Literasi Award 2020 menurut versiku.
Salam Literasi!
Yubarik Alaih Alif Lam!
( بارك الله في أليف لام )
Dengan apa aku awali Sekapur sirih ini. Puji syukur dan rasa bangga menjadi salah satu orang yang pernah menguluran tangan padanya. Acara penganugrahan literasi award perdana di kampus tercinta, Senin 28 Desember 2020 bertepatan dengan 13 Jumadi Ula 1442 Hijriah. Website Aiflam yang baru tumbuh 2 bulan kemarin tak ku sangka akan begitu di rayakan semeriah dan sebesar ini. Kehadiran para pembesar kampus dan ajudannya, seluruh mahasiswa bahkan alumni wisudawan kemarin pun ikut memeriahkan.
Dari kacamataku aku seperti ditakutakan dengan tanggung jawab menjadi MC pembukaan. Ini kali pertama dan deg-degan yang ke 1000 kalinya hehe sungguh. Awalnya ingin menolak namun abdi pada almamaterku serendah inikah? Hanya membela rasa malu lalu membuang kesempatan perak ( Kenapa perak? Nanti ku jelaskan ) berbentuk amanah. “ Aku coba, aku pasti bisa”. Kerja sama, saling merangkul pikiran dan tenaga membuat acara penghargaan literasi award tersebut dapat berjalan dengan lancar. Dari jam 09:30 pagi sampai larut malam, dingin menggrogoti tulang, keringat angkut kursi bercucuran, dosen dan mahasiswa sibuk mendekorasi, membersihkan dan latihan untuk penampilan beranyanyi dan berpuisi. Ada yang membuatku teatap tenang, mereka bekerja sambil bercanda. Aku terdiam melihat kesibukan dan keseriusan mereka, begitu gigih dan sangat semangat untuk acara besoknya. Terima kasih dosen dan kawan seperjuanganku!
Aku lihat sendiri. Aku berkesempatan perak bisa berdiri sendiri mebuka acara ( kalimat ini terulang lagi) ini tidak sombong ini sekedar bercerita posisiku saat itu. Kesempatan emas sebenarnya ketika aku berdiri bukan berdiri saja, aku, namaku dan review buku andelanku ada di depan, di proyektor bergerak di lihat ratusan mahasiswa. Alhamdulillah. Aku semakin mencintai hobyku dengan buku fiksi dan non fiksi. 1 hal yang terpenting dari acara ini, aku semakin merasa tergerak menumbuhkan semangat bacaku yang pernah readslump, titik dimana aku sibuk kuliah dan tak ada lagi waktu menjamah buku yang hampir berdebu. Penghargaan yang ku terima tak terlepas dari dukungan mentor terbaikku : bu nita sunarya, beliau selalu menjadi role model tempat ku bercermin akan rendahnya minat bacaanku waktu itu, lagi-lagi AlifLam dengan khas marbot ( pak said ) dan penghuni authgornya membuat ku cemburu, mereka semua berhasil membuat minat baca dan menulisku meningkat ke level semanis ini.
Acara penghargaan ini bukan sekedar reward dan time to party, jika di kutip kata pak said “ Ini acaranya semi formal, Santai aja” haha. Yah tepat di hari H. Acara pembukannya memamng formal namun tetap nggak sekakau acara wisuda ko’. Pak Prof dan wakil 1 ketua pun berpidato layaknya bersama teman sengakatnnnya, yang terngiang sampai hari ini pesan dan hikmah yang pernah di sampaikan oleh prof Dr H. Jamaluddin., beliau pernah bertanya, “ Kalian mau seperi orang jahiliah? Serempak kami say NO. Tentu begitu dan siapa yang bakal mau. “ memang tidak ada yang mau dengan tabiat dan karakter mereka, satu hal yang bisa kita contohi dari mereka adlah hebannya budaya literasi………… ( kurang lebih begitu)”. Duuuuuarrrr! terasa tersadar, dan benar dengan lebel jahiliah orang kafir kurais memang rasanay tak ada yang pantas di ambil dan diteladani, namun begitu hebatnya ilmuan dan orang alim, bisa melihat di balik tabir kejelekan seseorang selalu ada hikmah dan cermin kebaikan yang dapat dijiplak.
Harapan besar banyak di taruh pada acara kali ini, semoga Aliflam bisa menjadi pondasi yang dianalogikan akar literasi di kampusku : Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Kamal NW. Semoga dengan di adakan acara ini. Akan lebih banyak memunculkan penulis baru yang akan menampilkan khas di setiap tulisan mereka. Ucapan otak yang berani tergores dan terketik hehe.
SEMANGAT TERUS PARA JURNALIS KAMPUS!
FOKUS BERPIKIR DAN MENJADI PECANDU BUKU!
#jurnalistikpgmi
#bacahakikah