2 mins read

Mencium Al-Qur’an

Kita mungkin agak merasa janggal apabila melihat orang yang selesai membaca Al-Qur’an langsung bangun, lalu terus menyimpan mushaf Al-Qur’an tanpa menciumnya terlebih dahulu. Kebanyakan kita mencium kitab suci itu waktu sebelum atau selepas kita membacanya. Sejak kecil kita sudah di ajarkan  untuk berbuat demikian pula. Jika kita tidak di ajarkan atau menyuruh kita untuk melakukannya perkara ini akan tetap kita lakukan  karena kita sudah terbiasa melihat orang lain melakukannya. Namun ada juga orang yang beranggapan bahwa perbuatan itu adalah bida’ah semata-semata.

Para ulama mempunyai tiga pandangan berbeda mengenainya

Pandangan pertama hukumnya adalah sunnat, ini merupakan pandangan para fuqaha mazhab syafi’i antaranya Imam al-Nawawi, Ibnu Hajar al-Haitami,Imam az-zarkasyi dan pada satu riwayat bagi Imam Ahmad.

Dalil yang di gunakan termasuk yang di riwayatkan oleh Umar RA: “Sesungguhnya adalah Umar RA mengambil mushaf pada setiap pagi dan menciumnya dan berkata: Inilah perjanjian tuhanku yang datang dari tuhanku

Satu dalil lagi yang diriwayatkan oleh Utsman bin’affan RA bahwa beliau mencium mushaf dan menyapunya ke mukanya.

Pandangan yang kedua  hukum mencium Al-Qur’an adalah harus dan bukan sunnat, Ini adalah pendapat mazhab Hanafi dan satu riwayat dari pada Imam Ahmad. Pandangan sama di suarakan oleh Ibnu Taimiyah dan as-syaukani yang mana mereka menjelaskan bahwa hukum mencium mushaf itu harus karena karena tiada dalilnya, tetapi jika menciumnya juga maka tidak menjadi kesalahan.

sementara pandamgan ketiga adalah makruh hukumnya apabila kita mencium Al-Qur’an ia sebagaimana yang dinyatakan oleh mazhab maliki.

Ketahuilah, bida’ah yang di larangakan menyebabkan pelakunya jadi sesat masuk neraka.

Mana mungkin seorang manusia akan masuk neraka karena memuliakan Al-Qur’an. Sedangkan memberi minum anjing yang dahaga pun dibalas dengan syurga sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih, inikan pula memuliakan kalam Allah SWT.

Justru tiada masalah untuk kita mencium mushaf berkenaan atau tidak ini sebagai cara kita memuliakan Al-Qur’an.

Mencium Al-Qur’an atau tidak sebenarnya bukanlah isu utama. sebaliknya, bacalah, hayati dan ambil panduan dari pada kalam Allah SWT itu buat bekalan kita di akhirat kelak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *