
Harta, Tahta, Cita-cita
Nama : Rafiatul Urmila
Semeter : III (Tiga)
Mata Kuliah : Jurnalistik
Dosen : Sunardi Ahmad Fiqhul,
M.Pd
Meyakinkan diri sendiri sebagai motivasi utama dalam mencapai tujuan sepertu untuk memiliki harta, dapat menempati tahta serta menggapai cita-cita sesuai keinginannya, dan dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih besar menjadi salah satu tantangan utama bagi sebagian orang yang memang memiliki kebiasaan untuk selalu melakukan sesuatu berdasarkan cara pandang orang lain terhadap dirinya. Hal ini yang terkadang menjadikan seseorang salah jalan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Keterlibatan perang orang lain dalam menilai diri kita menjadi salah satu faktor yang dapat berpengaruh besar bagi kelangsungan hidup seseorang, mengenai hal ini kita sendiri harus dapat memutuskan sebagian hal mana yang harus diperhatikan dan mana yang tidak perlu untuk terlalu kita pedulikan. Ketidak-pedulian kita terhadap seseorang bukan berarti kita tidak membutuhkan orang lain dalam melakukan segala sesuatu, akan tetapi untuk selalu mempercayai setiap pendapat atau masukan orang lain tentang kita terkadang malah membuat kita semakin merasa berada dalam ruangan kedap udara yang kita hanya bisa merasakan diri semakin tertekan dan hidup seorang diri ditempat yang hening dan sepi. Oleh karena itu berdasarkan hal ini kita juga perlu membatasi diri dan selalu menjaga setiap hal yang sekiranya hal tersebut merupakan hal yang perlu dipertimbankaetiap orang pasti pernah merasakan hal yang menurut padangannya sendiri menarik akan tetapi di mata orang lain hal tersebut tampak biasa saja bahkan tidak memiliki nilai atau bahkan daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Oleh kerena itu, yang mestinya kita lakukan untuk diri sendiri adalah menanamkan nilai-nilai dasar kepercayaan terhadap diri sendiri yang dengan hal ini akan dapat membuat kita merasa percaya diri akan segala sesuatu yang kita lakukan di kemudian hari, selain itu memotivasi diri untuk berpikir kearah yang lebih fositif. Berbicara mengenai motivasi diri sendiri, sesorang akan dapat meraih segala keinginannya termasuk dalam kategori semacam harta akan terasa mudah untuk di dapatkan ketika seorang dapat mengendalikan dirinya serta tidak mudah untuk menerima persoalan yang tidak penting serta dengan selalu berusaha untuk berpikir bahwa yang di lakukan adalah yang memang seharusnya. Karena Harta sendiri merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebendaan baik berwujud maupun tidak berwujud. Harta dapat dihitung dalam nilai untuk menentukan besaran dari nilai harta tersebut. Setelah kita merasa nyaman dengan keadaan diri kita yang sebenarnya masalah uang setiap orang punya cara untuk dapat meraihnya. Walaupun memang sebagian orang mengatakan segala sesuatu bukan hanya tentang harta, akan tetapi tanpa adanya harta yang kita miliki sulit untuk kita dapat menjangjkau keinginan dengan mudah. Bahkan masa kini mendapatkan harta selalu menjadi tujuan utama bagi hampir setiap orang, hal ini dikarenakan adanya perubahan yang semakin hari harta benda di jadikan sebagai rajanya dunia atau sebagai pendukung bahkan tonggak utama kehidupan seseorang, yang ketika seseorang tidak memilikinya ia bukanlah siapa-siapa. Karena itulah saat ini berdasarkan hal yang demikian sebagimana kita ingin menjadi seseorang yang bernilai dan dianggap maka kita harus dapat membuat diri sendiri mampu meraih segala tujuan berdasarkan kemampuan yang kita miliki. Akan tetapi sebagaimana-pun berharganya harta benda yang dimiliki, yang utama dan yang paling penting untuk kita ketahui ialah bagaimana kita mampu menjalani proses kehidupan dengan baik, melalui segala macam strategi yang telah kita rancang dan yang sesuai dengan kemampuan serta keterampilan yang memang kita miliki. Selain harta keberadaan, tingkatan, derajat atau kedudukan juga merupakan salah satu bentuk ajang bergengsi yang setiap orang ingin mendapatkannya. Hal ini dikarenakan kata tahta memiliki makna seperti derajat atau pangkat, yang hal ini sangat berhubungan erat dengan harta. Tahta yang dimaksud disini adalah bagaimana kita mampu mengatur pendirian kita agar dapat menduduki peringkat atau jabatan sesuai keinginan yang nantinya hal tersebut dapat menjadikan manfaat besar baik bagi diri sendiri maupun orang banyak. Keberadaan tingkatan atau derajat hidup seseorang dapat dikatakan sebagai penyebab utama kenaikan harga diri seseorang, maksudnya semakin tinggi kedudukan yang kita miliki maka semakin tinggi pula pandangan orang-orang terhadap kita dan perubahan cara pandang orang lain terhadap kita juga dapat terjadi ketika kita berada pada fase kemenangan, yang pada tahap ini kita akan di anggap sebagai petunjuk atau bahkan diakui sebagai seorang yang berhasil. Terlebih zaman sekarang dimana setiap orang dapat dikatakan gila akan kedudukan dan sebagian besar dari mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan yang nantinya akan membuat mereka disegani, dihormati serta di jadikan sebagai pemimpin dan memiliki pengaruh besar bagi kelangsungan hidup manusia. Namun, dengan hal demikian ketika kita berada atau mencapai keadaan yang demikian jangan sampai membuat kita melupakan jati diri kita yang sebenarnya. Karena segala yang dapat kita raih, dapat kita tempati merupakan salah satu cara tuhan untuk menguji ketahanan diri seseorang. Harta dan tahta bukanlah apa-apa jika kita menjadikan hal tersebut tidak bermakna. Dengan memanfaatkan sesuatu pada tempatnya dapat membuat kita semakin sadar akan pentingnya melakukan sesuatu berdasarkan langkah yang akan kita lalui dalam mencapai tujuan atau perubahan yang dapat bermakna besar bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, baik harta maupun tahta selagi kita mempergunakan dengan sebaik-baiknya maka akan dapat menjadikan kita memahami betapa penting dan berharganya semua itu ketika kita menempatkannya dengan baik sesuai dengan tuntutan serta kemampuan kita untuk selalu menggunakan akal serta pikiran sehat dalam bertindak. Berbicara mengenai harta dan tahta yang kedua kata tersebut terkadang dapat merusak cara pandang dan tingkah laku seseorang, namun dengan kedua unsur tersebut kita dapat menjadikannya sebagai salah satu faktor utama atau pendukung untuk kita bisa mencapai tujuan serta cita-cita yang sejatinya hal ini dapat menjadikan kita memahami makna tentang nilai, inovasi serta motivasi yang dapat kita petik bahwa segala macam harta benda dan kedudukan yang dimiliki seseorang bukanlah menjadi faktor utama sebagai tolak ukur keberhasilan untuk kita. Akan tetapi, yang utama untuk kita tahu adalah bagaimana kita dapat menyelaraskan semua itu agar sesuai dengan tuntutan serta keinginan kita tercapai. Dalam mencapai cita-cita atau tujuan kita maka, menjadikan diri sendiri sebagai petunjuk untuk kita melalui proses menuju keberhasilan kita merupakan salah satu dasar akan terbentuknya jati diri kita yang sebenarnya dan ketika kita dapat menentukan seperti apa gagasan-gagasan yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan maka kita akan dapat dengan mudah melalui proses menuju keberhasilan. Siap yang tidak ingin sukses?, yang tidak ingin Cita-cita nya tercapai? Tidak akan ada orang yang ingin tujuannya tidak dapat terwujud karena sejati setiap yang kita lakukan pasti memiliki tujuan yang tentu ingin dicapainya tujuan bagi setiap orang, tidak ada orang di-dunia yang tidak ingin berhasil dan sukses baik sukses dalam hal kecil terlebih lagi sukses dalam mendapatkan hatra, dapat menduduki jabatan atau tahta serta mencapai tujuan yang lainnya misalnya seperti memenuhi keinginannya untuk dapat meraih sebuah penghargaan yang sangat berharga. Mengenai hal ini harta dan tahta dapat di dikatakan sebagai hal yang sangat diperlukan dalam menjalani proses kehidupan, tetapi hal yang perlu dan harus kita tahu adalah harta, kedudukan, serta jabatan bukanlah apa- apa ketika kita belum berhasil mendapatkan keinginan kita yang utama dan lebih bagi kehidupan kita sehingga dengan demikian mencapai ketiga aspek tersebut harus dapat kita imbangi agar kita dapat sampai pada pintu keberhasilan yang telah menjadi impian setiap manusia.