Pendidikan di Madrasah, Sebuah Pengalaman Berharga
Pendidikan di Madrasah, Sebuah Pengalaman Berharga
Cahaya mentari bersinar dengan sangat indah, kesejukan alam di pagi hari terasa sangat menyejukkan jiwa dan raga ini. Disambut dengan alunan kicauan burung yang berbunyi di sekitar persawahan menambah kesejukan di pagi hari, hembusan angin menerpa diri ini, sambil menunggu adikku yang masih membawa sepeda motornya di rumah, aku menunggunya dan berdiri di tepi jalanan, di sebelah persawahan milik warga di desaku.
Detik berganti detik, begitupun menit beranjak ke menit, tak terasa jam menunjukkan pukul 06:10 menit, akhirnya adikku sudah datang, hingga tak terasa menghampiriku, tak lupa sebelum berangkat ke madrasah seperti biasanya aku mencoba menerapkan kebiasaan baik untuk sehari-harinya. berzikir. “ Subhanallah wa bihamdih Yang artinya maha suci Allah Dan Segala puji baginya” kulantunkan Sepanjang jalan Mulai dari Angka 1 Hingga Sampai Angka 100 Sambil membawa handpone, Disana ADA tasbih kupakai untuk review Menghitung Angka zikir Yang ku lakukan.
Menit berganti menit, hingga tak terasa sampailah aku di madrasah atau sekolah tempatku menuntut ilmu dan mengajar. Jam menunjukkan pukul 06.25 menit, aku langsung berjalan menuju pondok pesantren, karena adikku hanya mengantarkanku sampai di gerbang depan pondok, dan aku harus berjalan kaki untuk sampai di sekolah atau madrasah tempatku mengajar.
Hari demi hari, seperti inilah aktivitas yang kulakukan, pergi ke madrasah, hingga tak terasa bulan berganti bulan, begitupun Tahun berganti Tahun, aku masih tepat di Tahun 2017, aku mulai masuk kuliah ilmu pengetahun di pondok menuntut yang bernama pondok pesantren Darul Kamal An-Nur, selama menuntut ilmu disini, baanyak sekali pengalaman dan pembelajaran yang kudapatkan, mulai dari dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswa yang sangat baik, yang selalu menemani selama perjalanan menuntut ilmu, mulai dari semester satu hingga pada semester enam , Alhamdulillah begitu banyak hikmah dan pelajaran yang kudapatkan. Sampai di semester enam inilah Allah SWT memberikan dan mentakdirkanku untuk menjadi pengajar, melalui perantara pak guru Kepala Sekolah SMK Darul Kamal NW Kembang-Kerang, beliau mempercayakan dan memberikanku sebuah tanggung jawab untuk mengajar di kelas sebelas memegang mata pelajaran OTK Sarana dan Prasarana. Alhamdulillah
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, begitpun Tahun berganti Tahun. Tak terasa aku masih berada di pondok pesatren Tepatnya di Tahun 2021. Pengalaman demi pengalaman yang aku hadapi dan lalui selama menuntut ilmu dan Selama mengajar di pondok ini, bahagia, ketenangan, ketentraman, pernah saya alami hingga meneteskan air mata pun pernah. Inginku bercerita mengungkapkan sebuah rasa, namun aku ingin bercerita tentang pengalaman berharga yang pernah aku alami.
Hari itu bertepatan dengan hari selasa tanggal 2 november 2021, seperti biasa aku melakukan aktivitas sehari-hari sebagai pekerjaan tetap sehari-harinya. Tepat jam 06:06 aku berangkat sepeda motor ke sekolah, tepat hari ini adalah hari piketku dan menjadi tanggung jawab mulai dari acara baris yang dilaksaakan oleh para siswa dan para siswi yang ada di pondok pesantren, entah itu di madrasah Aliyah , di madrasah Tsanawiyah , khusunya sekolah SMK Darul-Kamal NW Kembang-Kerang. Jam menunjukkan pukul 06:30 menit, bel berbunyi, hingga setiap aktivitas harus ditinggalkan dan semua siswa harus berdoa di lapangan.
Disinilah pendidikan pesantren Atau tepatnya di madrasah mulai diterapkan, disinilah kebiasaan-kebiasaan yang baik diterapkan, mulai di pagi hari, sebelum melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, semua siswa wajibkan untuk berdoa dan baris di lapangan, mulai dari berdo’a, membaca Al-Qur’an secara bersama-sama, dan berpidato. Sehari-harinya inilah yang diterapkan di pondok pesantren.
Aku masih duduk di bangku depan kantor, seperti biasa, menulis dan merangkai kata demi kata di sebuah komputer kecilku, menggoreskan kata demi kata hingga membentuk sebuah kalimat yang memiliki sebuah makna, berharap suatu hari nanti bisa menjadi sebuah buku yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Berkaitan dengan pendidikan, sebagai pengajar aku berusaha menjadi orang yang benar-benar bisa bermanfaat bagi orang lain, dan khusunya bagi siswaku sendiri. Hingga saat ada jadwal mengajarku dikelas tersebut, aku berusaha untuk menerapkan sebanyak apapun, entah itu kedisiplinan, datang tepat waktunya, sebelum belajar belajar para siswa dan siswi untuk bersholawat sebanyak lima kali. Mengingat sholawat begitu sangat besar sekali manfaatnya, dan berharap suatu hari nanti dapat medapatkan syafaat dari baginda Rasululullah Shollallohualaihi wasallam.
Hingga mulaiah proses belajar mengajar berlangsung, ketika jam sudah menunjukkan jam keluar utama, proses belajar mengajar sudah berakhir, aku mencoba menerapkan doa dulu dan bersholawat lagi, inilah sebuah pendidikan mulai dari hal yang terkecil, sebuah pengalaman berharga dalam hidup, semoga suatu hari nanti Allah meridoi SWT dan menjadikan pondok pesantren Darul Kamal NW Kembang-Kerang semakin jaya. Aamiin Ya Robbal-alamin.