STAI adalah pilihan terbaik dari Allah
7 mins read

STAI adalah pilihan terbaik dari Allah

Berawal dari kisah MA yang mana dulu di tahun 2017 ya bisa dikatakan merupakan masa kebingungan karena harus dihadapkan dengan sebuah pilihan, eh bukan hanya kebingungan namun masa berjuang juga untuk menghadapi ujian nasional,namanya juga kelas 3 , siap-siap susah, bingung, dan jenuh,dll masalah lainnya, lebih-lebih saat menghadapi ujian nasional, dengan harapan nanti disaat pengumuman mendapatkan Nilai bagus tentu sebelumnya di iringi usaha dan Do’a . Ya sebelum nya sebelum ujian tiba sebut saja saya sendiri dan teman-teman sudah merencanakan dimana kita kuliah setelah tamat dari MA Darul Kamal, mulai dari perguruan tinggi swesta Sampai negeri tak luput kami sebutkan, namanya juga berencana ya semuanya di sebutkan tak peduli jauh apa dekat yang penting bisa kuliah di luar, yang namanya anak remaja seperti saya dan teman-teman contohnya, ya pasti masih ingin bebas, ingin punya banyak teman, ingin punya banyak kenalan dan pastinya pingin punya banyak uang jajan, makanya saya dan teman-teman berencana agar bisa kuliah diluar, tentu ada faktor internal dan eksternal kenapa saya ingin keluar, bayangkan saja dari TK sampai MA sekolah nya di kembang kerang, mungkin kalau ada PAUD waktu itu ikut sekolah PAUD juga, waktu itu mikirnya gitu, keluar aja ah sekali biar punya pengalaman kayak orang-orang.

Waktu terus berjalan sambil mengikuti sosialisasi yang adakan oleh universitas negeri maupun swasta yang datang silih berganti untuk mempromosikan sekolah nya ada yang menawarkan SNMPTN, SBMPTN , Mandiri dan lainya untuk jalur masuk universitas negeri, salah satunya jalur masuk ke universitas negeri Mataram, ya karena sebelum-sebelumnya indah bermimpi kuliah di Mataram , mumpung ada kesempatan lebih baik saya manfaatkan, kebetulan setiap tahun sekolah juga melayani sebagian murid yang mau kuliah di luar, saya dan teman-teman mulai mendaftarkan diri walaupun ujian nasional nya belum di jalani, saat sosialisasi disebut kan Anak MA Darul Kamal pasti bisa masuk UNRAM, jurusan apapun , tamatan apapun, bisa masuk UNRAM dikatakan oleh pihak mereka, mendengar hal itu semangat saya mulai membara mulai mengumpulkan berkas nilai, foto rumah dan keluarga, saya nekad ambil jurusan peternakan agar bisa kuliah di sana, nekad sekali ya , ngambil jurusan peternakan padahal di MA jurusannya jurusan agama dan tidak ada dasar sama sekali mengenai peternakan, belajar pegang kotoran sapi aja enggak pernah, apalagi suntik sapi dan hewan lainnya.

yang namanya ikut jalur SBMPTN tentu membutuhkan foto rumah dan  foto keluarga, saat pulang untuk foto keluarga dengan harapan ibu setuju dengan pilihan yang saya ambil, nyatanya harapan tidak sesuai dengan kenyataan ibu malah marah kepada saya dengan mengatakan”ngapain kamu ikut beginian, saya nggak mau lihat kamu kuliah di luar, ikut beasiswa segala, saya masih mampu biaya kamu kuliah di Kembang kerang, namun tekad saya tetap bulat saya harus kuliah di luar seperti teman-teman yang lain, tak peduli dengan siapapun termasuk perkataan ibu sendiri, yang penting bisa kuliah di luar. Tiap hari pergi ke sekolah untuk mempersiapkan data yang akan dikirim kesana dengan bantuan salah satu guru di Madrasah, setelah semuanya terkumpul eh ternyata ada pesan singkat disaat pengiriman berkas nilai dan berkas lainnya” maaf kami tidak menerima tamatan agama, innalilah saat itu harapan saya pupus, bagaimana tidak tahun sebelumnya UNRAM menerima tamatan apa saja ,tetapi tahun itu tumben-tumben nya UNRAM tidak menerima tamatan agama, kecewa pastinya yang bisa masuk UNRAM hanya tamatan jurusan lain, akhirnya saya enggak jadi kuliah di sana.

Tidak mau menyerah pastinya, pokoknya harus kuliah di luar agar rencana kita bisa jadi kenyataan, bisa masak sama teman-teman satu kos barang, ada tukang masak , tukang bersih-bersih, tukang makan kayak saya misalnya, ujian sudah kami hadapkan namun masuk universitas luar tidak saya abaikan, tidak berhenti sampai di sana saya ikut jalur SPANPTKIN namanya kalau enggak salah untuk masuk ke universitas Islam negeri dengan tujuan agar bisa masuk kesana walaupun tamatan agama, saya pilih UIN Mataram dengan mengambil jurusan Bahasa Arab dan ilmu Al-Qur’an dan tafsir tak perlu tes cukup pakai nilai saja, saya berharap bisa lulus dan diterima pada jurusan bahasa Arab, karena cita-cita Awal ialah ingin menjadi guru bahasa arab, ternyata saat pengumuman saya lulus di jurusan ilmu Al-Qur’an dan tafsir, eh harapan itu hilang lagi, mau gimana lagi ya Allah ungkapku dengan rasa kecewa. Setiap ketemu sama orang-orang mereka pasti bertanya sambil ngomong”eh Ida kenapa nggk daftar kuliah di Mataram? Jangan sia-siakan kemampuan mu itu ujar mereka, setiap ketemu orang pasti ngomongnya gitu, makin membingungkan, pingin sekali kuliah di luar namun ibu enggak mendukung sama sekali, harus gimana lagi tuhan? Di pondok banyak yang ngomong termasuk Umi dan anaknya Mamikna” Ida kuliah di STAI aja , nggk usah keluar di sini ada jurusan agama kan ya nyambung lah sama jurusanmu sebelumnya”, saat itu posisi paling enggak enak harus dihadapkan dengan pilihan, kenapa harus disuruh memilih coba, tanpa disuruh pilih toh saya sudah punya pilihan dari dulu kalau saya ingin kuliah di luar bersama teman-teman.

Saat itu ibu, dan orang-orang dari luar selalu mengingatkan untuk kuliah di STAI Darul kamal , lebih-lebih ibu beliau minta agar saya tetap tinggal di pondok, karena tinggal saya harapan beliau, dan berharap saya bisa mengabdi di pondok Darul kamal, karena tiap hari telinga selalu mendengar hal itu ya akhirnya bismillah saya ikut ma’had Aly dan kuliah di STAI setelah berdo’a dan istikharah, saya pikir ini adalah jawaban dari Allah , namanya Rhido ibu enggak ada semua yg kita usahakan sia-sia, dan saya sadar Rhido itu lebih berharga dari apapun. Karena banyak nya kitab kakak sebelumnya ya alhmdulillah saya ikut ma’had saja sambilan kuliah, awalnya ya biasa saja Kuliah di STAI tak ada bahagia yang saya rasa, karena keinginan kemarin tidak terpenuhi. Namun berjalan nya waktu saya menikmati semuanya, ternyata saya sadar kalau kemarin-marin saya salah besar tidak mau kuliah di STAI, baru kali ini saya menemukan perguruan tinggi yang luar biasa yang bersedia membantu orang-orang Agar bisa duduk dibangku perkuliahan, di STAI dosennya tamatan universitas terkenal dengan pengetahuan yang sangat luar biasa lebih-lebih cara ngajarnya, saya baru sadar bahwa semua sama saja di sini kami punya tugas di luar juga punya tugas, di sini ada dosen dan di luar juga ada dosen, enggak ada beda antara STAI Darul Kamal dengan universitas diluar sana,bukan tentang dimana namun bagaimana , tergantung bagaimana kita menjalaninya, walaupun kita kuliah di luar negeri sekalipun kalau kamu tak rajin dan tidak mau bersungguh sungguh jangan harap kamu mendapatkan apa-apa, dan walaupun kita kuliah di STAI  iringi oleh persawahan dan pelosok desa kalau kau mau rajin dan bersungguh-sungguh maka keberkahan dan pengetahuan yang banyak kau dapatkan, saya menikmati semuanya, ikut beasiswa prestasi juga akhirnya dapat juga, Di STAI biaya nya murah, paling murah di seluruh dunia, dosennya hebat-hebat dan ilmu yang kita dapat banyak, baik ilmu agama ataupun umum, bisa ikut Ma’hadah juga,dan semua itu tidak bisa kamu dapatkan di luar sana. STAI mengajarkansaya banyak hal, membangun karakter saya dan meyakini saya bahwa kuliah dimana saja tetap sama yang menentukan kualitas mu itu diri kamu sendiri bukan kampusmu, dan STAI kampus sederhana yg mencetak mahasiswa/wi yang mampu bersaing dengan universitas diluar dengan keberkahan yang didapatkan di pondok Darul Kamal Kembang kerang.

STAI(berilmu, berakhlak, berkah) .kuliah jangan jauh-jauh, di STAI aja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *