahagiaan dan ketentraman bagi seluruh guru-guru kami, ksususnya untuk gru-guru SMK Darul Kamal dan kedua orang tua yang telah memberikan nafkah bagi kami. Semoga Allah SWT memberikan keselamatan di dunia dan di akhirat. Aamiin ya Robbal’alamin.
Ku buka lembaran kalamnya Tuhan yang suci yakni Al-Qur’anul Karim, ketenangan, ketentrmana dan kedamaian terasa saat itu, ketika muknah yang berwarna hijau ku pakaikan untuk sholat tepatnya sholat asar. Mulai dari takbir hingga sholat, kemudian berdoa berusaha dengan khusuk.
“Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh”, ucapnya seseorang dari luar pintu kantor, selesainya berdoa, aku bergegas membukakan pintu, ternyata orangnya adalah salah satu siswa yang ikut dalam program Tartil dan Tahfiz, “wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh”, ucapku. “jadi program hari ini bu guru”?, “iya jadi, nanti suruh teman-temannya kita di lantai dua ya”. Nggih bu guru. Ucapnya. Akhirnya setelah siswa kumpul dimulailah program tersebut.
Hari berganti hari dan begitupun minggu berganti minggu, hingga program-program tersebut berjalan dengan lancar, hingga tepatnya bulan rabiul awal dimana bulan tersebut bertepatan dengan bulan maulid baginda nabi besar Muhammad SAW, dan kebetulan ada lomba tahfiz juz pertama, akhirnya diutuslah sekitar dua siswa dari SMK DK NW Kembang-Kerang untuk ikut dalam lomba tersebut. Alhamdulillah meskipun programnya berjalan beberapa bulan, namun bisa menghasilkan dan menjadikan beberapa siswa menjadi hafiz Al-Qur’an, ini adalah suatu karunia yang saangat besar sekali, yang patut untuk selalu kita syukuri.