Muhasabah diri
Rosulullah pernah bersabda: “manusia itu tempatnya salah dan lupa”. saya yakin para pembaca pernah mendengar hadist ini, Dari hadist ini kita paham bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak di sengaja.
Sebagai hamba yang beriman kepada allah, tentu kita meyakini bahwa allah akan memberikan pahala bagi orang yang berbuat baik dan memberikan dosa bagi hamba yang berbuat jahat, kita juga meyakini bahwa allah telah menyiapkan syurga bagi hamba yang berbuat taat dan neraka bagi hamba yang berbuat maksiat.
Secara fitrah, semua manusia menginginkan kebaikan bagi dirinya baik di dunia maupun di akhirat, namun tidak semua manusia yang bisa mendapatkannya. Manusia dalam menggapai kebahagiaan dibagi menjadi empat bagian:
1. Manusia yang tahu jalan untuk menggapai kebahagiaan dan dia menempuh jalan itu.
2. Manusia yang tahu jalan menuju kebahagiaan namun ia tidak mau menempuh jalan itu.
3. Manusia yang tidak tahu jalan menuju kebahagiaan.
4. Manusia yang tidak mau tahu jalan menuju kebahagiaan.
(1). Manusia yang tahu jalan menuju kebahagiaan adalah mereka yang menyadari bahwa pemilik dan pemberi kebahagiaan hanyalah allah, dan tidak ada cara lain untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki baik di dunia maupun di akhirat kecuali dia mentaati semua perintah dan larangan allah, merekapun berusaha untuk menempuh jalan tersebut dengan melaksanakan segala perintah allah dan menjauhi segala larangan allah.
(2). Manusia yang tahu jalan menuju kebahagiaan namun ia tidak mau menempuh jalan kebahagiaan itu adalah mereka yang mengetahui tentang ajaran agama islam namun mereka enggan untuk melaksanakannya, termasuk juga mereka yang berlebihan dalam mengikuti hawanafsunya.
(3). Manusia yang tidak tahu jalan menuju kebahagiaan adalah mereka yang tidak tahu dan kurang tahu tentang ajaran agama islam sehingga mereka sering salah jalan ketika ingin mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, dan pada akhirnya mereka hanya menemukan kebahagiaan yang bersifat sebentar saja.
(4). Manusia yang tidak mau tahu jalan menuju kebahagiaan adalah merke yang enggan untuk pergi menuntut ilmu agama islam, begitu juga dengan mereka yang hanya mencukupkan diri dengan ilmu syariat saja, mereka tidak mau mempelajari bahkan mengamalkan ajaran tariqat dan tasawuf.
Kita perlu muhasabah diri tentang hal ini, kira kira kita sekarang sedang berada pada posisi yang mana..?
Dengan cara memuahasabah diri kita, maka kita akan tahu apa langkah yang harus kita lakukan agar kita mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
~αlp¥~
Tulisan yang bagus. Tapi nulis judul itu tiap hurup pertama harus pakai hurup kapital (hurup besar), kecuali kata hubung, maka tetap pakai hurup kecil. Selamat berkarya, teruslah meningkatkan kemampuan menulis.
Terimakasih pak