6 mins read

Lantunan Merdu Itu

Lantunan merdu itu

malam senin 11 desember 2020 semester 7 proses penyusunan proposal skripsi

Mengaji pada malam sabtu 4 desember 2020 kembali di masjid pondok pesantren darul kamal mengadakan pembacaan sholawat simtho durrur

Dari pagi sampai siangnya aku masih di sekolah bertugas sebagai panitia semester di tahun ini. Karena sekolah tempatku mengajar sedang melaksanakan ujian semeter ganjil di tahun ini, hingga pulangnya aku dan temanku yang lainnya memutuskan untuk tidak pulang karena setelah magrib acaranya kan di mulai, yang dimana pembawa acaranya adalah seorang pemuda yang sholeh yang cerdas. Yang dimana beliau adalah keturunan dari tuan guru yang memimpin pondok pesantren disana, akhirnya acara yang tunggu-tunggu dari pagipun akan segera dilaksanakan, magribnyapun kami melaksanakan sholat berjamaah di masjid yang ada di pesantren tersebut. Mulai dari pembacaan al fatihah, terdengar begitu sejuk terasa ke telingaku, begitu adem, seakan sesuatu yang kurisaukan seakan-akan sirna waktu itu seakan akan hilang begitu saja, belum lagi pembacaannya yang dibarengi dengan ketulusan yang seakan sangat tenang sekali, bagaikan di sebuah taman syurga yang kenikmatannya sungguh tidak bisa di ceritakan. Berlanjut pada ayat pendeknya, masya Allah, begitu merdu terdengar di telinga.

Betapa tidak orang yang melantunkannya adalah pemuda yang shalih, pemuda yang alumni mesir atau cairo. Ia lulusan sarjana 1 di universitas al azhar, universitas yang selalu aku impi-impikan, sampai sekarang, bahkan akupun menempel didinding tembok rumahku gambar dari universitas tersebut, dengannya aku berharap semoga suatu hari nanti Allah perkenankanku untuk menimba da menuntut ilmu disana, dengan jalan yang saangat sangat terbaik dan tentunya tetap dalam keridhoannya Allah SWT. universitas yang gambarnyapun pernah ku taruh sebagai profil facebookku saking rindunya hatiku untuk menuntut ilmu disana. Universitas yang selalu menjadi idaman bagi banyak orang, terutama diriku, yang akupun tak tau mengapa tiba-tibaku hatiku condok untuk belajar kesana. Padahal uangpun tak banyak yang ku miliki, namun aku yakin Allah maha kaya dan yang punya dunia ini, hingga setiap yang Allah kehendaki pasti akan terjadi karena Allah yang memeiliki alam semesta ini, alasa inilah yang melatarbelakangi kenapa diriku masih memiliki impian untuk menuntut ilmu di universitas Al-Azhar cairo mesir.

“ya nabi salam alaika,… ya rasul salam alaika.. ya habib saam alaika… sholawatullah alaika.. begiulah kami melantunkannya secara bersama-sama di tengah pembacaan tersebut, alangkah terharu… sedih meneteskan air mata, ia bahkan pada waktu pertama kali di masjid ini aku melantunkan sholawat tersebut bareng-bareng bersama pemuda dan para penuntut ilmu yang lainnya, melantunkannya dengan penuh khusuk, seakan-akan pada waktu itu, rasulullah shollahualaihi wasallim hadir dalam majlis tersebut, seakan-akan beliau menatap kami dengan bahagia, seolah-olah waktu itu aku membyangkan ada di dalam masjid madinah, ada di dekat makamnya rasulullah yang mulia yang menjadi panutan dalam hidup ini.  Menetes air mataku,, bahkan mengalir ke pipi mengingat akan pengorbanan beliau dalam menegakkan ajaran islam pada waktu itu hingga sampai sekarang pun kami sebagai umat islam dapat merasakan hasil dari perjuangan beliau. Betapa pada waktu itun beliau selalau gigih dan tabah dalam menghadai ujian yang mnimpa, padahal beliau adalah mnusia yang palling mulia di muka bumi ini, beliau adalah kekasih Allah SWT. Namun melihat beliau adalah suatu yang sangat- sangat menjadi impian bagi seluruh umat islam, yang bertemu dalam mimpipin sangat jarang bahkan hanya satu kali, namun yang satukali itu entah kapan akan ada dalam hatiku.

Ya Rasululullah, ijinkanlah hamba dapat melihat engkau walaupun dalam mimpi, ijinkanlah ya Allah, sungguh hamba rindu padanya, tanamkan rasa cinta yang sangat mendalam pada rasululullah dan mampu mengikuti segala sunnah-sunnahnya dalam menjalankan kehidupan ini. Hanya bersholawat dan bersholawatlah yang semoga selalu dapat diamalkan oleh kami sewaktu hidup di dunia ini, berharap semoga kelak dipertemukan di syurganya Allah SWT. Allahummasholliala sayyidina muhammad. Semga dalam kehidupan sholawat inis elalu terlantunkan baik di waktu pagi maupun malam, menjadi amalan sehari-hari, yang dengannya semoga kelak Allah anugerahkan diri hamba untuk dapat berziarak ke makamnya rasulullah shollallohualaihi wasallim. Aamiiin ya robbal’alamin.

Akhirnya nasyid assalamualaika ya rasulullah sudah seesai hingga kini gantian dari pemuda putra dari taun guru disana, melanjutkan pembacaan dari bagian sholawat tersebut. Kembali aku menyeka airmata yang sempat jatuh ke lantai, yang berusaha aku takhan namun alhamdulillah isak tangis tidak kedengaran. Mengingat waktu ini adalah malam terakhir antara kami dan putra tuan guru atau yang biasa di sebut TGM akan berpisah karena akan melanjutkan studinya ke luar negeri yaitu ke mesir, sungguh sedih sangat sedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan beliau, suara yang merdu pun tak kedengaran lagi, karena beliau sudah ada di negara orang, namun apa mau dikata, jika Allah menghendaki pasti kami akan bertemu lagi disini. Hanya mampu berharap dan berharap di barengi dengan doa, ya dengan doa semoga Allah mempertemukan kami kembali, nampak aroma kesedihan pada malam iti terdengar beliau saat membaca kalamnya tuhan yang suci yakni Al-Qur an, sangat alun dan merdu sekali dan terdengar sedih waktu itu, namun karena beliau akan menununtut ilmu maka tak perlu lagi ada kesedihan, dan kesedihan dan haruslah untuk pandai bersyukur karena Allah pertemukan kami dengan beliau hingga sesuatu yang aku idam-idamkan sejak dahulu, kini akhirnya menjadi kenyataan, iya membaca sholawat secara bersama-sama, yang mulanya hanya mampu aku tonton di youtube, kini akhirnya terjadi dan terlaksanakan di tempat kami menimbma ilmu agama, alhamdulillah, semoga Allah ridho.

Akhirnya kamipun pulang karena acaranya sudah selelsai, sampai rumah paginya kenapa rindu untuk membaca sholawat tersebut muncul dalam hatiku, namun apa mau dikata malam itu adalah malam terakhir kami membaca sholawat dengan beliau, hingga akupun menyetel di facebook karena life acaranya waktu itu, sungguh membuat hatiku menjadi rindu saat saat pembacaan sholawat tersebut, hingga semoga rasa cinta yang ada semakin besar pada baginda rasulullah shollahualaihi wasalli. Aamiin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *