Darul Kamal dalam sejarah
Dulu, anganku sempat tertata
4 tahun untuk sarjana
ingin kuperjuangkan di belahan dunia
Tak pernah terhenyak dalam benak
Tentang kata tanpa sajak
Ibarat cermin yang tak retak
Bagai semesta tanpa abstrak
Malam Rabu di kala itu,
Ku dengarkan Nasihat sucimu
Memikat laksana syahdu
Bak Redam malam berakhir restu
Seiring terjang yang tak usang
Walau penuh tantangan penuh gelombang
Hatiku layu samar memilu
Antara impianku atau mengabdi padamu
Apalah daya,,,,
Bagiku, engkau penerang gulita rongga di jiwa
Menyunting duka menjadi permata
Kini ku tau,
Bahwa belajar bukan tentang tempat dan waktu
Namun kepada siapa hendak berguru
Kuucapkan Terimakasih untuk segala,
Do’a dan ridhomu ku harapkan selamanya.
Satu tahun sudah aku disini,
Nyatanya takdirku di Dar Al- kamali
Cinta ku pun terpatri di STAI juga Ma’had Ali
Murobbi ruhi Syaikhona An-nahdli
Bersama beliau setiap mengaji dan tiada henti
Juga kepada seluruh guru- guru kami
Semoga tetap dalam rahmat dan ridho Ilahi
Darul Kamal ,, kini Hati ku bersamamu
Rindu akan berkahmu terus terkobar dalam Qolbu
Selalu dan selalu,,,,
Terimakasih Allah Ar Rahman Ar rahiimi
Telah menjadikan Darul Kamal dalam sejarah hidup ini.
(Dinda Salsabila Adzro Junaidi /IAT/III)