
Alhamdulillah Hujan
ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
(Al Baqarah 2:22) : Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Shodaqollahul ‘adhzim
Amma Ba’du.
Air merupakan sumber kehidupan, banyak diantara air-air dibumi dengan banyak manfaat dan faedahnya. Pada bagian ini, penulis mencoba menulis tentang air hujan. Kebetulan sedang musim hujan sehingga mendorong penulis untuk menulis tentang air hujan yang sedang menjadi tontonan setiap siang dan sore hari.
Secara bahasa hujan berarti air berjatuhan. Secara istilah, hujan berarti proses uapan air naik keudara lepas lalu titik-titik air tersebut berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Turunnya air hujan berfungsi untuk menghidupkan tanah yang semula kering menjadi basah dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan hijau.
Turunnya hujan telah diatur oleh Allah SWT dimana dan kapan ia akan diturunkan. Ada hujan yang diturunkan kepada daerah yang penghuninya taat kepada Allah SWT, maka hujan tersebut turun mengandung nikmat dan karunia, dengannya tanah yang kering menjadi subur makmur dengan kehijauan sayur mayur dan tumbuhan yang lezat dan nikmat. Sebagai bentuk kasih sayang dari Allah SWT kepada hambaNya yang taat. Ada pula hujan yang diturunkan kepada daerah yang penghuninya durhaka dan bermaksiat kepada Allah SWT, maka hujan tersebut turun mengandung murka dan adzab, dengannya tanah tersebut menjadi longsor, banjir dan bencana yang lain. Sebagai teguran dan kemurkaan Allah SWT terhadap hambaNya yang durhaka dan bermaksiat.
Dengan sebab turunnya hujan, para pekebun atau petani merasa gembira karena sawah dan ladang mereka diairi dengan air deras dari langit, merupakan siraman dari Allah SWT. Tak jarang juga dari kalangan anak-anak yang senang bermain mandi hujan sebagai bentuk rasa gembira dengan turunnya hujan, walaupun pada akhirnya ada juga yang terkena sakit demam panas.
Rasa syukur dari para pekebun dan petani kepada Allah SWT, membuat mereka semakin semangat untuk mengolah dan membudi daya tanaman-tanaman mereka yang berupa sayur mayur tentunya, buah-buahan, pohon-pohon dan lain sebagainya. Sehingga menghasilkan rasa yang segar lagi nikmat, dikonsumsi untuk keluarga dan tetangga, kadang juga dijual diwarung dan pasar terdekat.
Dilain sisi, daerah-daerah kering yang terkenal dengan ekstrem panasnya juga dapat menampung air ditampungan untuk dijadikan sebagai air konsumsi dan air hujan yang turun tidak sia-sia. Menampung air hujan merupakan suatu hal yang luar biasa bagi penduduk daerah kering. Selain berfungsi sebagai bahan konsumsi dalam jangka pendek, kegiatan menampung juga menjadi bahan konsumsi dalam jangka panjang, musim kemarau misalnya. Tetapi bagi daerah yang basah dan sumber mata airnya ada, air hujan menjadi tontonan dan jarang masyarakat yang berfikiran untuk menampungnya.
Patut disyukuri, Allah SWT menurunkan hujan dengan ketetapan aturan dari Sang Maha Pengatur, sesuai dengan kehendak dari-Nya. Dengan penuh kasih sayang Allah SWT menurunkan hujan untuk hambaNya agar hambaNya pandai-pandai berfikir dan bersyukur, Alhamdulillah.
Sekian dari penulis, Jazakallahu khairan katsiran.
Mohon maaf dan terima kasih.
Salam Literasi.
#MusimHujan
#MusimKesuburan
#RintikRintikKerinduan