Nilai Psikologis dalam Tradisi 3S
3 mins read

Nilai Psikologis dalam Tradisi 3S

Pendidikan Karakter merupakan hal yang harus ditanam kepada anak-anak sejak dini. Penerapan pendidikan karakter tidak hanya dapat diterapkan didalam lingkungan sekolah, tetapi lebih sempurna lagi apabila diterapkan dalam lingkungan diluar sekolah, misalnya dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan pergaulan lainnya. Karakter anak harus dididik sejak dini, pendidikan karakter dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Dalam kehidupan keluarga, maka peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak terutama Ibu sebagaimana disebutkan bahwa”Ibu merupakan Madrasah Pertama Bagi Anak”. Artinya bahwa Ibu merupakan orang yang pertama yang mengenalkan norma-norma pada anak sebagai modal dasar agar anak menjadi peribadi yang baik, pribadi yang tangguh, pribadi yang baik, dan pribadi yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma Islam dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang. Ini sekilas tentang pendidikan karakter. Kembali ke Konteks 3 S (Senyum, Sapa, Salam) merupakan tradisi yang dewasa ini jarang terlihat bahkan terlupakan barangkali dalam pendidikan kita. Senyum, Sapa, Salam merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan pendidikan karakter kepada anak didik.

Ketika siswa datang sekolah disambut dengan senyum terindah seorang guru, kemudian sapa dan salam bahkan dengan pelukan kepada siswa akan memberikan rasa bahagia, rasa harmonis, dan nyaman. Ketika tercipta suasana harmonis dan nyaman maka akan tercipta suasana yang kondusif dalam proses belajar mengajar. Meminjam bahasa Prof. Degeng (seorang Guru Besar Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang) dengan kondisi tersebut, maka orkestra pembelajaran yang terlihat indah, karena antara siswa dengan guru terjalin interaktifitas yang baik, tidak ada konflik serta tercipta harmonisasi pembelajaran yang baik. Sebaliknya ketika kita tidak memberi sambutan yang kurang ramah akan menurunkan semangat anak dalam proses belajar mengajar.

Etika berkehidupan dengan budaya 3S (Senyum, Sapa, dan Salam) sudah terjalin dan terlestarikan secara turun, temurun, dari orang tua kita. Sebagaimana pada umumnya masrakat Indonesia seperti yang kita llihat dan alami pada saat ketika seseorang menunjukan senyum, sapa, dan salam ketika bertemu atau berpapasan baik dengan orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal sekalipun. Dengan adanya program 3S secara langsung maupun tidak langsung ikut berkontribusi dalam pembinaan moral siswa terutama pada siswa usia dini.

Hatfield mengemukakan bahwa akibat dari pemberian senyuman itu adalah terjadinya penularan emosi primitif . Penularan emosi primitif ini dapat terlihat melalui umpan balik dan mimikri. Mekanisme umpan balik sebagai media menirukan emosi. Individu yang telah ditiru senyumnya akan merasa bahagia karena adanya perubahan fisiologis, seperti kegembiraan, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Sedangkan mimikri adalah imitasi sinkron ekspresi orang lain yang memfasilitasi interaksi sosial. Dalam interaksi sosial umum dikatakan bahwa tersenyum menunjukan keinginan untuk berafiliasi dengan orang lain an untuk melanjutkan interaksi saat ini.

Kepuasan siswa dalam proses pembelajaran ditentukan oleh suasana hati, karena suasana hati bertindak sebagai informasi yang mempengaruhi penilaian. Suasana hati yang positif adalah yang paling  mungkin untuk menyebabkan reaksi yang lebih positif. Reaksi positif tersebut dapat ditemukan dari senyuman yang diberikan oleh seseoarang.  Samli dan Cheryl menjelaskan Ada tujuh kebutuhan psikologi yang dibutuhkan oleh seseorang termasuk siswa dalam proses belajar yaitu: Nasihat, Informasi, Perhatian Khusus, Reaksi Cepat, empati, dan Pemahaman.

Demikian semoga bermanfaat bagi kita sebagai pendidik maupun calon pendidik agar memberikan curahan kasih sayang kepada siswa kita dengan membudayakan senyum, sapa, dan salam. Dengan budaya tersebut akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *