Jangan Pernah Remehkan Do’a Seorang Ibu
6 mins read

Jangan Pernah Remehkan Do’a Seorang Ibu

Belajar dari kisah juraij
Kisah ini mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua, namun kami disini mencoba ingin mengulasnya kembali untuk mengambil ibrah di sana, agar bisa di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Juraij adalah laki-laki dari Bani Israil ,beliau adalah seorang yang alim Sholeh, awalnya beliau adalah seorang pengusaha, banyak sekali usaha yang beliau lakukan namun selalu gagal, apapun yang di kerjakan pasti gagal. Suatu ketika beliau bertanya kepada syekh , dan melontarkan pertanyaan, sambil berkata : ” ya syeh, apa pekerjaan yang apabila kita kerjakan tidak membuat kita rugi? Syeh menjawab , pekerjaan yang tidak akan membuatmu rugi adalah ibadah kepada Allah. Mendengar perkataan syekh tersebut beliau meninggalkan segala pekerjaan dunia, semua usahanya, beliau memfokuskan diri untuk ibadah kepada Allah, bisa di katakan sebagai orang sufi yang pekerjaannya hanya ibadah, ibadah dan terus ibadah kepada Allah. dalam melakukan ibadah beliau membangun surau atau mushalla kecil sebagai tempat beribadah. Pekerjaan setiap hari juraij ialah beribadah kepada Allah , suatu hari ketika beliau sedang melakukan sholat Sunnah, ibunya datang memanggil beliau ya juraij, beliau tidak menjawab panggilan ibunya, kemudian di lanjutkan sholatnya kedua kalinya ibu nya memanggil ya juraij beliau tidak menjawab panggilan ibunya, karena masih dalam kadaan sholat tidak dalam keadaan salam, ketika beliau dalam keadaan sholat ibu nya datang memanggil untuk ketigakalinya ya juraij , dan beliau tetap tidak menjawab panggilan ibunya karena masih dalam keadaan sholat. Ibu nya juraij selalu memanggil di saat beliau sholat, ketika Juraij salam dari sholatnya beliu tidak datang. Melihat Juraij .melihat hal seperti itu ibunya marah, sambil berdo’a kepada Allah :” ya Allah jangan kau matikan juraij sebelum datang kepada nya fitnah yang besar. Tidak lama setelah ibunya berdo’a , apa yang di do’akan oleh ibunya beliau terjadi. Ada seorang perempuan , bisa dikatakan ia adalah seorang PSK yang pekerjaan sehari-hari nya adalah memuaskan laki-laki suatu hari dia mendatangi juraij di mushalla atau tempat biasa Juraij melakukan ibadah, perempuan itu memanggil juraij sambil berkata juraij ini aku, setubuhilah aku, perempuan itu sambil merayu, memaksa juraij untuk berhubungan badan dengan nya, karena keshalihan nya juraij tidak tergoda sama sekali dengan rayuan wanita itu, beliau memilih berlari dan menutup pintu mushala, akhirnya perempuan itu pergi meninggalkan juraij dan beranjak ke suatu Padang luas di sana ada seorang laki-laki menggembala kambing , perempuan itu sengaja mondar mandir, di depan penggembala tersebut, sambilan mengangkat bajunya dengan niat pengembala itu tergoda, yang namanya orang lapar ketika di suguhkan nasi otomatis dia akan memakannya, begitulah yang di lakukan oleh pengembala tersebut , dia meniduri perempuan tadi atas rasa suka sama suka, berjalan nya waktu akhirnya perempuan itu hamil seketika sontak orang-orang disana kaget ketika melihat wanita itu hamil tanpa di tau siapa orang yg sudah menghamilinya ketika anak itu sudah lahir orang-orang bertanya siapa yang sudah menghamilimu? Dan wanita itu menjawab yang menghamili ku adalah juraij, orang-orang kaget,dan heran, bukankah juraij itu orang alim Sholeh kenapa dia melakukan hal yang keji ,lalu salah satu warga di sana bertindak dengan mengumumkan di masjid memerintahkan warga untuk keluar , dengan membawa pisau, pedang dan benda , palu, linggis,dengan niat untuk membunuh juraij dan menghancurkan mushalla yang sudah di bangun oleh Juraij. Setelah semuanya kumpul mereka mendatangi Juraij menyeret Juraij keluar, di pukul, di aniaya mushalla nya dirusak, sambil di caci maki, juraij kaget karena tidak tau menau akan hal itu, tiba-tiba beliau di pukul, Juraij berkata ada apa ini?? Orang-orang berkata eh juraij kamu harus tanggung jawab dengan apa yang sudah kamu perbuat, kamu sudah menghamili wanita ini dan ini anakmu, Juraij menjelaskan kepada warna namun tidak ada satupun orang yang mau mendengar, akhirnya juraij mengambil air wudhu kemudian sholat dua rakaat dan berdo’a kepada Allah, setelah shalat beliau mendatangi anak tersebut dan memegang pusar si anak sambil bertanya : ya Gulam(anak) siapa bapakmu? Atas kehendak Allah anak itu bisa berbicara dan sontak menjawab bapak ku ialah seorang penggembala, akhirnya semua terungkap ternyata bukan juraij pelakunya, warga pun pergi mencari pengembala tersebut untuk meminta kebenaran nya , setelah di pertemukan dengan kedua nya , baik Juraij dan wanita itu nyatanya semuanya benar bahwa pengembala itu lah bapak dari anak tersebut. Melihat itu warga meminta maaf kepada juraij karena sudah memukulnya, merusak mushalla nya , mereka berkata: maaf kami, kami akan membangun bagimu mushalla dari mas, juraij berkata: kalian tidak perlu membangun kan bagiku mushalla yang mewah, cukup bangunkan bagiku mushalla dari tanah.

Dari kisah tadi kita bisa mengambil banyak pelajaran diantaranya:
1. Di saat kita sholat sunnah jika ada yang memanggil lebih-lebih orang tua kita cepatlah menjawab nya , karena kalau sholat sunnah boleh kita rusak , beda dengan sholat fardhu , kalau sholat fardhu sekalipun orang tua memanggil sholat itu tidak boleh di rusak.
2. Jangan sekali-kali untuk membuat hati ibu kita kecewa atau marah , karena do’a seorang ibu tembus sampai langit ketujuh
3.kelak jika kita menjadi seorang ibu , jangan pernah do’akan hal-hal yang jelek untuk anak , panggil dengan nama yang baik, do’akan yang baik-baik, jangn pernah do’akan anak yang jelek-jelek karena itu bahaya ketika seorang ibu berdo”a do’anya langsung sampai kepada Allah tanpa perantara sampai langit ke tujuh. Do’a ibu sangat dahsyat jadi jangan pernah main-main dengan do’a
4. Perlu di ketahui bahwa bayi yang dapat bicara itu ada tiga yaitu: Isa anaknya Maryam, kemudian bayi pada kisah juraij dan yang terakhir bayi dari Bani Israil
5. Apabila kita telah merusak barang, bangunan dan benda lainnya milik orang lain, maka wajib kita ganti apa yang sudah kita rusak. Alangkah lebih baiknya di ganti dengan yang lebih bagus.

*HR. al-Bukhari, 3436; Muslim, 2550

By: Baiq Muhaini H

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *