Belajar dari rasa kecewa
“Belajar Dari Rasa Kecewa”
Semua kita pasti pernah merasakan yang namanya kecewa dan mungkin masih akan kecewa atau bahkan sedang kecewa sekarang. Kecewa merupakan reaksi ketika hal yang kita inginkan tidak sesuai dengan harapan, keinginan dan kenyataan. Sejatinya hidup itu selalu bersinggung dengan masalah, ketidaksesuaian dan kecewa juga merupakan suatu masalah. Rasa kecewa bisa disebabkan oleh banyak faktor mulai dari hal-hal yang kelihatan sangat biasa, menjadi besar dan akhirnya menyiksa perasaan. Kecewa bisa disebabkan datang dari keluarga, teman sahabat, pasangan bahkan kecewa dengan diri sendiri. Ketika kita berharap kepada apapun dan siapapun, bersiaplah untuk kecewa karena bisa jadi harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Kecewa sangat erat kaitannya dengan keputus asaan, pelajari hal-hal yang dapat membuatmu mengatasi rasa putus asa. Teruslah menumpuk rasa optimistis. Jika kamu selalu optimistis, maka peluang baru akan muncul, kamu tidak perlu kecewa lagi berkepanjangan, karena hilangnya sebuah peluang atau harapan. Sandarkan harapanmu hanya kepada Allah. Bagi orang-orang yang bersandar kepada Allah, dunia ini atau siapa pun, terlalu kecil untuk menjadi sandarannya. Oleh karena itu semakin kita bergantung atau berharap kepada sesuatu, maka semakin kita diperbudak. Jangan terlalu bergantung pada apa pun kecuali kepada Allah SWT. Karena semakin bayak bergantung, Siap-siap saja makin banyak kecewa. (Ibnu Abdu Hafidh Abdullah. “Hijrah Kaffah For Muslimah Milenial “, hal. 94-95).
Lalu bagaimana cara kita mengatasi rasa kecewa?
Apabila sedang merasa kecewa hal yang pertama yang harus dilakukan adalah panggil lah Allah SWT, mintalah kepala Allah supaya menghibur kita. Mengadu kepada Allah tentang apa yang kita rasakan, karena banyak cara Allah untuk menghibur hambanya. Kalau kita berdoa hati kita yakin seutuhnya pada Allah, pasti Allah tidak akan mengecewakan kita. Allah sendiri yang bilang “Aku itu dekat, maka berharaplah kepadaku dan aku akan mengijabah setiap orang yang meminta kepadaku “ (QS. Al-baqarah: 186). Ketika manusia tidak punya solusi untuk masalah kita makan hanya kepada Allah lah kita mengadukan dan mencurhatkan isi hati. Kekuatan hati dan keyakinan pada sang Pencipta akan menjadikan kita tegar dalam menghadapi masalah dan menyikapi kekecewaan.
Ceritakan masalah yang kita miliki kepada orang yang bisa dipercaya karena dengan mengeluarkan beban yang ada dalam hati kita, akan membuat hati kita menjadi tenang dan lega. Masalah yang kita anggap berat kadang-kadang bisa kita pecahkan dengan cara berbagai pikiran dan perasaan kepada orang lain, misalnya orang-orang yang kita percaya mampu menyelesaikan masalah kita. Kadang dengan menulis juga bisa menyalurkan perasaan yang ada dalam hati kita, oleh karena itu sebagian orang memilih menyalurkan perasaannya dalam bentuk tulisan-tulisan. Hal selanjutnya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi rasa kecewa adalah dengan bersabar dan menerima kenyataan. Walaupun pada kenyataan sabar dan menerima kenyataan tidak semudah apa yang dikatakan. Tapi belajar ikhlas menerima akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik daripada harus memendam kekecewaan secara terus menerus. Memendamnya juga akan membuat keadaan hati kita menjadi sakit.
Relaksasikan hati dan pikiran kita dengan kegiatan yang membuat kita rileks dan fun. Kekecewaan yang ada dalam diri kita tidak mudah dihilangkan dengan cara yang instan. Perlu beberapa hari atau bahkan berbulan-bulan untuk melupakan rasa kecewa. Solusinya adalah carilah kegiatan yang membuat kita bisa merelaksasikan pikiran, membuat kita tenang dan senang. Contohnya melakukan kegiatan atau hobi yang kita senangi. Sehingga lama kelamaan rasa kecewa yang ada dalam diri kita bisa kita lupakan. Merelaksasi pikiran dapat mengurangi tekanan yang ada dalam diri kita.
Rasa kecewa itu mungkin menyakitkan, tapi dengan adanya rasa kecewa kita bisa mengintropeksi diri. Adanya kecewa membuat kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Rasa kecewa itu bagaikan racun yang bisa sangat mempengaruhi kehidupan kita dan lama kelamaan bisa mempengaruhi baik buruknya masa depan kita. Maka oleh karena itu mari kita bedah dan cari solusinya. Belajar dari rasa kecewa dengan cara mengikhlaskan serta belajar menerima kenyataan.
A’a Gym berkata “Makin kita merasa banyak berjasa, makin banyak kekecewaan yang kita rasakan, maka kunci agar tidak banyak kecewa adalah keikhlasan.”
Mario Teguh juga berkata “Kekecewaan adalah kekuatan yang seharusnya menjadikanmu berlaku lebih tegas untuk tidak dikecewakan lagi.”
“Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan.” – Dahlan Iskan
“Terkadang kita lupa, pengharapan yang besar akan sama besar rasa sakitnya kecewa “- Ainun Nupfus.
Mari pelan-pelan dengan sadar kita lepaskan, kita relakan dan kita ikhlaskan. Biarkan semua itu pergi bersama hari-hari yang tidak akan pernah kembali lagi. Yuk jangan terlalu lama terlena dengan kecewa. “Karena merasa bahagia dan bersyukur atas apa yang masih bisa kita perbaiki dan miliki itu adalah hak kita semua” (Sherly Annavita). Mulai sekarang jangan takuti kekecewaan apalagi sampai berakhir dengan putus asa dan menyerah. Karena seperti kata bijak “ketika kamu memutuskan untuk menyerah maka semuanya berakhir sudah, tapi ketika kamu menolak untuk menyerah maka tidak mustahil semuanya akan berakhir indah”.
Jadikan rasa kecewamu sebagai motivasi agar kamu lebih baik di masa depan. Agar kamu bisa mengatasi kekecewaan yang lebih besar di masa depan. Semangat selalu buat pribadi yang pantang menyerah dan tak pernah putus asa💪.
Nama: Ulya Usnawati
NIM: 2019.119.26.0059
Prodi: PGMI semester 3
Dosen Pengampu: Nita Sunarya Herawati M. Pd