Perempuan
Jadi ada salah satu kolega perempuan saya yang sangat sensitif. Bahkan kalau kirim pesan tanpa pakai emoticon, dia jadi salah persepsi. Menurut saya tidak apa-apa. Yasudah, diwajarin aja. Kalau saya chat ke dia, saya kasih emoticon.
Wanita itu sering kali hanya butuh didengarkan dan dipahami karena secara psikologinya memang begitu yaa (butuh didengarkan dan dihargai). Bahkan kadang wanita itu diam saja, tetapi butuh dipahami. Kalau dia sedang cerita ya didengerin aja. Kita tidak usah memberikan nasehat jika dia tidak meminta. Begitulah wanita.
Bahkan, sesama wanita juga sering kali sulit dimengerti.Wanita itu memang sensitif dan baperan dan hal itu wajar. Kalau perempuan bisa mengkontrol perasaannya biar nggak mudah baperan dan tidak terlalu sensitif sampai mengganggu orang lain, masyaa Allah alhamdulillaah.
Akan tetapi, kalau kita menemukan perempuan yang baperan atau sensitif banget, jangan di-blame dengan berbagai opini yang negatif. Kita adaptasikan diri kita aja sama kondisinya sambil berdoa kepada Allah. Kita tidak perlu memberikan komentar apapun karena tiap orang punya udzur dan kita tidak mengetahui sejauh mana cobaan yang dia derita sampai dia sesensitif itu.
Judulnya diedit, Perempuan.