Pentingnya Akhlak Tasawuf Dalam Menghadapi Preblematika di Zaman Modern
12 mins read

Pentingnya Akhlak Tasawuf Dalam Menghadapi Preblematika di Zaman Modern

Bumi ini semakin hari semakin berubah baik dari orang-orang di dalamnya maupun buminya, sebut saja manusia yang selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman, seperti yang sudah dikatakan oleh penulis sebelumnya zaman boleh berubah namun kamu jangan berubah, jangan tinggalkan tiga perkara yaitu : iman, islam dan ihsan(Pesan TGH. M Ruslan Zain).  lebih-lebih saat ini manusia berada pada zaman modern. Zaman modern merupakan zaman di mana ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, semua serba digital, semua serba mesin, tidak lagi menggunaka alat yang manual seperti yang dilakukan dizaman klasik dan pertengahan. Zaman modern ini pengetahuan yang ada pada manusia semakin berkembang, berpikir kritis dan memanfaatkan kecerdasannya untuk menciptakan sesuatu yang baru guna meningkatkan potensi yang ada pada dirinya.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dizaman modern memberikan damfak positif dan negativ bagi manusia, terlebih lagi pada kalangan-kalangan tertentu, bagi orang-orang yang optimis mereka memanfaatkan perekembangan ini karena ini meruapakan rahmat dari tuhan yang didapatkan oleh manusia, berkembangnya ilmu pengetahuan pada zaman modern ini yang menyebabkan terjadinya revolusi informasi yang ada, seperti di surat kabar, majalah, televisi, radio, dan tulisan yang mewah seperti yang ada di dalam jurnal-jurnal yang dibuat oleh pelajar, perubahan itu akan menjadikan manusia dan masyarakat yang demokratis, yang didalamnya akan mempengaruhi meningkatnya ekonomi, pruduksi, pengetahuan dan kemakmuran yang ada pada manusia. Sedangkan dikalangan yang  pesimis memiliki argumen bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dizaman modern akan memberikan dampak yang negative, mereka berpandangan bahwa perkembangan itu hanya menguntungkan orang –orang yang mampu bersaing di zaman ini yang memiliki kekuasaan dibidang ekonomi, sosial, budaya dan kecerdasan lainnya(Nata, 2017:246).  namun bagi kalangan pesimis mereka makin ketinggalan jauh dan ketinggalan zaman,karena masih banyak kalangan yang belum paham dan mengerti tentang teknologi yang ada dan masih menggunakan alat-alat sederhana yang tidak memberikan keuntungan yang besar.

Perkembangan yang terjadi dizaman modern itu membuat manusia semakin menjadi-jadi banyak orang yang terbawa dengan zaman ini sampai lupa bahwa disana ada peran tuhan yang selalu menemani. Akhlak yang ada pada manusia  hari demi hari mulai hilang dan berkurang, bahkan ada yang menganggap  bahwa semua yang terjadi padanya atas dirinya sendiri bukan dari tuhan. Dalam mengahadapi perkembangan zaman manusia harus memiliki pegangan yang kuat yaitu akhlak baik  agar tidak tegoyah dan terkecoh dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Akhlak merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dikalangan manusia yang seringkali terlintas ketika membicarakan sesuatu ataupun melakukannya, secara bahasa akhlak berasal dari bahasa arab yang merupakan  bentuk jamak dari kata khulq. Dalam kamus bahasa arab, khulq berarti tabi’ah, tabiat dan watak, kalau dalam bahasa inggris seringkali diterjemahkan dengan character, sedangkan dalam Al-Qur’an kata khulq yang merujuk pada pengertian perangkai yang di sebut Dalam surah Al-Syura’ ayat 137 dan Al-Qalam ayat a. yanhg didalamnya terdapat makna yang sama yaitu: ‘’sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung’’. Akhlak sebenarnya berasal dari kondisi mental yang memang telah tertanam kuat dalam jiwa sesorang itu terjadi karena sudah dibiasakan(Mustaqim, 2013:1) ketika akan melakukan perbuatan tersebut tidak perlu dipikir terlebih dahulu, dilakukan secara spontan dan perbuatan itu sudah menjadi sesuatu yang tidak lagi bisa dipisahkan, begitu juga dengan tasawuf yang penulis kaji saat ini, yang disebutkan dengan akhlak tasawuf.

Tasawuf dipahami sebagai ilmu yang berbicara tentang filsafat hidup, ilmu bagaimana cara mengelola hati agar menjadi baik. Secara umum para ahli tasawuf membagi tasawuf  menjadi tiga bagian: yaitu tasawuf falsafi, akhlaki dan tasawuf amali. Ketiganya memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membersihkan diri dari pada perbuatan yang tercela dan menghias diri dengan perbuatan yang terpuji(Nata, 2017:15). Maka yang berhubungan dengan yang kita kaji ialah tasawuf dalam bentuk akhlaki yaitu tasawuf yang menggunakan pendekatan akhlak, yang tahapanya terdiri dari takhalli(mengosongkan diri dari akhlak yang buruk), tahalli(menghiasinya dengan akhlak yang terpuji)dan tajalli(terbukanya dinding penghalang(hijab)yang membatasi manusia dengan tuhan, sehingga Nur Ilahi tampak jelas padanya.(Nata, 2017:16) . maka antara akhlak dengan tasawuf tidak dapat dipisahkan itu merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan yang sangat erat terutama dalam akhlak bathin, yang berkitan dengan ikhlas, tawakkal, sabar, qanaah, rhido, dan akhlak lainnya guna untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga banyak ulama mendefinisikan bahwa inti tasawuf itu adalah akhlak itu sendiri(Mustaqim, 2013:5) Tasawuf merupakan bentuk esensi ma’rifatullah merupakan  upaya mengenal tuhan kalau dalam hadist itu merupakan salah satu bentuk ihsan; yaitu bagaimana sesorang dalam beibadah(bertindak, bersikap dan bertuturkata yang baik) karena selalu merasa diawasi oleh tuhan. Seperti yang sudah disebutkan tadi oleh penulis bahwa zaman boleh berubah tetapi jangan tinggalkan tiga perkara yaitu iman, islam dan ihsan, dan nyatanya akhlak sudah masuk dalam kategori ihsan.

Akhlak tasawuf harus ada pada setiap jiwa manusia untuk menyelsaikan masalah yang ada terutama dampak yang ditimbulkan oleh bekembangnya ilmu pengetahuan dan tekonologi yang  terjadi saat ini, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi karena hari berganti hari manusia tidak terkendali dengan kondisi saat ini. Problem-prombel hidup mulai timbul karena dipengaruhi oleh hal-hal yang ada di zaman ini. Ada banyak problem yang timbul, diantaranya(Nata, 2017:249-253)

  1. Terpecahnya ilmu pengetahuan

Di zaman modern ini ilmu pengetahuan terbagi menjadi banyak bagian dan memiliki sudut pandang tersendiri dalam menyelsaikan masalah yanng ada.contoh kecil misalnya ketika ada seseorang yang memiki problem dengan masa lalu maka hal yang dilakukanya adalah dengan mendatangi kaum psikolog, teolog, politisi, etnologi, sosiologi dan ekonom dll, ketika ditanya otomatis semua akan memberikan jawaban yang berbeda-beda bahkan ada juga yang bertolak belakang dengan sesuatu yabg tanyakan dan hal itulah yang membuat manusia menjadi bingung.

Kepingan-kepingan ilmu itu mengarah pada spesialisasi, ,menyebabkan semuanya harus berjalan dengan sendiri tanpa ada yang mengikatnya, membuat manusia semakin menjadi-jadi, bahkan terjadinya benturan-benturan antara yang satu dengan lainnya, itu terjadi disebabkan oleh manusia itu sendiri, yang terlalu rakus dalam menggunakan teknologi dan  pengetahuan lainnya sampai dia lupa siapa dirinnya sebenarnya.

  1. Terpecahnya kepribadian

Manusia dizaman modern hidupnya dipolakan dengan ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai spritual hilang  pada dirinya yang menyebabkan manusia didalamnya terpecah belah. Manusia hanya memperluas ilmu tentang sosial, hanya mencari kebenaran emperik, objektif dan rasional, tanpa diikat ajaran agama dari tuhan,sehingga manusia bisa mengabdikan dirinya pada tuhan, berakhlak mulia dan lain sebagainya, karena enggannya manusia dizaman ini mempelajari ilmu pengetahuan agama dari tuhan yang menyebabkan kepribadian nya terpecah belah, karena tidak adanya nilai spritual pada dirinya.

  1. Salah Dalam Menggunakan Iptek

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknolgi di zaman modern ini ada banyak orang yang menyalahgunakannya mereka memanfaatkan IPTEK yang ada dalam hal kejahatan, untuk menghancurkan bangsa yang satu dengan lainnya, dengan cara membuat senjata, bom dan alat-alat lalinnya yang dipergunakan untuk menghancurkan sesama, adanya alat-alat canggih seperti Hp, dan alat komonukasi lainnya yang menyebabkan hancurnya moral dan akhlak manusia, lihat saja saat ini harapan bangsa hancur karena aplikasi Tik tok, banyak orang yang berjoget ria tanpa malu, dan tanpa mengingat ada tuhan yang selalu mengawasinya.

  1. Dangkalnya Iman

Pola pikir yang ada pada manusia saat ini yang hanya mempelajari ilmu pengetahuan umum dan kerjaannya hanya mencari fakta empiris ,menyebabkan imannya menjadi dangkal. Bagiamana tidak, ilmu agama tidak masuk kedalam bathinnya, bagaimana bisa masuk, wahyu dari Allah saja tidak pernah di sentuh sama sekali oleh nya, ,banyak orang-orang menganggap bahwa wahyu Allah dan ajaran islam lainnya hanya sebagai bahan tertawaan dan itu tidak ilmah, bisa dikatakan itu katrok, itulah yang menyebabkan dakalnya iman seseorang , bahkan ada sampai yang tidak beriman lagi, Nau’zubillah.

  1. Hidup dengan Pola Materialistik

Karena dangkalnya iman pada seseorang membuat semua menjadi berbeda, yang awalnya manusia saling menolong karena atas dasar iman dan bentuk taat kepada Allah namun di zaman ini banyak orang yang saling tolong menolong atas dasar materi, bukan semata-mata karena Allah, banyak orang hanya mencari keuntungan semata, ujung-ujungnya materi, memilih memilah orang yang dapat meberikan keuntungan dan manfaat yang besar, itu akan di hormati dan disegani, dan jika sesorang tidak dapat memberikan manfaat sama sekali maka diilirik saja enggan apalagi  mau ditolong atau dihormati.

  1. Mengahalalkan Segala Cara

Pola hidup yang materialistik membuat manusia hidup di zaman modern ini hanya terbatas uang saja,hidup dipenuhi dengan materi, itu akbiat dangkalnya iman yang dimiliki. Ketika manusia hidup hanya tentang uang dan materi maka dia akan melakukan berbagai macam cara agar bisa mendapatnya,tidak peduli halal haram intinya dapat uang. Kita hidup di zaman ini dimana semua orang berlomba-lomba tidak peduli halalnya haramnya demi mendapatkan uang(TGH. M Ruslan zain). Bukan hanya tentang uang manusia menglalakan berbagai cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan, hal itu terjadi menyebabkan akhlak pada manusia menjadi rusak, dalam berbagai bidang, baik bidang ekoomi, sosial, budaya politik dan bidang lainnya. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya IPTEK membuat banyak orang berwatak tidak bermoral dan itu bukan masalah baru di indonesia.

  1. Stres dan Frustasi

Kehidupan modern ini yang semakin berkembang mebuat manusia berlomba lomba bersaing untuk mendapatkan materialistik yang banyak, tentu dengan mengarahkan seluruh pikirannya dan juga tenaganya, bekerja bagai kuda tidak ada hentinya siang malam demi mencapi tujuannya, hasil yang dicapainya tidak membuatnya puas, yang membuatnya ingin mencari lagi dan lagi tanpa mensyukuri apa yang ada, sehingga ketika suatu pekerjaan atau proyek nya gagal maka dia akan steres dan frustasi, karena dia tidak memiliki pegangan yang kuat lagi kokoh yang berasal dari tuhan, karena diotaknya hanya materi yang dapat membahagiakannya dan dapat menyelsaikan masalahnya, bukan manusia ataupun tuhan. Hal ini sangat berbahaya bagi setiap orang yang mengalaminya karena itu akan menyebabkan dia lupa ingatan bahkan menjadi gila dan indonesia itu  sudah banyak terjadi.

  1. Kehilangan Harga Diri dan Masa Depannya.

Dizaman modern ini banyak yang memilih jalan hidup yang salah, masa mudanya dihabiskan untuk berpoya-poya dan melakukan segala sesuatu seenak-enaknya karena mengikuti hawa nafsu yang ada, tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkan, akhirnya ketika sudah tua tenaga hilang, materi tidak ada, tidak dapat melakukan hal apapun, semua yang dimiliki sudah tidak berguna lagi, dikarenakan fisik dan mentalnya sudah tidak memerlukan itu lagi., hal demikian akan menyebabkan ia merasa kehilangan harga diri dan masa depannya, ia hilanag arah dan berjalan tanpa tujuan. Karena yang dibutuhkan olehnya adalah hanya bantuan tuhan.

 

Itulah problem-promblem yang timbul dizaman modern ini yang membuat sebagian orang kehilangan imannya, harga dirinya dan arah hidupnya, karena ketidakadaan tali yang kuat atau pegangan yang kokoh yang berasal dari tuhan, seandainya semua manuia memiliki iman yang kuat, akhlak yang baik niscaya mereka akan tetap berprilaku baik tanpa terbawa oleh perkembangan zaman, itulah pentingnya akhlak tasawuf pada diri seseorang agar ada tabir atau penghalang pada dirinya supaya tidak melakukan maksiat dan kejahatan, walaupun beribu masalah yang datang, dia tetap kokoh , kuat dan tetap taat terhadap tuhan yang maha esa. Penulis mengajak mari kita perbaiki diri, dalami ajaran islam, kuatkan iman, karena kita hidup di akhir zaman dan masalah yang timbul semakin banyak, jika iman sudah dipertebal insyaallah apaun masalah yang kita hadapi bisa terselsaikan dengan baik. Intinya tetap DUIT(doa, usaha dan tawakkal).

 

Sumber: TGH. M Ruslan Zain

Nata Abudin, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Rajawali Pers, Jakarta , 2017.

Mustaqim Abdul, Akhlak Tasawuf (Lelaku Suci Menuju Revolusi Hati), Kaukaba Dipantara, Yogyakarta, 2013.

 

Nama: Baiq Muhaini H

Mapel:tugas jurnalistik

Jurusan:Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Semester: VII

Dosen pengampu:Muhammad Said. M. Ag

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *