5 mins read

AHLI MAKSIAT


Ya Allah
Aku ini Pendosa
Aku ingin Taubat Ya Allah

”Seorang pendosa umumnya dipastiakan masuk neraka. Itu pandangan manusia. Namun tidak dalam pandangan Allah Azza Wa Jalla. Sang khaliq memiliki rahmat yang besar dibandingkan murka-nya. Jadi, selalu ada harapan untuk meraih rahmat dan syurga”

Manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya tidak akan pernah terlepas dari melakukan maksiat. Tidak sedikit waktu yang telah terlewati bukan hanya amal kebaikan yang bertambah, maksiatpun tidak kurun berkurang. Alih-alih bertambah senang dengan perayaan umur, namun justru lalai bahwa kematian kian mendekat. Hingga kita terlupa diri dengan pertanyaan apakah ada harapan bagi para pendosa supaya di cintai Allah.

Pintu taubat Allah sangatlah luas dan terbuka lebar. Pemberiannya yang agung dan rahmatnya tidaklah terbatas. Saat malam hari tiba, Allah selalu merindukan hambanya yang datang untuk meminta ampunan padanya dan Allah mengampuninya. Meminta hajat padanya dan Allah menerima hajatnya. Di waktu malam tiba, Allah membentengkan rahmatnya supaya para hambanya bertaubat akan dosa-dosa yang dilaakukannya pada siang hari. Saat siang tiba, Allah membentangkan rahmatnya supaya hambanya bertaubat dari dosa-dosa yang dlakukan di malam hari. Di dalam Al-Qur’an Allah swt berfirman “katakanlah: “Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmt Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang” ( QS. Az-Zumar {39}:53).

Aku sadar aku hanyalah hamba yang penuh dengan dosa dan ahkli maksiat, aku tidak tau apakah ibadahku diterima oleh Allah, intinya aku butuh Allah dalam hidupku. Di mata manusia aku terlihat orang yang baik, bahkan menganggap aku orang yang rajin beribadah kepada Allah. Padahal sudah jelas hamba sangat hina dimatamu ya Allah.
( ALLAHUMMA LA TUAKHIZNI BIMA YAQULUN, WAQPIRLI MA LA YAKLAMUN, WAJ’ALNI KHAIROMMIMMA YAZUNNUN ).
(Ya Allah, janganlah engkau siksa aku karena pujian mereka, dan ampunilah aku pada hal-hal tentang diriku yang belum mereka ketahui )

Inilah hambamu yang hina ya Allah, inilah hambamu yang pendosa ya Allah, inilah hambamu yang selalu berbuat zolim ya Allah, ampunilah semua dosa hamba ya Allah, dan tutupilah aib-aib hamba ya Alllah. Maafkanlah kaki hamba yang masih melangkah ke tempat maksiat ya Allah, maafkanlah mata hamba yang masih melihat yang bukan mahram yang tidak engkau ridhai ya Allah, maafkanlah tangan hamba yang masih memegang yang haram-haram ya Allah, dan maafkanlah mulut hamba yang masih mengeluarkan kata-kata kotor, yang masih bergibah yang engkau benci ya Allah.

Ya Allah, ampunilah aku, ampunilah kebiasaan burukku yang masih aku lakukakan, padahal sering aku katakan menyesal pada setiap perkataan burukku, namun tak jarang pula aku lakukan lagi dan lagi, selalu ingin hijrah namun keindahan dunia selalu datang mengodaku, padahal kami semua tau bahwa dunia ini sifatnya sementara, sedangkan akhirat itu kekal abadi. Maafkanlah aku atas kelalaiyanku dalam mengingatmu, karena lebih mementingkan duniawi dari pada pangilanmu.

( ILAAHII LASTU LIL FIRDAUSI AHLAA, WA LAA AQWAA ALAA NAARIL JAHIMII, FA HABLII TAUBATAN WAQFIR ZUNUUBII, FA INNAKA GHAAFIRUDZZAMBIL AZIMI ).
( Ya Allah aku tidak pantas menjadi ahlia firdausmu, dan akupun tidak kuasa menahan panasnya api neraka jahannam. Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau maha pengampun dosa besar.) Dosa-dosaku bagaikan pasir di pantai ( Tak terkira ) dan umurku senantiasa bekurang bagaimana aku menanggungnya, maka berilah aku taubat dan ampunilah dosa-dosaku.

Berbicara Ahli maksiat, jangan pernah kita menghinanya atau mencaci makinya atau mecela dirinya, seolah-olah kita tidak berdosa. Kita boleh benci perbutannya, tapi jangan benci orangnya. Di dalam ( QS. 2: di ahir ayat 222 ) sesungguh Allah itu mencintai orang-orang yang senang taubat. Allah itu Cinta dengan orang-orang yang sering mengoreksi diri, Allah itu lebih cinta orang salah yang taubat, dibandingkan orang shaleh yang selalu merasa benar, yang tidak pernah anggap dirinya salah dalam hidupnya. Maka ketika seseorang itu bertaubat kepada Allah, dengan rajin beristigfar, dan janji untuk tidak melakukannya lagi insya Allah, Allah akan menghapus dosanya. Awas hati-hati, setiap kita manusia biasa bukan nabi, maka tidak akan terlepas dari dari dosa.

Demi Allah setiap hari yang kita kerjakan tidak akan pernah tubuh kita terlepas dari dosa, bagaimanapun kita bersihlakan tubuh kita, hati kita dari dosa, dosa itu akan tetap ada di tubuh kita,, dosa itu ibaratnya kita menyapu rumah, walaupun setiap hari kita menyapu rumah pasti debu-debu itu tidak akan pernah bisa habis walaupun kita menyapunya setiap hari, begitulah dengan dosa bagaimanapun cara kita bersihkakan dosa dalam tubuh kita, dosa itu akan sellau ada pada diri kita. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa kesalahan kita semua, baik dosa yang kita sengaja ataupun dosa yang tidak kita sengaja, dan memperbaiki hidup kita, dan dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah.

~ setiap orang belum tentu baik,
tetapi selalu ada kebaikan pada setiap orang.
Jangan terlalu cepat menilai seseorang,
karena setiap orang suci pasti punya masa lalu,
dan setiap orang pendosa masih punya masa depan ~

Nama: Abdus Somad
Mapel: Jurnalistik
Jurusan: Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Semester: VII
Dosen pengampu: Muhamad Said, M. Ag
#UAS-STAIDK-2021

Sumber:
# TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid (Hizib Nahdhataul Wathan hal.145)
# TGH. M Ruslan Zain
#Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani ( DOA DZIKIR DAN WIRID SEHARI-HARI hal.224 )
#Internet # seorang pendosa #islam.co

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *