HIDUP YANG NYAMAN ADALAH HIDUP SEDERHANA
Hidup sederhana itu apa sih sahabat literasi? Sederhana tidak identik dengan serba kekurangan atau miskin. Esensi sederhana adalah adanya rasa cukup pada dirinya dengan apa yang diterima. Kebanyakan dari kita mengartikan hidup sederhana itu jauh dari kata mewah, sehingga diartikan sebagai hidup miskin. Hidup miskin dan hidup sederhana adalah suatu yang berbeda, hidup miskin ialah kondisi hidup sedangkan hidup sederhana merupakan gaya hidup seseorang. Jadi hidup sederhana bisa dikatakan sebagai sikap seseorang yang menggunakan sesuatu dengan wajar, dan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, dengan kata lain gaya hidup yang tidak berlebih-lebihan.
Orang yang memiliki gaya hidup berlebihan adalah mereka yang memiliki ambisi untuk kenyamanan duniawi yang kadang-kadang membuat manusia terjebak di dunia materi, sehingga manusia rela melakukan apa saja demi memuaskan keinginannya. Karena pada diri manusia selain dibekali akal, manusia juga dibekali nafsu, dengan nafsu ini manusia akan memiliki keinginan-keinginan yang tanpa batas, jika manusia tidak bisa mengontrolnya maka nafsu ini akan mengantarkan kepada gaya hidup yang berlebih-lebihan. Nafsu manusia kadang seperti air, tak pernah berhenti untuk selalu mengalir. Selama masih ada celah disitulah air mengalir. Bedanya adalah air mengalir ke tempat yang lebih rendah, sedangkan nafsu terus mengalir kearah yang lebih tinggi. Namun keinginan pada diri manusia idak akan pernah berhenti, ia akan selalu menginginkan sesuatu yang lebih dari sebelumnya sebelum manusia membentengi nafsu yang ada pada dirinya.
Manusia bisa dibilang mahluk yang jarang cepat puas, walau dia sudah mempunyai segala sesuatu yang diinginkan tetapi selalu saja ia akan merasa kurang dan ingin mendapatkan yang lebih lagi. Keadaan tersebut persis seperti orang yang selalu mendongak ke atas tapi jarang menatap ke bawah. Seiring berjalannya waktu, kesederhanaan menjadi barang langka semua ingin tampil serba mewah dan berkelas, mereka lebih mengedepankan rasa gengsi jauh berkali-kali lipat lebih mahal dari nilai fungsi. Maka penuhilah kebutuhanmu secukupnya saja dan jangan berlebihan.
Didalam agama islam Allah SWT melarang hambanya untuk berlebih-lebihan (melampaui batas) dan mengikutihawa nafsu belaka. Sebagai tauladan, Rasulullah SAW mengajarkan hidup untuk tidak berlebihan. Hidup seimbang adalah sebuah fitrah. Berlebihan dalam hal apapun jelas tidaklah baik, sebagai contoh kecil makan yang berlebihan jelas tidak baik bagi tubuh, walaupun banyak makanan yang baik-baik tetapi makanlah sesuai porsi tubuhmu, jika makanan yang masuk tidak sesuai porsi maka makan yang berlebihan bisa menjadi penyakit bagi tubuhmu.
Mengenai urusan duniawi, didalam sebuah riwayat, Allah SWT pernah menawarkan emas sebanyak butiran pasir di gurun kota Makkah kepada Rasulullah. Nabi Muhammad SAW bisa saja merengkuh segala kesenangan dunia itu; harta, dan kekayaan materi. Namun, Rasulullah adalah sosok teladan yang mulia. Beliau tak pernah silau dengan kenikmatan duniawi. Nabi SAW lebih memilih kehidupan yang sederhana. Hal itu tecermin dari jawaban Rasulullah atas buiran emas yang ditawarkan Sang Khalik kepadanya. ”Tidak, ya Tuhanku, lebih baik aku lapar sehari, dan kenyang sehari. Bila kenyang, aku bersyukur memuji dan memuja-Mu, dan jika lapar aku akan meratap berdoa kepada-Mu.”
Ada banyak pola hidup sederhana sebagaimana dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW, seperti tidak bermewah-mewah dalam mendekorasi rumah, makan dan minum seadanya, memiliki pakaian secukupnya saja, berbelanja sesuai kebutuhan, menggunakan barang hanya sesuai dengan fungsinya saja, tidak mudah terpengaruh yang lagi ngepop dan hal-hal yang viral, hemat dalam pengeluaran pribadi dan boros ketika beramal, hanya mengganti barang ketika barang tersebut memang sudah rusak, banyak menggunakan kendaraan umum ketika bepergian, dan sebagainya.
Banyak manfaat yang dapat diambil ketika seseorang menerapkan hidup sederhana, baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Diantaranya, menerima hidup apa adanya. Orang yang hidup sederhana adalah mereka yang hidup apa adanya dan tidak mengada-ada apa yang tidak dimiliki. Manfaat orang yang hidup sederhana adalah pertama hidup tenang karena dapat menerima apapun ketetapan Allah atas dirinya. Namun mereka ini tidak hanya pasrah pada keadaan tapi juga senantiasa berusaha memperbaiki kehidupannya dengan penuh kesabaran dan ketaatan.
Kedua, senantiasa bersyukur atas apa yang dimiliki. Mereka yang hidup sederhana lebih tenang karena tidak memilki keinginan untuk memiliki sesuatu yang di luar batas kemampuannya sehingga dalam pikiranpun tidak ada yang membebani. Karenanyalah, mereka selalu bersyukur atas apa yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menuntut berlebihan. Orang yang seperti ini adalah orang yang merasa cukup atas pemberian Allah SWT, sehingga setiap pemberian dari-Nya selalu disyukuri.
Ketiga, tidak berlebihan pada sesuatu. Orang yang hidup sederhana dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Walau beribu-ribu macam keinginan yang ada pada diri manusia, tetapi jika manusia bijak dalam kehidupannya maka ia tentu tidak akan mendewakan keinginannya.
Nah itu saja pembahasan seputar hidup sederhana yang dapat saya bagikan kepada sahabat literasi, semoga bermanfaat bagi kehidupan kita masing-masing…
NAMA: RUSNAYUNI
JURUSAN: MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER: VII
DOSEN PENGAMPU: SUNARDI, M.Pd
#UAS_STAIDK