Keberhasilan Penuntut Ilmu Berawal Dari Ridho Allah Dan Ridho Orang Tua
Keberhasilan Penuntut Ilmu Berawal Dari
Ridho Allah Dan Ridho Orang Tua
Malam selasa-21-desember-2020 semester 7 penyusunan proposal skripsi
“Ridha Allah tergantung pada ridho kedua orang tua”
Dalam menuntut ilmu, baik ilmu dunia maupun akhirat, maka langkah pertama yang paling penting bagi seorang penuntut ilmu adalah mendapatkan keridhoan dari kedua orang tua, yaitu sebelum menjalankan aktifitasnya sehari-hari misalnya menuntut ilmu di perkuliahan, maupun di pesekolahan pada guru di suatu pesantren atau Di suatu lembaga pendidikan, maka mintalah restu dari kedua oranng tua, mintalah keridhoan dan kesediaan yang tulus dari mereka untuk mendekatkan diri kita menuntut ilmu disana, untuk belajar, langkah ini sangat berpengaruh terhadap penuntut ilmu di kemudian harinya, saat selesai nanti dalam pendidikannya.
Saat ridho orang tua kita dapatkan, maka melangkahlah dengan penuh keyakinan, teruslah belajar dengan sungguh-sungguh, sambil berusaha melaksanakan yang selalu Allah sukai dalam hidup ini, dan berusaha meninggalkan apa yang dilarang, kuatkan tekad dan berniatlah untuk berguna kelak dikemudian hari ilmu yang kita dapatkan baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, jangan lupa teruslah untuk perbanyak berdoa pada Allah supaya berkenan selalu menolong, melindungi dan menjaga diri kita.
Orang tua adalah mereka yang telah banyak berkorban dalam hidup kita, dari kecil hingga sampai sekarang, jasa mereka takkan dapat kita gantikan meskipun dengan dunia dan seisinya, kelelahan mereka saat mendidik kita menjadi manusia yang baik, menjadi manusia yang bermanfaat, dan menjadi manusia yang berguna, saat mereka telah memberikan keridhoan bagi kita dalam urusan kita, maka janganlah takut, mari melangkah dan teruslah melangkah menuju apa yang kita cita-citakan, menuju tujuan kita untuk menuntut ilmu, karena jika orang tua sudah ridho, maka keberhasilan sedikit demi sedikit pasti menyertai dalam hidup ini, percayalah dan yakinlah.
Orang tua bukan hanya yang ada di rumah saja, namun orang tua juga adalah guru-guru kita yang telah mengajarkan diri kita tentang suatu ilmu, yang mengajarkan kita sehngga mampu mengetahui mana yang benar dan yang salah, mereka telah mengajarkan diri kita sehingga kita mampu membedakan yang baik dan yang tidak baik. Disamping kita mengharapkan ridho dari Allah dan orang tua di rumah, maka mintalah ridho dari guru-guru yang telah mengajarkan kita, mengajarkan ilmu dunia maupun akhirat, jika sudah, maka segeralah berangkat dengan penuh kemantapan hati, untuk menuntut ilmu bahwa Allah selalu menjaga dan melindungi.
Seperti ada sebuah cerita pendek dari seorang penuntut ilmu di suatu pondok pesantren namanya pesantren darul kamal an-nur yang terletak di desa Kembang-Kerang daya , namanya adalah fania, disaat tak ada uang dan biaya dalam menuntut ilmu yang lebih tinggi, yakni dalam jenjang perkuliahan, maka besar kemungkinan pendidikan tak dapat berlanjut, dan cukup sampai di jenjang SMK, namun fania tak mau menyerah begitu saja, dia terus berdoa dan berdoa tanpa putus asa, siang dan malam mengharapkan akan keajaiban dari Allah yang kuasa, setiap hari saat ada pekerjaan di sawah, fania selalu ikut bersama dengan kedua orang tuanya, bekerja di sana dan pulangnya agak kesiangan, begitulah setiap harinya sebelum persekolahan belum aktif.
Fania berusaha agara kedua orang tuanya tidak kecewa terhadap dirinya, dan agar orang tuanya merasa senang dan bahagia, hingga meskipun teman-temannya yang lain semua sudah mendaftar kuliah, namun fania berusaha untuk tetap selalu tenang, meskipun dalam hatinya menggebu untuk ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan, namun karena menyadari ekonomi keluarga tidak mendukung maka, mau tidak mau fania harus pasrah terhadap keaadaan.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan hingga tak terasa satu minggu lagi perkuliahan akan aktif dalam lembaga pendidikan di darul kamal, namun setelah fania tak putus asa untuk berda dan berdoa sambil pasrah akan ketentuan dari orang tuanya, tentang keputusan apakah akan lanjut ke jenjang yang lebih tinggi atau tidak fania berusaha menyerahkan sepenuhnya pada Allah dalam doanya di sepertiga malam, berkeluh kesah di sana, sambil bercerita dengan Allah lewat doanya tentang betapa keinginnanya sangat kuat untuk kuliah. Dan Di siang harinya fania selalu membantu keduua orang tuanya di persawahan untuk bekerja.
Hingga alhamdulilllah rezeki Allah tak dapat disangka-sangka, fania yang sudah berusaha untuk berdoa siang dan malam, sambil mengharapkan ridho dari orang tua, tak lupa untuk belajar, alhamdulillah kini cita-cita untuk kuliah akhirnya Allah kabulkan, ada rezeki untuk membiayai pendidikannya, ketika orang tuanya melihat akan keinginan yang begitu kuat dari fania untuk melanjutkan kuliah, akhirnya hati orang tuanya pun luluh dan bersedia memberikan ridho dan restunya bagi fania untuk menuntut ilmu lagi.
Saat ini fania sedang berada pada semester VII dan akan sedang menyusun skripsi sebagai tugas akhir dalam perkuliahannya yang wajib untuk dikerjakan, dan alhamdulillah, kini fania pun menyadari bahwa ridho kedua orang tua dan ridho Allah sangat sangat menetukan akan keberhasilan dari seorang penuntut imu, nggak laku kita pintar namun tak ada ridho orang tua, nggak laku, namun meskipun otak kita pas-pasan dalam mengakap suatu ilmu, namun disana ada ridho orang tua, masya Allah keberhasilan pasti kita dapatkan dalam hidup ini.
Akhirnya saat ini menyadari bahwa menyadari bahwa ia percaya dirinya saat ini adalah berkah dari ridho orang tua dan ridho Allah dalam hidupnya dan kini masih menjadi guru di sekolah tempatnya dulu memnuntut ilmu yakni di SMK, dan sekarang Allah SWT. takdirkan untuk bekerja disana, masya Allah sungguh-sungguh Allah kuasa dalam segala sesuatu. Maka marilah kejarlah dan raihlah, mari raihlah ridho dari kedua orang tua dan ridho Allah SWT dalam melakukan segala pekerjaan termasuk dalam menuntut ilmu khusunya bagi pelajajar dalam suatu lembaga pendidikan.