Bergegas Lebih Cepat
1 min read

Bergegas Lebih Cepat

Aku ingin kembali untuk sebentar

ke kota itu yang telah tua dan pudar

Saksi sudah berlalu dan waktu telah berubah

tak ada yang pantas dikenang dan dirawat

di tepian waktu nasib  diundi

di sudut ruang harapan dititip

di dalam do’a mimpi-mimpi digantung 

namun kau bergegas terlalu cepat.  

bahkan sebelum aku sempat membaca sya’ir Rendra di hadapmu:

…dan sepatu yang berat serta nakal yang dulu biasa menempuh jalan-jalan yang mengkhawatirkan dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara, kini telah aku lepaskan,  dan berganti dengan sandal rumah yang tentram, jinak dan sederhana. Ciuman abadi dari anak lelakimu yang jauh (Rendra: Surat Kepada Bunda).

  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *