Review buku ” kisah para wanita mulia” karya Azhari Ahmad Mahmud
4 mins read

Review buku ” kisah para wanita mulia” karya Azhari Ahmad Mahmud

Judul buku              :kisah para wanita mulia

Penulis                     :Azhari Ahmad Mahmud

Penerbit                   :Mathabi’ Adhwa’ al-Muntada

Cetakan                   :I (1424 H. / 2003 M)

Jumlah halaman    : 152 Halaman

Buku ini merupakan salah satu di antara sekian banyak buku yang menceritakan kisah-kisah teladan dari putri-putri yang mulia. Di dalamnya tercantum 14 kisah perjalanan hidup dari para wanita yang telah meraih kemuliaan yang tinggi dan menjadi suri teladan  sejati generasi wanita shalihah. Buku ini tidak hanya cocok untuk kaum wanita saja, tetapi juga sangat berguna untuk kaum laki-laki. Untuk kaum wanita, maka apa yang tertulis dalam buku ini dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk meneladani para wanita yang mulia tersebut. Sedangakan bagi kaum laki-laki, maka mereka dapat menanamkan nilai-nilai luhur tersebut kepada para istri, anak-anak perempuan, dan saudari-saudari perempuan mereka.

Wanita – wanita yang mulia itu adalah :

  1. Aisyah binti muzahim : perempuan yang melihat rumahnya di surga
  2. Ummul mukminin khadijah binti khuwalid : pemimpin kaum wanita
  3. Ummul mukminin Aisyah binti abu bakar ash-shiddiq : kekasih dari kekasih tuhan alam semesta
  4. Ummul mukminin ummu habibah :wanita yang jujur dalam hijrah
  5. Shafiyah binti abdul muththalib : Bibi rasulullah saw dan bibi dari sang pembela rasulullah
  6. Ummu kultsum binti uqbah : wanita yang berhijrah kepada allah dan rasulnya
  7. Ummu sulaim binti milhan : wanita yang paling mulia maharnya
  8. Asma’ binti abu bakar ash-shiddiq : wanita pembentuk para pahlawan
  9. Ummu ad-darda’ ash-shughra : pewaris ilmu abu ad-darda
  10. Hafsah binti sirin : kebanggaan wanita tabiin
  11. Mu’adzah binti abdullah al-adawiyah : perhiasan para wanita ahli ibadah
  12. Ummul banin binti abdul aziz bin marwan : pemimipin para wanita keluarga marwan
  13. Zubaidah binti ja’far : seorang wanita pemberi minum jamaah haji
  14. Sumayyah binti khayyath : wanita yang mempertaruhkan jiwanya untuk allah

Di padang makkah, di bawah teriknya udara tengah hari dan di daerah bebatuan yang sangat panas, orang-orang yang lalu lalang menyaksikan sebuah pemandangan yang memilukan, seorang wanita tua bersama suami dan anaknya berada di bawah panasnya terik matahari, di sebuah daerah bebatuan yang panasnya sangat menyengat, mendapatkan penganiayaan dan berbagai bentuk penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang yang berhati keras yang berdiri di atas mereka sambil menimpukkan siksaan yang pedih. Keluarga yasir, merekalah keluarga kecil tersebut, kecil dalam jumlah anggota, tapi besar dalam keimanan, kejujuran, dan sikapnya.

Yasir, sumayyah dan ammar, kenangan tentang mereka senantiasa tersimpan sepanjang masa, sejak peristiwa hari itu generasi ke generasi. Adakah seseorang yang tidak mengenal keluarga yang suci ini?, keluarga bani al-mughirah setiap hari membawa keluarga suci ini untuk melemparkan mereka ke tengah terik panasnya siang hari, juga menyiksa mereka dengan berbagai bentuk siksaan.

Di sana, pada saat-saat yang sulit itu, ibu rumah tangga dari keluarga kecil itu berdiri dengan kepala tegak, tekad yang kuat, dan ucapan yang agung. Dialah putri Khayyath, sumayyah r.a

Bila kesabaran disebut, maka namanya disebut!

Bila ketulusan iman disebut, maka namanya disebut!

Bila keteguhan dalam membela kebenaran disebut, maka namanya disebut!

Bila para wanita yang utama disebut, maka namanya disebut!

Bila orang-orang yang memperlihatkan sikap-sikap yang tiada duanya disebut, maka namanya disebut!

Bila mati syahid disebut, maka namanya disebut!

Bila ditanyakan, “siapakah wanita pertama yang mati syahid”, maka namanya disebut!

Sumayyah adalah seorang yang sudah tua lagi lemah, beliau wanita yang sangat tangguh, ketika abu jahal dan bala tentaranya  menyiksa beliau agar kembali ke agama nenek moyang dan meninggalkan agama yang di bawa oleh nabi muhammad saw. Beliau di siksa di bawah teriknya matahari hingga abu jahal mencaci maki beliau, dan ketika abu jahal sudah lelah dan merasa gila karena siksaan berat sudah di timpakkan kepada beliau tapi beliau memilih untuk beriman kepada ajaran nabi muhammad saw.  Tibalah saatnya kekalahan yang hakiki bagi oarang yang zalim itu di hadapan wanita yang jujur yaitu ketika orang yang zalim itu mengarahkan tombaknya ke arah wanita yang tidak ada satupun yang membelanya. Dia menikamnya dengan tombaknya hingga membunuhnya.

Ammar mendatangi rasulullah saw untuk mengadukan beratnya musibah duka yang ia rasakan, lalu rasulullah mengusap air matanya dengan tutur kata penghibur yang indah. lalu  beliau berdoa:

“ ya allah janganlah engkau siksa seorang pun dari keluarga ammar dengan api neraka”

Itulah kata-kata yang menjadi penyejuk dan penentram bagi hati yang terluka dan air mata yang bersedih.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *