4 mins read

KISAH SAHABAT NABI SAAD BIN ABI WAQQASH

Menjadi penghuni syurga merupakan dambaan bagi semua orang. Surga sendiri memang sebuah kenikmatan yang disediakan oleh Allah SWT bagi orang-orang shaleh. Mereka pun tidakmengetahui seberapa besar kenikmatan itu secara pasti, tidak pernah melihat dengan kasat mata, namun hanya didengar melalui telinga. Mereka semua berlomba-lomba mempertajam keimanan, serta semangat beribadah dan beramal baik, guna mendekatkan diri kepadanya.

Rasulullah SAW pun pernah menunjukkan kepada sahabat beliau mengenai siapakah orang yang termasuk ahli syurga itu. Telah dikisahkan dalam sebuah hadist riwayat imam ahmad (dengan isnad hasan)  dan An Nasa’i, Menjelaskan bahwa terdapat seorang lelaki Anshar yang secara tiba-tiba oleh baginda Rasul ditunjuk sebagaiahli syurga. Sebari para sahabat pun penasaran tentang apa saja amalan yang diperbuat lelaki itu, sampai-sampai Rasulallah bersabda demikian

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik R.A, ia berkata:

“ ketika kami sedang duduk bersama Rasulallah SAW”, Beliau bersabda : ” Akan muncul di hadapan kalian seorang laki-lakiahlijanah “

Lalu muncullah seorang laki-laki Anshar dengan kondisi janggutnya masih bertetesan sisa air wudhu sambil tangan kirinya memegang sandal. Kejadian itu berulang tiga kali, hari pertama sampai ketiga Rasulullah juga bersabda seperti itu.

Setelah Rasulullah berdiri, sahabat Abdullah bin Amr R.A berkeinginan mengikuti lelaki Anshar tersebut. Saking penasarannya, ia ingin mencoba mencari tahu mengenai apa saja amalan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya ia mengikuti lelaki tersebut sambil berkata:

“ kawan, aku sebenarnya sedang bertengkar dengan ayahku dan aku bersumpah untuk menemuinya selamatiga hari. kalau boleh, izinkan aku bertempat tinggal di rumahmu sampai tiga malam, lelaki Anshar itu menjawab “Tentu”

Pertanyaan itu sengaja dilontarkan oleh sahabat Abdullah hanya bertujuan agar laki-laki itu berkenan mengizinkannya bertempat tinggal dirumahnya. Selama tiga malam abdullah tingga bersama laki-laki itu. ( Dari Anas bin Malik ), Abdullah bin Amr menceritakan : “ selama aku tinggal tiga malam bersamanya, anehnya tidak pernah aku menemukan ia mengerjakan sholat malam sama sekali. Namun ketika ia sedang berbaring dan terbangun dari tidurnya untuk sholat subuh, ia selalu berdzikir kepada Allah SWT serta membaca takbir. Aku hampir saja menganggap remeh mengenai amalan lelaki Anshar tersebut “.

Di hari terakhir Abdullah tinggal bersama laki-laki itu, barulah ia mengatakan prihal sebenarnya tentang apa tujuannya.

Ia berkata kepada lelaki itu:

“ Wahai hamba Allah, sebenarnya aku tidak sedang betengkat dengan ayahku, tapi aku telahmendengar sabda Rasulullah SAW mengenai dirimu sebanyak tiga kali, yaitu “ Akan muncul di hadapan kalian seorang laki-laki ahli Janah “

Disaat Rasulullah SAW bersabda demikian, engkau selalu muncul. Oleh karena itu aku inginn tahu mengenai amalan apa yang engkau kerjakan hingga sampai sampai saya dapat mengikutinya. Tapi aku pun tidak pernah  melihat engkau mengerjakan amalan yang banyak atau istimewa. Lantas, amalan apa yang membuat Rasulullah SAW sampai bersabda bahwa engkau merupakan ahli syurga?

Lelaki Anshar itu menjawab :

“ Tidak ada amalan lain yang aku kerjakan kecuali seperti apa yang kamu lihat. Ketika sahabat Rasulullah R.A berpaling, tiba-tiba lelaki itu memanggilnya dan berkata : “ Tidak ada amalan lain yang telah aku lakukan selain yang engkau lihat, hanya saja aku tidak ingin memiliki rasa menipu terhadap siapa pun kaum muslimin, dan aku tidak pernah menyimpan rasa iri dengki atau hasad kepada seorang pun atas kebaikan yang diberikan Allah kepadanya. “

Kemudian Abdullah berkata:” inilaha amalan yang membuat Rasulullah SAW bersabda demikian terhadapmu “ kemudia menurut riwayat Abu Ya’la dan Bazar menamakan lelaki Anshar dengan nama Sa’ad.

Bernama lengkap Sa’ad bin Abi Waqqas bin Wuhaib bin Abdi Manaf, ia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Sebagai sosok sahabat sekaligus paman, ia sangat dibangga-banggakan oleh Rasulullah.

Sa’ad bin Abi Waqqas berasal dari Bani Zuhrah dari suku Quraisy, merupakan seorang anak yang sangat disayangi orang tuanya. Ibunya merupakan seorang wanita bangsawan yang kaya raya, bernama Hamnah binti Sufyan ibn Abu Umayyah. Memeluk Islam pada usia 17 tahun, Sa’ad termasuk golongan orang yang pertama-tama masuk Islam (Assabiqunal Awwalun). Ia merupakan sahabat yang mendapatkan banyak keutamaan, salah satunya ialah doanya yang akan selalu terkabul. Memiliki kecintaan yang sangat kuat terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Intinya, kisah sahabat Abdullah bin Amr R.A dan seorang lelaki yang diberikan kabar gembira itu, dapat memberikan motivasi bagi kita semua agar mampu menghindari diri dari sifat berbohong ( Menipu ) dan iri Dengki ( hasad ). Ingatlah bahwa kedua sifat tercela itu mampu membawa seseorang kepada kadzaliman yang memicu rusaknya ketaqwaan. Semoga kisah hikmah ini dapat mendorong kita untuk menumpukkan keikhlasan dalam menjalankan semua perintah Allah SWT, serta menjauhi larangannya.

Nama: Agus fakhrimantho

jurusan: PGMI

Semester: III

Dosen pengampu: Nita Sunarya  Herawati, M.Pd.

#UAS-STAIDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *