
ADAB-ADAB SEBELUM TIDUR
Berbangalah menjadi orang islam dan umatnya Nabi Muhammad SAW. Hal-hal yang kita lakukan diatas dunua ini tidak luput dari kasih sayang sang pencipta dan Rasulallah, dalam islam semua suda punya aturan yang diajarkan oleh Rasulallah,bila mana aturan-aturan ini dilakukan insyaallah akan menambah kualitas kita sebagai seorang hamba, yuk belajar adab-adab sebelum tidur
1.MENGAMBIL WUDHU
Bersuci dengan melakukan wudhu sebelum tidur. Terdapat beberapa riwayat hadis Nabi Saw yang menganjurkan wudhu sebelum tidur, di antaranya adalah hadis riwayat al-Imam al-Bukhari dan Muslim dari al-Barra’ bin ‘Azib, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ
“Apabila engkau hendak tidur, berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.”
2.MEMBERSIHKAN TEMPAT TIDUR
Membersihkan tempat tidur, minimal dengan mengibasnya dengan sarung atau kain lain sebanyak tiga kali sembari membaca doa:
بِاسِمَكَ رَبي وَضَعْتُ جَنْبي، وبك أرفعُهُ ، إنْ أَمْسكْتَ نَفْسي فارْحَمْها ، وإنْ أرْسَلتَها فَاحْفَظْها بما تَحْفظُ به عِبادَك الصالحينَ
Hal tersebut dilakukan karena kita tidak tahu apa yang terjadi di tempat tidur kita selama kita tinggalkan. Maka dianjurkan untuk dibersihkan dahulu. Berdasarkan Hadis dalam sahih Bukhari (6320) dan Muslim (2714) dari Abu Hurayrah.
3.BERBARING KE KANAN
Sahih al-Bukhori:5839
حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ رِبْعِيٍّ عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنْ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il(1) telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah(2) dari Abdul Malik(3) dari Ribi’I(4) dari Hudzaifah(5) radliallahu ‘anhu dia berkata; “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur di malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipi, kemudian beliau mengucapkan: “Bismika amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup).” Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: ‘Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).
Pesan : Jika anda hendak bersiap untuk tidur, berbaringlah pada tubuh sebelah kanan, kemudian taruhlah tangan kanan anda di bawah pipi anda dan bacalah doa sebelum tidur yang sudah diajarkan oleh Rasulullah saw.
4.MEMBACA DZIKIR AL MUAWWIDZAAT
Dzikir al-Muawwidzaat, yaitu surat al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas, kemudian meniupkannya ke telapak tangan lalu mengusapkannya ke kepala, wajah dan badan. Hal itu dilakukan sebanyak tiga kali. Berdasarkan Hadis sahih Bukhari (5416) dan Muslim (5017) dari Aisyah
Hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017)
5.MEMBACA DUA AYAT TERAKHIR SURAH AL-BAQARAH
Berdasarkan hadits dalam kitab sahih Bukhari (4008) dan Muslim (807) dari abu Mas’ud
Q.S AL-BAQARAH 285
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ (٢٨٥)
Q.S AL-BAQARAH 286
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
6.MEMBACA AYAT KURSI
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
7.MEMBACA SURAH AL-KAFIRUN
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
(1) Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
(2) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
(3) dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
(4) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
(5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
(6) Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
8.MEMBACA DOA
Amalan dan dzikir yang terdapat dalam Hadis-Hadis tersebut sudah dipilih dan dihimpun oleh Imam Nawawi dalam kitabnya berdasarkan aspek keutamaan untuk mengamalkannya. Kemudian dianjurkan untuk membaca dan melaksanakan keseluruhannya atau jika merasa berat maka semampunya. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam.
SELAMAT TIDUR SAYANG