Mahasiswa STAI Darul Kamal Butuh Sosialisasi Kepustakaan
5 mins read

Mahasiswa STAI Darul Kamal Butuh Sosialisasi Kepustakaan

Membaca merupakan aktivitas yang sangat penting bagi umat manusia, membaca menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk membantu manusia tetap hidup. Jika makanan merupakan kebutuhan yang akan mengisi perut dan menambah tenaga untuk bekerja mencari penghidupan, maka membaca adalah kebutuhan yang tidak kalah pentingnya untuk menambah tenaga, membaca akan memberikan kekuatan lebih daripada kebutuhan pada makanan karena dengan membaca manusia akan memperoleh stimulus pada salah satu komponen manusia yang paling penting yakni akal. Manusia dibekali akal oleh Allah swt secara khusus untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk (mumayyiz), untuk mengingat Tuhannya, untuk mendekatkan diri kepada sang Maha Esa dan merenungi ayat-ayat kauniah-Nya tentang keajaiban alam raya. Akal yang baik akan menjaga kondisi imun seseorang, kondisi psikis dapat mengatur kehidupan manusia: Saat pikiran anda tidak tenang, maka anda akan mengalami suatu keadaan hidup segan mati tak mau, saking pentingnya akal.

 

Oleh karena itu, manusia perlu untuk memanfaatkan potensi akal yang diberikan Tuhan, dan sebuah perangkat yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dalam ibarat dikatakan “manusia adalah hewan yang berakal”, dan  akal juga sebagai pengistimewaan manusia dengan malaikat, manusia dengan hewan. Salah satu cara yang paling ampuh untuk membentuk akal yang baik adalah dengan membaca: membaca buku, membaca majalah, membaca koran, membaca artikel, membaca status teman dan membaca status mantan. Bahkan TGM. Zainuddin Ruslan ketika menjadi pembicara (speaker) di acara General Stadium semester ganjil 2020/2021 menasehati Mahasiswa STAI Darul Kamal untuk membaca buku apa saja dan darimana saja, nasehat ini tentu untuk memotivasi mahasiswa untuk mau membaca dan tidak pandang bulu, asal dalam penerimaan yang positif.

 

Terkait dengan minat membaca mahasiswa STAI Darul Kamal di perpustakaan yang penulis amati sampai saat ini masih sangat minim. Hal ini dibuktikan dengan daftar hadir pengunjung perpustakaan yang hanya diisi oleh beberapa orang, bahkan aktivitas yang terlihat dari mahasiswa adalah sibuk dengan handphonennya untuk mengakses free wifi yang disediakan oleh kampus. Lebih miris lagi bahwa mahasiswa mengakses wifi di dalam perpustakaan. Keadaan ini memancing pertanyaan, bagaimana mahasiswa lebih memilih bermain hp daripada mengunjungi perpustakaan untuk mengakses buku yang disediakan oleh kampus?,  kemudian penulis sedikit menganalisia bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak terlalu tertarik untuk membaca buku di perpustakaan:

 

Pertama, tidak ada sosialisasi kepada mahasiswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai lumbung referensi, kalaupun ada yang mencari sumber rujukan untuk kegiatan mengerjakan tugas itu hanya beberapa orang. Kedua, jumlah buku yang masih terbatas daripada kebutuhan mahasiswa, rak-rak buku bahkan hanya disi oleh skripsi yang sudah berdebu, sehingga mahasiswa yang masuk ke perpustakaan yang melihat pemandangan buku yang minggu lalu masih sama enggan untuk menyentuh. Ketiga, adanya fasilitas free wifi yang membuat mahasiswa menjadi lebih betah dengan handphonenya karena fitur-fitur membaca yang ada di internet memang lebih luas dan memberikan mahasiswa kepuasan. Keempat, waktu kunjung perpustakaan hanya pada saat jam kuliah yang dimulai pada pukul 14.00-17.45 wita, hal ini tentu berbeda dengan perpustakaan-perpustakaan di kampus sahabat dengan menerapkan jam kunjung yang lebih luas bahkan bila kita mencontek negara maju, perpustakaan tersedia 24 jam. Dengan segala problem di atas, maka perlukah pihak perpustakaan untuk mengadakan sosialisasi kepustakaan kepada manusia secara menyeluruh?, bagaimanapun perpustakaan kampus adalah salah satu fasilitas primer bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya dan menunjang kemahasiswaanya dengan aktif membaca.

 

Tantangan kampus untuk menarik minat membaca mahasiswa memang tidak mudah, oleh karena itu diperlukan dialog intensif terhadap mahasiswa. Dengan adanya sosialisasi kepada mahasiswa tentu ini akan mengundang partisipasi untuk memenuhi daftar hadir perpustakaan kampus, karena daftar hadir mahasiswa tersebut juga akan membantu kampus ketika melakukan akreditasi. Selain melakukan sosialisasi kepustakaan, penulis berharap fasilitas di dalam perpustakaan ikut diperbaiki terutama jumlah buku yang masih sangat terbatas.

 

Penulis mengutip sebuah ungkapan yang dilontarkan oleh Jorge Luis Borges “Pembaca buku adalah spesies yang langka dan terancam punah”, ungkapan yang sangat dalam ini mengingatkan kita bahwa pembaca buku saat ini sangat terbatas jumlahnya dan merupakan aset negara yang harus dilindungi eksistensinya dengan memberikan asupan yang baik yakni berupa buku. Dalam konteks Indonesia, Andrea Hirata dalam Novelnya Orang-orang Biasa mengkritik “Berjualan buku di negeri yang penduduknya tidak suka membaca adalah tindakan heroik”,  apa yang ditulis oleh penulis novel best seller Laskar Pelangi tersebut mengangkat permasalahan yang ada di Indonesia, jika kita melihat kualitas pendidikan Indonesia memang masih tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Singapura, hal ini tidak lain disebabkan oleh minat membaca yang sangat jauh dari rata-rata dunia dan menempatkan Indonesia di atas 100 besar dunia dengan rataan satu pembaca di antara seribu orang.  Sebagai tambahan, membaca adalah jalan tikus untuk berbicara langsung dengan orang-orang besar, ketika kita tidak punya kesempatan untuk berdialog langsung, maka membaca pemikiran-pemikirannya lewat tulisannya sudah cukup untuk menghapus duka sebab tidak ada waktu untuk berjumpa, bahkan terhadap orang-orang yang sudah mendahului kita kita, karena setiap orang besar pasti menulis dan ditulis untuk diabadikan.

 

2 thoughts on “Mahasiswa STAI Darul Kamal Butuh Sosialisasi Kepustakaan

  1. Sdr Thalib, tulisannya bagus. terus kembangkan keteramplan menulis. tapi agar tulisan lebih indah, maka upload gambar melalui “featured Image”. Dengan demikina, gambar yang anda upload akan tampil di halaman depan bersama judul tulisan. Tampilan halam depan judul akan lebih menarik dipandang dan mengundang selera menggoda untuk pembaca. Silahkan disunting. Ada kolom featured image di bawah, klik di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *