![Tanda Tangan Skripsi](https://aliflam.staidk.ac.id/wp-content/uploads/2022/06/IMG_20220525_144410-scaled.jpg)
Tanda Tangan Skripsi
Cahaya mentari masih bersinar dengan sangat terang menyinari seluruh alam dunia ini, khususnya di pondok pesantren tercinta ini yaitu pondok pesantren Darul Kamal nw kembang kerang, tempat dimana Allah memberikan suatu karunia-Nya hingga sampai saat ini aku masih diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di sekolah tinggi agama Islam ( STAI) Darul Kamal dan masih diberikan amanah menjadi seorang pengajar sekaligus Tata usaha di SMK darul Kamal nw kembang.
Hembusan angin yang bertiup dengan sangat kencang, dibarengi oleh sambutan demi sambutan berupa kicauan para burung burung yang hinggap di pohon kelapa dan di pohon mangga yang ada di pesantren tercinta ini.
Aku bergegas berjalan dari ruangan kantor SMK darul Kamal menuju ke kios tukang fhotokopian untuk memerin yang sudah disarankan dan disuruh perbaiki oleh dosen pembimbing. Sebelum berangkat seperti biasa aku berdoa memohon semoga diberikan kemudahan demi kemudahan dalam kehidupan ini. Belum nyampai sekitar 5 menit berjalan, di suatu kelas tiba2 ibu dosen pembimbingku bernama ibu dosen Sri Shanti Ariani MM memanggilku dari dalam kelas.
Niayah, mana skripsinya nak?
“Ini mau saya ambil di tukang fhotokopian Bu”. Ucapku seraya tersenyum.
“Oh…iya silahkan”. Ucapnya Bu dosen.
“Iya Bu” ucapku sembari berlalu dari setiap kelas menuju kios tempakku merin skripsiku.
Dengan langkah yang pasti, sembari mencoba untuk berzikir juga bersholawat sepanjang jalan menemani perjalanan dikala siang hari yang sangat panas ini.
Beberapa menit kemudian, setelah lama di perjalanan. Akhirnya aku sudah melihat kiosnya yang berwarna putih dan karena tempatnya di sekitar luar pesantren di seberang jalan, akupun menyeberang sembari melihat kiri kanan jalan raya tersebut. Setelah sepeda motor cukup sepi, akupun langsung berjalan dan menyeberang jalan raya tersebut.
” Assalamualaikum”
“Wa’alaikumussalam”
” Ini udah selesai prinannya”
” Terimakasih banyak pak ya” ucapku seraya membayar biayanya.
” Kalau gitu saya permisi ya pak” ucapku
” Iya sama-sama dek” ucapnya pak Hasyim tempatku mrin skripsiku.
Terlihat awan yang berwarna putih masih bertebaran di langit yang biru, namun awannya hanya sedikit. Sinarnya mentari kala itu masih terasa menyengat. Aku kembali bergegas menuju kampusku dengan ruang gembira dan senang hati yang tiada terkira karena sebentar lagi skripsiku akan ditandatangani, itu artinya perjuanganku selama ini membuahkan hasil. Alhamdulillah.
Kicauan burung-burung masih terdengar, malah sekarang ini lebih ramai terlihat para burung yang berterbangan di sekitar pohon kelapa dan pohon mangga di dekat kampus.
Setelah lama di perjalanan akhirnya sampailah aku di tempat ibu dosen mengajar mata kuliah pada siang hari itu.
“Assalamualaikum” ucapku sembariemasuki ruangan kelas yang berisi para mahasiswa tingkat bawahku
“Wa’alaikumussalam” serentak jawaban mereka
Akupun akhirnya menyodorkan dan menyerahkan skripsi kepada ibu dosen, lalu diperiksa kembali dan tidak lama kemudian di tandatangani langsung.
Alhamdulillah
“Makasih banyak Bu” ucapku. Seraya mengambil skripsiku tersebut dan memohon untuk keluar kelas dengan mengucapkan salam kembali.
“Ijin Bu, Assalamualaikum”
” Wa’alaikumussalam warohmatullahiwabarokatuh semoga kesuksesan selalu menyertaimu nak. Dan dipermudahkan segala urusan baik urusan dunia maupun akhirat”
” Aamiin ya rabbal’alamin”. Ucapku seraya ke luar kelas dan menuju kantor SMK darul Kamal nw kembang kerang.
Alhamdulillah… terimakasih ya Allah…terimaksih kini akhirnya sebentar lagi skripsiku ini akan dijilid dan dikumpulkan di kampus. Makasih ya Allah. Gumamku dalam hati.
Seraya menunggu akan tibanya waktu sholat asar, aku memutuskan untuk menulis kembali sholawat yang aku bisa misalnya yang berbunyi “Allahummasholli’ala sayyidina Muhammad wa ‘ala Ali sayyidina Muhammad”
Terus mencoba untuk mengamalkannya dalam kehidupan ini.
Seketika mataku tertuju pada sebuah pohon kelapa yang ada di dekat kampus, terlihat disana pantulan sinar mentari yang sudah mulai tak panas lagi, dan kuputuskan untuk ke pintu ruangan kantor untuk melihat suasana di luar. Terlihat di ufuk barat cahaya senja sudah mulai terlihat dan azan sholat asar sudah mulai berkumandang di masjid pesantren. Akupun bergegas mengambil air wudhu lalu memasang muknahku yang berwarna hijau muda dan berjalan menuju masjid pesantren untuk sholat berjamaah.
Sampainya di dalam masjid. Masih ada waktu untuk sholat sunah qobliyah asar. Akupun melaksanakan sholat sunah qobliyah asar dan meneruskannya dengan membaca Al-Qur’an meski satu ayat. Akhirnya Muazin sudah qomat pertanda bahwa sholat akan segera dilaksanakan dan dimulai. Dengan di awali niat, takbiratul ihram lalu diakhiri dengan salam. Alhamdulillah sholat asar beberapa menit sudah terlaksana.
Zikir2 pun mulai di acakan oleh imam dalam sholat berjamaah dilanjutkan dengan berdoa bersama-sama. Akhirnya sholat asar sudah selesai. Para jamaah sudah mulai bergegas untuk kembali ke rumah masing-masing setelah salaman antara satu dengan yang lainnya. Sementara aku masih duduk di tempatku semula. Aku mengambil kembali Al Quran yang tadi aku baca.
Setelah membaca ta’awuz dan basmalah aku mulai membuka Al Qur’an. Masya Allah….la haulawala kuwwata illabillahil Aliyyil’adzim…terlihat ayat yang begitu saangat membuatku terharu, ayat ini seakan-akan jawaban dari Allah SWT atas segala masalah yang menimpa dalam hidup ini. Atas segala kesedihan demi kesedihan yang masih terasakan sampai saat ini. Atas segala rasa rindu yang masih bersemayam di jiwa ini. Atas segala sesuatu yang membuat batinku gelisah entah itu ketika berusaha melupakan seseorang yang pernah hadir dalam hidup ini namun kata kata melupakan belum bisa dalam hidup ini. Hingga hanya munajat doa dan kepasrahan sebagai solusinya.
* Salam Literasi