Bagaimana berfikir besar?
Pernahkah anda bertanya pada diri sendiri, apa kelemahan terbesar saya? Barangkali kelemahan terbesar kita adalah sikap mencela diri. Sikap mencela diri terlihat melalui cara yang tak terhitung banyaknya.
Memang baik jika kita mengenali ketidakmampuan kita, karena hal ini akan memperlihatkan kita bidang-bidang yang masih dapat kita perbaiki. Akan tetapi jika kita hanya mengenali sisi negatif diri kita, nilai diri kita pun menjadi kecil.
Banyak orang yang memiliki potensi untuk membiarkan hal-hal kecil yang tidak penting menghambat jalan mereka menuju sukses. Kebanyakan orang-orang berkonsentrasi pada hal-hal kecil yang sepele dalam berbicara dengan mengorbankan persoalan besar yang penting. Contohnya dalam menyiapkan diri untuk berpidato, kebanyakan orang melengkapi diri dengan instruksi mental seperti: jangan terlalu banyak gerak, jangan gugup, ingatlah untuk menggunakan kosakata yang benar, jangan berjalan berkeliling dan banyak instruksi lainnya. Ini sama sekali tidak membantu dalam melakukan pidato yang baik. Karena ia telah memberi dirinya daftar panjang hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Ia menjadi bingung dalam menyampaikan pidatonya dan bertanya-tanya pada dirinya apakah ia melakukan kesalahan. Singkatnya ia gagal. Ia gagal karena berfokus pada hal sepele dan relatif tidak penting dari seorang pembicara yang baik. Karena terlalu fokus pada hal sepele membuat ia gagal dalam berkonsentrasi pada ha-lhal yang besar yaitu : pengetahuan tentang apa yang akan ia bicarakan dan keinginan kuat untuk menyampaikannya kepada orang lain.
Taklukkan kebiasaan mencela diri. Berkonsentrasilah pada kelebihan anda. Anda lebih baik dari yang anda duga
Gunakan kata-kata yang besar, gunakan kata-kata yang menjanjikan kemenangan, kebahagiaan, kesenangan. Hindari kata-kata yang yang tidak menyenangkan berupa kegagalan dan kesedihan.
Berfikirlah, benar-benar berpikir bahwa pekerjaan anda sekarang benar-benar penting
Jangan berpikir tentang hal-hal yang sepele. Fokuskan fikiran pada sasaran yang besar. Sebelum terlibat dalam persoalan kecil, bertanyalah kepada diri sendiri, “apakah ini benar-benar penting?”