KUTEMUKAN METODE BELAJAR YANG COCOK UNTUKKU
8 mins read

KUTEMUKAN METODE BELAJAR YANG COCOK UNTUKKU

Beginilah yang aku rasakan setiap hasil belajarku dibagikan oleh walikelasku, aku selalu kecewa melihat hasil belajarku selama ini, sejak aku duduk di Sekolah Dasar sampai aku duduk di bangku kelas 3 Madrasah Tsanawiyah, prestasiku tidak pernah meningkat, apakah karena aku kurang belajar, terlalu banyak main-main, atau apakah ada yang salah dengan diriku sehingga aku tidak pernah masuk ke dalam orang-orang yang masuk bagian sepuluh besar, apalagi untuk masuk dalam 3 besar, membayangkannya saja aku tidak berani aplagi untuk berharap untuk meraihnya melihat nilaiku yang sekarang di  bawah rata-rata.

Rasa kecawa tentu pasti ada dalam hatiku, rasa takutpun juga terselip di dalam lubuk hatiku karena aku takut nanti kalau ibu melihat raportku seperti biasa ibu pasti akan memarahiku, sebenarrnya aku tidak ingin juga membuat kedua orangtuaku kecewa melihat hasil belajarku terutama ibuku tapi mau bagaimana lagi inilah kenyataanya yang harus aku terima, aku juga ingin seperti teman-temanku sepulangnya dari sekolah membawa senyum bahagia dan memberi kabar gembira kepada orang tuanya bahwa hari ini dialah yang mendapat nilai terbaik di sekolahnya dengan membawa sebuah hadiah yang diberikan oleh guru di sekolah tadi lalu menunjukkan hadiah tersebut kepada kedua orang tuanya. Betapa bangga kedua orang tuanya kepadanya.

“kapan ya aku bisa seperti temanku membawa berita gembira kepada orangtuaku ketika hari pembagian raport, seandainya aku bisa masuk tiga besar pasti mereka akan bangga kepadaku, terutama ibu, pasti tidak akan marah ketika meliahat nilai yang ada di rapotrku, aku ingin sekali mendapat pujian, dan sanjungan dari orangtuaku, aku ingin membuat mereka bangga dengan diriku sebagaimana teman-temanku yang masuk tiga besar membuat orang tuanya bahagia dan banggga kepada dirinya” inilah keinginan yang tersimpan dengan rapi di dalam lubuk hatiku.

Nilaiku masih tetap sama sampai waktu pengumuman kelulusan terakhir di sekolahku, aku mendapatkan nilai 6.00 di mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan 6.20 di pelajaran bahasa indonesia, ya ampuunnn,,,, malunya diriku dan ini terpampang jelas di ijazahku yang akan dilihat oleh banyak orang nantinya, bukan hanya sekedar orang tuaku saja, tapi nanti kalau mendaftar masuk sekolah pasti nilaiku akan dilihat dan akan dipertimbangkan apakah aku akan diterima atau bahkan bisa ditolak melihat nilaiku ynag jelek.

Sekarang aku sudah lulus, tapi aku masih bingung mengenai tempat dimana aku akan melanjutkan pendidikanku, kalau aku memilih untuk sekolah yang jauh itu tidak mungkin karena aku tidak terbiasa berpisah dengan kedua orang tuaku, pasti disana aku akan datang-datang menagis, seperti yang pernah aku lakukan di waktu aku Sekolah Dasar, aku diutus oleh guruku untuk ikut Pramuka, tapi sampai dilokasi aku tidak ikut satu kegiatan apapun aku hanya datang menangiss,,, mengingat hal itu aku ingin tertawaa hahaaa dasar anak mamii ,,,,.

Sebenarnya yayasan tempat aku sekolah ada dua pilihan lembaga pendidikan untuk melanjutkan yaitu Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan, kebanyakan teman-teman kelasku melanjutkan ke Madrasah Aliah, jadi ada keinginan di dalam hatiku untuk ikut dengan mereka sekolah disana, akhirnya aku putuskan untuk memberitahukan kedua orang tuaku mengenai keinginanku untuk melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah, ayahku setuju “ayah tidak memaksakanmu untuk sekolah di sinilah, disitulah anakku, sekolah dimana tempat yang kamu suka, ayah tidak bisa memaksakanmu karena kamu sendiri yang akan menjalankannya, pesan ayah cuma satu, sekolah manapun ynag kamu pilih nantinya, belajarlah dengan rajin, jangan kecewakan ayah dan ibumu, buatlah kami bangga” inilah yang dikatakan oleh ayahku, mendengar nasehat dari ayahku yang begitu menyentuh hati ingin rasanya aku menangis, tapi aku bisa tahan. Tapi ibu berbeda pendapatnya dengan ayah, ibu lebih menginginkan aku untuk sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan karena ibu mempunyai sebuah pandangan bahwa kalau melanjutkan di Sekolah Menengah Kejuruan kamu akan mudah mendapat pekerjaan.

Karena aku tidak mau mengecewakan hati ibuku akhirnya aku mengeikuti saran beliau untuk sekolah di SMK, cukup sudah aku mengecewakan beliau dengan nilai jelekku dari SD sampai dengan Madrasah Tsanawiyah. Sekarang aku harus berubah aku ingin melihat kedua orangtuaku bangga denganku, aku akan berusaha untuk belajar lebih giat lagi, supaya nilaiku lebih baik, kalau bisa aku harus masuk dalam 3 besar, dengan mengucapkan “bismillahirrahmanirrahim” akupun menuju sekolah SMK dan mendaftar sebagai siswa di sana.

Sekarang aku sudah resmi menjadi siswa di SMK, seperti yang sudah aku katakan sebelum aku mendaftar, sekarang aku benar-benar berubah sangat signifikan, terutama dalam belajar, rasa malas yang ada pada diriku sejakaaku sekolah SD sampai MTS seolah-olah hilang tak tau entah kemana karena sekarang semangatku belajar sudah sangat membara dalam diriku, terutama ketika  aku menemukan metode atau teknik belajar yang sangat cocok dengan diriku.

Metode ini aku dapatkan setelah aku masuk dan menjadi santriwati di TPQ yang  berada tak jauh dari rumahku, disana  diwajibkan seluruh santri-dan santriwatinya untuk menghafal al-qur’an yang dimulai dari Juz 1 sampai Jus selanjutnya, dan akupun mengikuti semua aturan yang ada di sana, dan memulai menghafal dari surah Al-Fatihah dan berlanjut ke surah berikutnya, dan ternyata dalam menghafal sama sekali aku tidak mengalami kesulitan, ayat demi ayat aku hafalkan dengan sangat cepat, rasanya ayat Al-Qur’an yang aku hafalkan bagaikan air yang mengalir dengan sangat deras masuk kedalam otakku. Janji Allah memang benar, karena telah memberikan jaminan mudahnya menghafal Al-Qur’an sebagaiman firmannya yang artinya, “sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”. (QS.Al-Qomar : 17).

Dari sanalah aku rasa menghafal itu merupakan metode yang tepat untukku, dan  saat itu juga metode tersebut aku gunakan dalam belajar, dan ternyata memang benar aku sangat mudah mamahami apa yang sudah aku pelajari di sekolah dengan menghafal semua apa yang sudah aku tulis di buku tulisku, bisa dikatakan semua mata pelajaran aku hafalkan dengan baik bahkan sampai posisi atau letak tulisannku sangat tergambar dan terekam dengan baik di kepalaku. Memang ketika aku masuk sekolah di SMK kesungguhanku dalam belajar sangat terlihat, jadi kemana-mana dan kegiatan apapun yang sedang aku lakukan pasti aku membawa buku, sekarang buku aku jadikan sebagai teman yang selalu aku bawa dan tidak pernah ditinggalkan.

Ketika aku sedang memasak, nyetrikah, menyapu bahkan ketika aku pergi ke sawah untuk membantu kedua orangtuaku, saat di perjalanan dan beristirahat bekerja aku sempatkan menghafal isi buku yang sudah aku pelajari tadi di sekolah, sejak itu aku menamkan sebuah prinsip dalam diriku, aku tidak akan tidur pada malam hari, sebelum aku menghafal apa yang sudah aku tulis, dan aku pelajari di sekolah tadi pagi”. Jadi saat itulah prestasiku mulai berubah sangat signifikan yang membuatku terheran-heran,  karena pada pembagian raport semester 1 ketika guruku mengumumkan siswa yyang masuk tiga besar, ternyata ada namaku yang dis ebutkan diantara mereka, ternyata aku masuk ke dalam 3 besar, dan aku meraih juara 2, selama ini apa yang aku inginkan, dan apa yang aku impi-impikan ternyata itu menjadi sebuah Do’a dan saat inilah Allah mengabulkannya.

Aku sangat bahagia sekali, setelah guruku membarikan raport tersebut kepadaku, aku langsung bergegas pulang ke rumah, untuk menunjukkan kepada kedua orang tuaku  hasil belajarku selama ini, setelah melihat isi raportku tergambar dengan jelas kebahagian yang terukir di wajah mereka, bahkan ibuku yang selama ini selalu memarahiku setiap hari pembagian rapotr beliau menangis tersedu-sedu dan memelukku dengan sangat erat setelah mengetahuiku mendapat juara 2, dalam pelukannya beliau mengatakan “aku bangga padamu anakku” mendengar kata-kata itu akupun meneteskan airmata bahagia, ternyata begini rasanya melihat orang tua yang kita sayangi bangga dengan kita. Semenjak itulah prestasiku dalam belajar tidak pernah menurun, bahkan selalu maju, sehingga aku bisa merasakan juara 1 di dalam kelasku.

Pesan dariku

Kitalah yang lebih mengenal diri kita sendiri, jadi kita yang akan menentukan apa yang cocok untuk diri kita bukan orang lain”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *