Rahasia Di Balik Penetapan Shalat Lima Waktu
3 mins read

Rahasia Di Balik Penetapan Shalat Lima Waktu

Ibadah shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah mengikrarkan syahadat. Dalam sejarah Islam, ibadah shalat merupakan ibadah yang pertama kali disyariatkan yaitu satu tahun menjelang peristiwa hijrah  umat Islam ke Madinah. Peristiwa penetapan ibadah shalat ini diperingati sebagai peristiwa Isra` dan Mi`raj pada bulan Rajab.

Dalam beberapat riwayat, ibadah shalat disebut memiliki kedudukan yang tinggi. Ibadah shalat adalah amalan hablumminallah yang pertama kali dihisab dan shalat diberi julukan sebagai tiang agama, apabila shalat ditegakkan maka agama akan kokoh, namun sebaliknya jika shalat ditinggalkan maka agama akan runtuh (al-Hadits). Shalat merupakan sarana untuk umat islam untuk bermikraj kepada Allah swt, shalat juga media penebus dosa, shalat juga memiliki banyak manfaat dan hikmah baik dari segi kehidupan sosial maupun kesehatan.

Umat Islam telah menyepakati adanya kewajiban shalat lima waktu. Penetapan shalat lima waktu terjadi pada peristiwa Isra` dan Mi`raj Rasulullah saw. Al-Qur`an mengindikasikan adanya perintah untuk melaksanakan shalat sesuai dengan cara yang dicontohkan Rasulullah saw dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Allah swt.

 

Sebuah penelitian ilmiah mengungkapkan rahasia dibalik penetapan shalat lima waktu dari segi sains, diantaranya sebagai berikut:

Shalat Subuh, waktu subuh disebutkan sesuai dengan adanya spektrum warna biru muda. Spektrum warna biru muda itu ditandai dengan adanya frekunsi tiroid, tiroid memiliki pengaruh terhadap metabolisme tubuh kita. Ketika azan subuh berkumandang tenaga alam dalam tingkat yang maksimal, energi itu akan didapatkan oleh manusia ketika melakukan rukuk dan sujud, sehingga manusia akan mendapatkan tubuh yang prima jika melaksanakan shalat subuh dengan tepat waktu.

Shalat zuhur, pada waktu zuhur yaitu ketika matahari tergelincir, terdapat beberapa tanda yang melekat yang berpengaruh pada manusia. Alam bernuansa menguning yang dapat mempengaruhi kondisi perut dan pencernaaan. Kemudian spektrum warna kuning keemasan dapat berpengaruh terhadap hati dan keceriaan seseorang. Dengan adanya fakta tersebut maka shalat zuhur dapat mempengaruhi kondisi pencernaan dan mood seseorang. Orang yang melewatkan shalat zuhur dapat menyebabkan gangguan pencernaan kurang bahagia.

Shalat ashar, waktu ashar ketika spektrum alam berwarna oranye, aroma warna oranye dapat berpengaruh terhadap kondisi prostat, uterus, testis, ovarium, dan alat reproduksi. Bahkan spektrum warna oranye pada waktu ashar juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Oleh sebab itu untuk meningkatkan energi positif pada organ reproduksi dan daya kreativitas, maka salah satu caranya adalah dengan mengerjakan shalat ashar tepat waktu, sebab apabila seseorang meninggalkan shalat ashar, maka dapat mengurangi daya kreativitas dan energi positif reproduksi.

Shalat maghrib, waktu shalat maghrib bertepatan dengan waktu senja menjelang malam. Pada waktu ini nuansa alam berubah menjadi merah, warna merah ini sejalan dengan frekuensi jin. Sehingga pada waktu maghrib, kekuatan jin meningkat karena memiliki resonansi yang sama dengan nuansa alam. Untuk menangkal kekuatan jin yang sering mengganggu manusia, maka ketika sedang dalam perjalanan hendaklah berhenti sejenak untuk mengerjakan shalat maghrib.

Shalat isya, pada saat waktu isya, nuansa alam berubah menjadi warna nila. Saat waktu malam, gelombang otak berada dalam gelombang delta. Waktu isya menyimpan ketenangan dan kedamaian, berkenaan dengan frekuensi pada gelombang otak. Oleh karena itu, salah satu hikmah mengerjakan shalat isya secara tepat waktu akan dapat membuat seseorang menjadi tenang, sedangkan orang yang melalaikan shalat isya akan membuatnya menjadi gelisah.  Setelah waktu isya selesai dan alam menjadi lebih pekat, maka manusia disarankan untuk mengistirahatkan tubuhnya.

 

Demikianlah rahasia-rahasia yang terdapat di balik penentuan waktu shalat oleh Allah swt. Tulisan ini hendak menyadarkan kita untuk memperhatikan ibadah shalat sebagai sarana untuk bermunajat kepada Allah swt tidak hanya dari segi jumlah (kuantitas) namun lebih-lebih pada mutu (kualitas) shalat kita. Demikainlah penetapan lima waktu shalat di atas tiada lain adalah untuk memberikan manfaat kepada manusia yaitu untuk menjaga kondisi tubuh manusia sesuai dengan kondisi alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *