
Kami Bukan Sarjana Kertas
Kami Bukan Sarjana Kertas
Kamis-24-Desember-2020
Menjadi sarjana adalah impian bagi semua orang yang telah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, mencapai kelulusan dengan hasil yang memuaskan, baik dari segi nilai maupun akhlak, yang dapat berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, mendapatkan pekerjaan yang bermutu dan berkualitas, semuanya adalah impian dari semua orang yang khususnya bagi para mahasiswa dalam mengenyam pendidikannya.
Nilai yang berkualitas dan memuaskan semuanya dapat mengukur dari sebuah kertas yang diterima oleh mahasiswa yang berstatus sebagai sarjana dan yang telah menyelesaikan bidang studinya, kertas yang bisa menilai kepintaran dan kebodohan, atau kecerdasan dari sarjana dalam suatu pendidikan.
Apakah kertas tersebut menjadi karena mendapatkan pekerjaan yang berkualitas, mendapatkan pekerjaan yang kualitasnya terjamin? Jawabannya adalah belum tentu! Iya, belum tentu!, Sebab seorang mahasiswa yang berstatus sarjana kadang ada yang bisa bekerja kadang juga ada yang menganggur meskipun kita lihat kepuasan yang sangat memuaskan. Semuanya tergantung dari nasib masing-masing.
Maka disaaat masih berstatus mahasiswa, usahakanlah untuk tetap baik pada dosen yang telah banyak berkorban demi mengajar kita suatu ilmu, janganlah kita marah, kecewa atau jengkel, kerjakan tugas yang diberikan dengan penuh kesungguhan dan kejujuran dan tanamkanlah dalam hati bahwa dosen kita adalah orang tua kedua di sekolah maka kita juga menjadi hormaties dan mematuhinya selama itu berbentuk.
Meskipun menjadi mahasiswa yang berstatus sarjana tetaplah untuk selalu menghormati dosen selama sudah selesai dalam pendidikannya, jangan acuh ketika bertemu, jangan sombong meskipun kita kaya, ketika melihat dosen dalam perjalanan ayoklah kita sapa beliau dengan senyuman penuh ketulusan.
Salah satu alasan mengapa penulis mengambil judul tersebut adalah karena bukan semata-mata kertas itu yang kita terima saat sarjana yang menjadikan kita mendapatkan pekerjaan yang menjadikan kita sukses, iya bukan semata-mata karena itu, tapi kalau kita melihat batinnya, kita melihat secara lebih ke Dalam Bidang agama islam maka yang menjadikan diri kita sukses yang menjadikan diri kita berguna bagi orang lain, yang dapat bermanfaat ilmunya kita adalah sendiri-mata atas kehendak dari Allah SWT yang maha kuasa dalam dunia ini.
Maka langkah terbaik, mulai dari sekarang adalah usahakan untuk tetap melibatkan Allah dalam hidup kita, kerjakan apa yang disembunyikan dan tinggalkan yang dilarangnya, serta bawalah terus sifat kejujuran dalam tugas, misalnya ketika membuat makalahkah, proposalkah, atau skripsi sebagi tugas akhir maka usahakanlah untuk mengambil di dalam buku dan mencari referensi yang mendukung dari judul sebuah tugas tersebut artinya kita jangan asal mengkopi faste punyanya orang. Usahakanlah tanamkan kejujuran dari hal yang bahkan dimanapun kita berada.
Penulis tertarik untuk mengangkat judul ini karena ada sebuah cerita pendek dari mahasiswa yang telah bekerja dalam suatu lembaga pendidikan yang berstatus sebagai pengajar. Nah dari sini penulis ingin menyebutkan kenapa secepat itukah? Menjadi seorang pengajar? Sedangkan ijazah saja belum diterima di perguruan tinggi, dan masih berstatus jadi mahasiswa pula.
Jadi ketika mereka mahasiswa yang memasukkan 3 orang yang bernama fania, yani dan wati, menjalankan bidang studinya dalam suatu kamus, datang pagi pulang sore sambil mengajar di pagi harinya dan kuliah disiang harinya hingga pulang sore hari, namun tak menyurutkan niat mereka untuk menjadi sarjana meskipun kadang panas menghampiri mereka.
Jadi singkat cerita, mereka ternyata ketika paginya tidak pernah meninggalkan yang namanya sholat dhuha di pagi harinya kecuali kalau sedang berhalangan, sholat tahajudpun sering mereka lakukan, karena sholat sunah dhuha dan tahajjuj adalah sholat sunah yang istimewa yang dimana untuk sholat tahajjuj Allah perintakhan dalam kalamnya yang suci yakni dalam Al-Qurnul karim.
Kejujuran mereka tetap laksanakan meskipun kadang-kadang tempat internet mengambil tugas yang tersedia di sekolah, namun mereka yakin bila kejujuran sekecil apapun suatu saat pasti akan bermanfaat, iya kalau bukan sekarang suatu hari nanti pasti akan terbalaskan.mereka berusaha untuk tetap berbakti pada kedua orang tua dan guru-guru serta dosen-dosen yang pernah mengajar ilmu.
Mungkin inilah yang menjadikan mereka mendapatkan pekerjaan yang tetap sampai sekarang, meskipun masih belum berstatus sebagai sarjana, maka pesan inilah yang dapat kitaalkan dalam menjalankan belajar kita di dalam suatu kampus.
Menjadi sarjana yang baik, berguna dan bermanfaat serta mendapatkan nilai yang tinggi dan banyak adalah impin semua sarjana, intinya tetaplah terlebih dahulu terlebih dahulu terlebih dahulu terlebih dahulu mencari ridho orang tua baik orang tua di rumah atau orang tua kedua di universitas, karena ridho orang tua adalah ridho Allah SWT memohonupun Agak.
Semoga Bermanfaat
Niayah
Kamis-24-Desember-2020