Kajian Nilai Pendidikan pada Dasa Darma Pramuka Ke-7 “Henat, Cermat, dan Bersahaja””
A. Kata Pengantar
Pramuka merupakan aktifitas yang dilakukan di luar jam pembelajaran, kegiatan peramuka biasannya dilakukan di luar kelas, kegiatan peramuka dalam sekolah termaksud dalam kelas peminatan, yang biasanya diikuti oleh sebagian anak. Dalam keperamukaan, ada namanya dasa darma yang yang menjadi pilar utama dalam agenda keperemukaan, dasa darma sanagt tidak asinng ditelinga anak peramuka, karena dasa darma adalah sesuatu yang harus dihapal oleh anggota peramuka, karena dasa darma sangat penting, karena memiliki tujuan dan manfaat yang mencangkup sebagian besar kehidupan, mulai dari mendekatkan diri dengan Tuhan yang Maha Esa, terjadinya hubungan yang baik antara masyarakt atau hubungan social. Setiap individu akan memiliki sifat serta perilaku yang baik dalam agama dan Negara, individu tidak akan melupkan hak serta kewajiban. Maksudnya setiap individu menggunakan haknya dengan mempertimbangkan kewajiban.
Dasa darma adalah kalimat yang tersusun dari dua kata yaitu dari kata “Dasa” dan “Darma”. Dasa dalam bahasa Jawa artinya sepuluh dan Darma dalam bahasa sansakarta yang berarti sepuluh kebijakan yang menjadi pedoman bagi peramuka dalam bertingkah laku sehari-hari. Dasa Darma adalah ketentuan moral. Karena itu, dasa darma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota peramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berkembang menjadi manusia bertakwa, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesama manusia dan mencintai alam dan menambah ketakwaan dan kecintaan erhadap Tuhan yang Maha Esa. Seperti yang kita ketahui, Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum, yang berdasarkan filsafah Pancasila, karena itu rumusan isi dari dasa darma itu sendiri adalah gambaran atau penjabaran dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dilakukan oleh anggota peramuka saja, tetapi bisa oleh seluruh rayat Indonesia. Tokoh penting di Indonesia, seperti Ganjar Pranowo yang mendukung untuk mengamalkan Dasa Darma ini untuk generasi muda, untuk menambah kecintaan atau menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia terhadap dirinya sendiri. Sejak tahun 1961, dasa darma sudah mengalami perubahan hingga sekarang. Rumusan dasa darma sudah diamandemen hingga 4 kali, dan terakhir dirumuskan pada tahun 1978.
Adapun isi dasa darma yang sepuluh iyalah :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih saying terhadap manusia
3. Patriot yang sopan dan ksantria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cernat, dan Bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
B. Pembahasan
Dalam organisasi pramuka atau praja muda karana, terdapat tuntunan dan janji atau sumpah pramuka yang merupakan inti dari pramuka ietu sendiri. Tuntunan pramuka disebut dengan dasa darma . sedangkan janji suci disebut dengan Tri Satya. Bagi anggota pramuka bukanhanya untuk dihapal tetapi buja unntuk diamalkan. Dasa darma pramuka artinya sepuluh kebijakan yang menjadi pedoman bagi pramuka dalam bertingkah laku sehari-hari. Arti darai Praja Muda Karana itu sediri adalah jiwa muda yang suka berkarya. Pramuka adalah sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang meliputi beberapa tingkatan. Mulai dari pramuka siaga (7-10 Tahun) hingga pramuka Pandega (21-25).
Dalam pembahasan kali ini fokus pada pembahasan dasa darma ke-7 yaitu Hemat, Cermat, dan Bersahaja, dimana tiap anggota pramuka harus menetapkan segala sesuatu berdasarkan fungsinya serta manfaat di dalamnya sehingga tiap anggota pramuka harus memiliki ketiga sikap terebut.
1. Pendapat para Ahli Mengenai Hemat, Cermat, dan Bersahaja.
Menurut Novan Ardy Wiyani (2017) sikap seorang pramuka harus jelas, selalu teliti baik terhadap dirinya sendiri, maupun dari luar dirinya sendiri sehingga iya selalu waspada. Hal ini dapat dilakukan melalui proses berpikir, menghitung dan mempertimbangkan segala sesuatu. Seseorang pramuka harus terampil agar iya senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan, seseorang pramuka harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan bermanfaat. Perencanaan hidup yang baik dapt menghindarkan tenaga yang tidak perlu.
Bersahaja artinya hidup sederhana dan dalam batas kewajaran serta tidak berlebih-lebihan. Hidup bersahaja dapat memberi kemungkinan pembawa penggambaran jiwa atau penampilan diri yang wajar. Hidup bersahaja berupa kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secara halal tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain. Seorang pramuka yang berperilaku bersahaja dapat menciptakan keserasian antara keinginan dan kemampuan. Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya. Berani berkata jujur merupakan nilai utama seorang pramuka di jaman modern. Kejujuran dan dapat dipercaya adalah syarat utama sukses di era milenial saat ini. Tanpa kejujuran, hidup manusia akan terus dihantui perasaan bersalah.
Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah :
a) Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
b) Fungsi sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
c) Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
d) Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.
Dari fungsi pengembangan terdapat poin pembentukan karakter. Dalam pembentukan karakter inilah dapat diselipkan mengenai Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) dimana dalam Pramuka (Dasa Dharma Pramuka) ke 7, dijelaskan bahwa sikap yang harus dimiliki seorang pramuka adalah “hemat, cermat dan bersahaja”.
Sikap dan karakter hemat menurut KKBI adalah berhati-hati dalam membelanjakan uang, dan sebagainya; tidak boros; cermat. Sedangkan cermat penuh minat (perhatian); saksama; teliti. Sehingga dari pengertian tersebut dapat dikatakan dengan perilaku hemat sejak dini seseorang dapat menggunakan uang secara hati-hati dengan memperhatikan hal-hal yang benar-benar penting, membeli sesuatu dibutuhkan, selalu memperhatikan besarnya antara pendapatan dan pengeluaran, memilih barang yang berkualitas bagus dengan harga terjangkau.
Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri). Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada. Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
Bersahaja hal ini lebih berarti, sederhana adalah kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya
2. Fakta Lapangan dalam Penerapan Hemat, Cermat, dan Bershaja, dalam Masyarakat dan dalam Pendidikan
Fakta yang terjadi di tengah-tengah masyarakat seperti yang kita lihat saat ini sangat beragam, tergantung dari karekter individu perorangan atau masyarakat, diantara masyarakat yang mempunyai kesadaran akan kehematan pangkat kaya, mereka akan menghemati pengeluaran dan selalu memenej keperluan apa yang mereka butuhkan dan keperluan apa yang seharusnya dipenuhi, sehingga kita bisa memahami dan memperhatikan apa yang seharunya kita perlukan dan apa sebanrnya tidak kita perlukan. Dalam membelajakan uang kita juga memperlukan sebuah kecrtmatan, sebelum membeli barang kita harus memikirkan apa kegunaan barang tersebut, adapah ada barang yang ada di rumah kita yang pungsinya sama dengan barang yang akan kita beli saat ini, jika masih ada barang yang pungsinya sama dan masih layak pakek, maka lebih baik tidak dibeli.
Selain itu jika kita ingin membeli barang sebaiknya kita melihat kegunaan dan urgensi dari barang tersebut, jika barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan dan hanya akan dibutuhkan disaat tertentu saja dan juga sering menggunakan jasa orang lain, sehingga barang tersebut akan terasa percuma dibeli. Barang yang masih bisa dipebaiki seperti baju yang robek, kalo masih bisa dijahit, maka lebih baik dijahit daripada membeli yang baru ataupun jaket atau celana yang resletingnya rusak bisa dibeli resleting yang baru dan digantinya. Dalam membelajakan uang kita juga perlu membeli makanan terutama seperti makanan pokok seperti beras dan makanan lainya, akan tetapi banyak masyarakat atau sebagian orang yang membeli makanan dengan memborong makanan dan tidak memikirkan sampai kapan makanan itu bisa bertahan, contohnya saja sayur, tempe, tahu, dan buah. Dalam jangka dua hari sayur tempe, tahu, dan buah itu akan rusak dan tidak layak makan, maka akan menjadi sesuatu yang sia-sia dan muncul perasaan rugi setelah membeli. Maka hal itu dilarang oleh agama, dan dinamakan Isrof atau berlebih-lebiha dengan hal itu kita harus memiliki sifat bersahaja, atau tidak berlebihan atau dalam bahasa kembag kerang “Jamak-jamak” (nasehat TGH. Muhammad Ruslan Zain An-Nahdi).
Dalam pendidikanpun sama, sebelum memulai pembelajaran ada banyak hal yang harus diperhatikan seperti yang tercantum dalam RPP, mulai dari jam belajar, nah dalam menentukan jam belajar harus disesuaikan dengan keadaan dan usia anak didik kita, menyesuaikan pembelajaran yang harus dipelajari dengan menyesuaikan dengan kempuan anak didik sehingga anak didik mampu memahami materi yang disamapaikan hal tersebut mencerminkan sikap Hemat. Dalam menetukan sebuah alat atau media pembelajaran, maka seorang Guru harus menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran agar mudah dipahami oleh siswa. Jika Guru tidak bisa menghadiri media di dalam kelas maka Guru harus kareatif terhadap cara menyampaikan atau pembuatan media dengan apapun yang ada dan membuat siswa paham. Hal ini mencerminkan sifat Cermat.
Guru harus mempunyai keemampuan menyampaikan materi sehingga apa yang disampaikan akan sangat cepat dipahami oleh peserta didik, dan dalam menyampaikan materi guru harus menyampaikan nya dengan penyampaian yang sederhana sehingga siswa tidak binggung, dan dalam menentukan media pembelajaran guru harus meyesuaikan dengan banyak siswa, dan menyesuaikan dengan peluang kemampuan anak didik tentang kepahaman peserta didik dengan media tersebut, seperti computer di jenjang SD/MI untuk wilayah pedesaan, jika computer yang disediakan banyak dan kempuan siswa dalam mengunakan Komputer minim dan masing-masing satu computer satu orang, maka Komputer akan lebih cepat rusak. Dan hal tersebuat dapat menyebabkan kerugian. Ini mencerminkan sifat Bersahaja.
3. Analisis
Dari pengertian diatas dalam pendapat para Ahli atau Teori pendukung makak dapat kita menyambil kesimpulan mengenai dasa darma ke 7 yaitu Hemat, Cermat, dan Bersahaja yaitu :
a) Hemat
Setiap anggota pramuka harus bersifat hemat, karena seperti yang kita ketahui aktivitas pramuka dilakukan di luar kelas dan terkadang jauh dari perumahan seperti di Hutan dan alam bebas lainya, dan disana mereka harus memiliki sifat hemat, karena disana mereka harus menempatkan sesuatu sesuai dengan fungsinya dan kegunaanya atau manfaatnya. Anggota pramuka harus mampu menganalisis kebutuhannya selama di alam bebas atau dalam masa perkemahan sehingga mampu mencukupi kebutuhan dan keperluan sehingga perkemahan selsai.
b) Cermat
Dalam kegiatan pramuka ada banyak kegiatan yang dilakukan terutama kegiatan yang mengasa kemampuan untuk berfikir dan bertindak, dalam kegiatan pramuka waktu yang digunakan harus tepat waktu untuk semua kegiatan yang ada, sehingga angota pramuka harus pandai-pandai memampaatkan waktu, sehingga dalam melakukan sebuah tindakan harus dipikirkan dengan matang sehingga tidak terjadi sebuah kesalahan bagi diri ataun kelompok. Semua permasalahan harus diselsaikan dengan teliti dam mempertimbang sebab akibat dari sebuah tindakan yang akan dilakukan sehingga terhindar dari kekacawan dan kesalahan.
c) Bersahaja
Dari pemahaman di atas dalam kegiatan pramuka kita harus memiliki sikap sederhana, tidak berlebih-lebihan (jamak-jamak), dalam kegiatan pramuka memiliki sipat sederhana menujukan bahwa kita memiliki jiwa yang sederhana dan lapang, hal ini tidak hanya diterpkan dalam agenda pramuka saja melainkan juga dapat diterapkan dalam kehidupan social Masyarakat. Bersahaja mengajarkan kita untuk hidup dengan apa yang kita perlukan sederhana namun memiliki hati yang lapang, merasa cukup dengan apa yang ada. Dan tidak memberatkan ataupan menyusahkan orang lain, Bersahaja juga bisa berarti berani mengungkapkan sesuatu kebenaran. Dalam kegiatan pramuka kita dituntut untuk berani mengungkapkan suatu kebenaran.
C. Kesimpulan
Dari pengertian diatas kita dapat mengambil banyak pembelajaran dari dasa darma pramuka yang ke-7 Hemat, Cermat, dan Bersahaja. Dimana hemat bukan berarti pelit terhadap diri sendiri ataupun orang lain, karena dalam pramuka kita diajarkan untuk bersama saling berbagi bersama, untuk itu arti dari hemat itu bukanlah pelit atau kikir. Melainkan mampu menempatkan kebutuhan yang harus dipenuhi tidak berlebihan dalam membelanjakan sesuatu. Cermat dalam segala hal terutama ketika bertindak kita harus teliti sehingga kemungkinan akan terjadinya suatu kesalahan bisa terhindarkan atau kemungkinan kecil suatu masalah akan terjadi. Disiplin dalam melakukan sesuatu hal. Bersahaja berarti memiliki sikap sederhana, tidak berlebih-lebihan (jamak-jamak), dalam kegiatan pramuka memiliki sipat sederhana menujukan bahwa kita memiliki jiwa yang sederhana dan lapang, hal ini tidak hanya diterpkan dalam agenda pramuka saja melainkan juga dapat diterapkan dalam kehidupan social Masyarakat. Bersahaja mengajarkan kita untuk hidup dengan apa yang kita perlukan sederhana namun memiliki hati yang lapang, merasa cukup dengan apa yang ada. Dan tidak memberatkan ataupan menyusahkan orang lain, Bersahaja juga bisa berarti berani mengungkapkan sesuatu kebenaran. Dalam kegiatan pramuka kita dituntut untuk berani mengungkapkan suatu kebenaran.