Menjaga Lingkungan, Membasmi Sampah, Menjadi Bangsa yang berkemajuan
Ketika musim hujan tiba, banyak peristiwa yang sangat menyedihkan terjadi dibeberapa daerah, salah satunya sampah yang semakin membludak. Banyak sekali sampah yang berserakan diberbagai tempat, seperti di Pasar, Kali, Halaman rumah, Jalan, Sungai, dan Lautan. Selain itu, sampah-sampah yang dibunag pada TPA (Tempat Pembuangan Sampah) kini semakin tampak menggunung, walapaun dibuang pada tempat yang tertentu membuat hati kita sedih melihat peristiwa tersebut karena kerusakan lingkungan telah terjadi diwilayah sekitar kita. Sampah tersebut memiliki varian jenis berdasarkan masa terurainya ada yang dalam jangka waktu 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 100 tahun, 200 tahun, 450 tahun bahkan tidak bisa terurai. Sangat miris dampak tersebut akan dirasakan oleh banyak generasi yang akan datang.
Para petani dibeberapa wilayah Indonesia banyak yang mengeluh akibat sampah yang banyak ditemukan di Selokan yang menyebabkan air yang masuk ke Sawah menjadi terganggu. Keluhan mereka juga terjadi karena tanaman-taanaman di Sawah perkembangannya tidak baik, terkadang secara tiba-tiba mati, usut demi usut dilakukan oleh petani, hal tersebut disebabkan oleh sampah plastik yang ada didalam tanah serta membungkus akar tanaman. Hal ini menjadikan sampah sebagai pemicu terjadinya kerusakan tersebut.
Ketika kita mengendarai sepeda motor dijalan, banyak sekali sampah yang berserakan yang naik dari Selokan terbawa air yang meluap dari Selokan ke jalan karena tersumbat oleh sampah tersebut. Peristiwa ini sering terjadi di wilayah kota sampai desa. Namun apabila kita ke kota akan nampak hal yang berbeda yakni banjir. Banjir tersebut menjadi dampak sampah-sampah yang dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab pada tempat yang sembarangan seperti selokan air, sungai. Maka dapat kita simpulkan bahwa sampah adalah masalah inti yang menyebabkan kerusakan llingkungan. Biasanya kita melihat dibeberapa kota yang megah dihiasi dengan kendaraan-kendaraan mewah yang lalulalang dijalanan seketika kota tersebut berubah menjadi Lautan dimusim penghujan. Ketika kita melihat kolam-kolam yang berisi ikan hias yang berwarna-warni memanjakan mata berubah, tergantikan oleh sampah-sampah kemudian ikannya hanyut, sawah-sawah yang dihiasi oleh hijaunya tanaman padi yang bulirnya sudah merunduk, menguning, siap untuk dipanen, seketika berubah menjadi kolam sementara dimusim penghujan menyebabkan para petani gagal panen. Kambing-kambing yang tidak pernah berani dengan air namun dimusim penghujan belajar lihai untuk berenang akibat banjir yang menghampiri kehidupannya, rumah-rumah mewah yang dihiasi dengan warna-warna cantik memanjakan mata seketika dirusak keindahannya oleh sabuk cokelat yang menjadi bahan utamanya adalah lumpur-lumpur, laut yang dulunya menjadi hijau dihiasi terumbu karang dan ikan dikala hujan tiba-tiba berubah menjadi coklat dihiasi oleh sampah-sampah yang beragam warna dan coraknya. Kerugian tampak dimana-mana yang tidak bisa diprediksi berapa jumlahnya yang mencakup pada beberapa bidang yakni: peternakan, perikanan, pertanian perindustrian dan lain-lain. Semua hal tersebut akibat banjir serta yang menjadi biangnya sampah yang berserakan diberbagai tempat, menyumbat selokan, sungai dan aliran-aliran air lainnya.
Adapun untuk mengurangi sampah sebagai usaha untuk meminimalisirnya dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut;
- Menggalangkan Program Zero Waste (Program Gubernur NTB)
Sebuah Program yang dilauncingkan 25 Juli 2019 oleh Gubernur NTB ini sangat baik, dengan harapan setiap daerah dari kota sampai desa bisa bebas dari sampah. Untuk mewujudkan program tersebut perlu adanya kesadaran dan keterlibatan semua pihak untuk menyumbangkan kreativitas dan memberikan inovasi didalam pengelolaannya.
Kreativitras dan Inovasi sangat dibutuhkan dalam pengolahan sampah. Sampah akan menjadi suatu barang yang berguna dan mendatangkan manfaat yang banyak. Misalnya membuat pot bunga, wadah pembuatan hidroponik, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan berupa paving blok yang ada di halaman rumah.
- Adanya Kebijakan yang Lebih Tegas Oleh Pemerintah
Peran pemerintah sangat diharapkan dalam penegasan menjaga kebersihan di setiap limgkungan. Karena dampak yang diberikan akan sangat besar. Jika Covid-19 Sangat diperhatikan untuk mencegah penyebarannya maka penegasan tentang pembuangan sampah sembarangan harus dipertegas. Karena sampah akan merusak lingkugan berdampak pada semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Jika lingkungan rusak maka segala aspek akan terpengaruh dengan kerusakan tersebut.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memaparkan Indonesia memproduksi sampah hingga 65 juta ton pada tahun 2016, tahun selanjutnya naik 1 ton dari sebelumnya. Hal tersebut merupakan permasalahan yang harus diselesaikan demi terjaganya lingkungan hidup. (Widia,2017). Diakses dari nurwiddy.wordpress.com. Sementara, pada tahun 2020, timbunan sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton. Setiap tahun jumlah timbunan sampah semakin bertambah. (Azzahra, TA 2020, 09 Juni). Menteri LHK: Timbunan Sampah di Indonesia Tahun 2020 capai 67,8 Juta Ton, Diakses dari http://news.detik.com. Miris,, hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah yang sangat urgen demi terwujudnya negara yang maju.
- Setiap Desa Harus Punya TPS (Tempat Pembuangan Sampah)
Anggaran milayar rupiah diberikan pemerintah kepada desa harus dimanfaatkan dengan baik. Anggaran tersebut harus dialoksikan untuk pembuatan TPS (Tempat Pembuangan Sampah), apabila desa tersebut belum mempunyai TPS. Namun apabila sudah ada, maka dialokasikan pada perbaikan sistem , sarana dan prasarana dalam pengolahan sampah, contoh kecilnya pembelian mesin untuk mengolah bahan-bahan basi, sisa sayur, dari sampah rumah tangga menjadi pupuk organik yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman pot yang ditanam pada wadah yang dimanfaatkan dari sampah-sampah bekas. Dengan adanya tanaman-tanaman pot yang berupa sayur mayur yang telah ditanam masyarakat diharapkan membantu kebutuhan masyarakat.
NAMA:AHMAD JAMHARI
JURUSAN: ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
SEMESTER: 7
DOSEN PENGAMPU: MUHAMMAD SAID
UAS-STAIDK