Selaksa Makna Cinta
4 mins read

Selaksa Makna Cinta

Cinta terkadang begitu indah yang terasa dalam dada manusia, terkadang membuat hati jadi bergairah dalam beribadah, dalam bekerja maupun menulis di laptop, cinta pun terkadang sangat menyakitkan, menusuk melebihi tajamnya pedang, hingga tak sedikit yang merasakan yang namanya patah hati lantaran di tinggal sang kekasih hati, namun disaat kita paham dan mengerti apa arti cinta yang sebenarnya, disaat kita paham dan mengerti apa arti cinta yang sesungguhnya maka, kebahagiaan dan kedamaian pasti akan kita dapatkan dan rasakan.

Cinta sebenarnya adalah ketika seorang laki-laki yang berani menghadap pada orang tua sang perempuan untuk meminta secara baik-baik lewat jalur pernikahan yang halal, diluar itu adalah cinta yang sesaat, yang hanya  bisa menimbulkan rasa luka, sedih, gelisah dan benci, itulah cinta yang belum pada waktunya, cinta disaat belum adanya terjalin ikatan yang halal atau ikatan pernikahan.

Ada sebuah cerita seorang perempuan yang bernama Nurul jannah, tinggalnya disebuah desa kecil yang jauh dari keramaian lalu lalang, tepatnya di dekat sebuah sawah yang menghijau, itulah tempat tinggalnya, singkat cerita, dia mengenal seorang pemuda yang bernama Ahmad di sebuah pesantren, yang agak jauh dari rumahnya, yang di waktu-waktu tertentu, diadakan adanya pembacaan Al-Qur’an Al-Karim, dan seiring berjalannya waktu, karena sering berkumpul bareng dalam melakukan kebaikan, lambat laun, hari demi hari, akhirnya timbullah sebuah rasa yang berbeda. Sebuah rasa, iya rasa yang tak bisa diceritakan, rasa yang tak bisa di ungkapkan saking rahasianya.

Di pesantren tersebut, bukan tanpa sebab timbulnya sebuah rasa, namun di situlah kebetulan karena Nurul jannah adalah salah satu pemudi remaja remaji yang ada di desanya, dan akhirnya ada sebuah program mingguan yang sama-sama sudah disepakati sebelumnya, akhirnya pada malam jumat diadakan pembacaan surah yasin diadakan secara bersama-sama, pembacaannya secara serentak mulai dari awal hingga akhir. Untuk malam ahad diadakan pembacaan hizib atau pembacaan sholawat dan doa-doa yang terkandung dalam isi hizib tersebut. Adem, sejuk, tenang dan damai sekali yang dirasakan ketika sudah membacanya bersamaan dengan turunnya rinai hujan waktu itu, serentak pembacaan surah yasin dibaca secara bersama-sama, dari sinilah tiba-tiba muncul suatu rasa yang tak disengaja, suatu kekaguman dalam dada, sutu rindu yang datang secara tiba-tiba. Ketika malam itu di acara pembacaan hizib yang dilaksankan secara serentak bersama dengan pemuda dan pemudi di desanya. Nurul jannah akhirnya bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Ahmad yang memimpin jalannya pembacaan Al-Qur’An dan Hizib tersebut.

Masya Allah, suaranya merdu, bagus, sangat sejuk dan terasa damai, menenangkan jiwa dan sangat menyentuh hati gumamnya dalam hatinya Nurul, tak terasa hari-demi hari berganti, bulan demi bulan dilalui begitupun tahun demi tahun berganti . sementara rasa kagum dan rindu semakin tumbuh dalam hatinya, semakin menjadi dan semakin membuncah dalam dirinya, rasa kagum itupun menjadi semakin berkembang dan semakin besar. Ternyata benar kata orang, sebuah rasa cinta bermula dari suatu kekaguman yang ada dalam diri seseorang terhadap orang lain dan kini rasa kagum itupun menghampiri nurul jannah. Ketika rasa rindu dan kangen serta kagum itu tiba-tiba muncul dalam dada, nurul jannah segera mencari solusinya lewat jalan sholat dan bermunajat kepada Allah SWT yang telah mengijinkan rasa itu ada, bergegas ia membaca kalamnya Tuhan yaitu kitab suci Al-Qur’an sebagi kitab yang menjadi pedoman dan petunjuk bagi umat manusia.

Setiap segala sesuatu harus dilandasi karena Allah SWT termasuk suatu rasa yang ada dalam dada entah itu rindu, benci, kecewa, senang, maupun bahagia. iya mungkin benar rasa ini pernah bergejolak dikala malam terasa sunyi dan senyap, tak ada orang, hanya buku yang bisa dibaca sebagai teman setianya menemani sebelum istirahat malamnya, tiba-tiba timbullah rasa rindunya terhadap pemuda yang bernama ahmad tanpa disadari, akhirnya yang menjadi pilihan adalah satu, iya satu yakni ia serahkan rasa cinta  dan rindu tersebut hanya kepada Allah SWT yang telah menanamkankannya dalam hati. Dengan cara nurul jannah langsung mengambil air whudu kemudian melaksankan sholat lalu membaca kalamnya Allah SWT yang suci yakni Al-Qur’an.

Inilah yang berusaha untuk tetap diamalkan oleh Nurul jannah dalam kehidupan sehari-harinya, selalu mengadu dan meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui sholat dan doa di atas sajadah birunya.  Cinta, benci, rindu, kangen, bahagia, semuanya tak bisa di buat-buat, tak bisa di perkirakan dan tak bisa dikehendaki. Semuanya hanya Allah SWT yang bisa menghendaki kenapa rasa tersebut bisa muncul di hati, hingga pilihan terbaik adalah dengan menyerahkan permasalahan tersebut padanya yang menghendaki  rasa rindu dan kagum itu ada dan bermunculan serta bergejolak dihatinya.  Yaitu kepada Allah SWT dengan cara sholat dan berdoa.

*inilah sedikit goresan tangan dari sebuah ukiran rindu seorang insan yang semoga bermanfaat*

Niayah: Salam Literasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *