Darksember “Sebuah Catatan Akhir Tahun”
Darksember adalah bulan ke dua belas pada kalender Masehi, sekaligus Bab penutup yang cukup melelahkan, membasahi, dan badai terakhir yang menerjang hidupku dalam Setahun ini. Namun, sudah berhasil ku lewati meskipun penuh air mata yang mengalir deras bagai hujan di bulan Desember ini.
Tahun ini telah menjadi pola siklus yang begitu menakjubkan, atas betapa luar biasanya rasa lelah, risalah, bersalah, juga baik buruknya kalah. Atas dasar tersebut sepertinya aku perlu melihat lebih teliti lagi, mendengar lebih lama lagi, dan mengucap lebih hati-hati lagi.
Aku minta maaf kepada kalian yang selalu mengikuti jejak perjalananku, yang ikut merasakan kekhawatiran cemas sampai-sampai kepikiran. Untuk segala perihal sembuh dan rubuhnya aku. Terimakasih sudah bersedia menyelipkan banyak kalimat-kalimat penyemangat, turut mendo’akan dan sudi memanusiakan aku yang penuh kekurangan.
Meskipun Tahun ini aku tidak bisa berlari, setidaknya aku bisa bertahan. Aku tetap akan menjalani peran sebagai manusia yang butuh waktu, butuh ruang, butuh peluang, untuk kembali terlihat baik-baik saja sebagaimana mestinya.
Self Reminder..
Maaf untuk malam-malam panjang dengan mata yang sulit tertidur, kepala yang sakit, lelah pikiran. Terimakasih sudah mengambil banyak bagian dan peran, jatuh bangun, patah tumbuh, semua jadi pelajaran. Terimakasih sudah bekerja sama dengan terlihat baik-baik saja. Jangan lupa sampaikan Terimakasih kepada Tuhan.
#JurnalistikPGMI
#AyoMenulis