AL-QUR’AN SEBAGAI OBAT
5 mins read

AL-QUR’AN SEBAGAI OBAT

OBAT AL-QUR’AN SEBAGAI

 

Ahad 6 desember 2020 semester 7 proses penyusunan proposal skripsi

Sesuai dengan namanya As syifa ‘yaitu sebagai obat bagi hati yang gundah entah karena sebab masalah yang menimpa dalam hidup, Al-Qur’an berfungsi sebagai obat bagi orang yang percaya dan yakin pasti Al-Qur’an tersebut berpengaruh dalam jiwanya, kita misalkan disaat zaman sekarang, banyak sekali kita lihat pemuda-pemudi yang dilanda kegalauan lantaran karena sebuah rasa yang ada dalam dada, kita sebut saja misalnya “cinta”. Cinta pasti tumbuh kepada setiap umat manusia yang bergelar pemuda atau pemudi begitupun setiap makhluk yang ada dalam dunia ini, tidak akan terlepas dari satu ini yakni “rasa cinta”. Dalam menjalankan kehidupan rasa cinta terhadap lawan jenis yang bisa membawa pada dua hal, bisa mengarah pada hal yang fositif dan bisa mengarah ke yang negatif, tinggal bagaiman cara kita dalam menyikapinya,

Sehingga sering terdengar bahwa, setiap segala sesuatu yang mengarah kepada hal yang mendatangkan manfaat terhadap diri sendiri dan orang lain adalah perlu dipertahankan dan dijaga, sehingga dengannya sampailah sebuah hasil yang membuahkan kesenangan dan kebahagiaan bagi orang yang mengalaminya. Ia karena setiap segala sesuatu yang bermanfaat pasti mengarahkan seseorang untuk tetap dalam, sehingga Allahpun ridho terhadap orang tersebut.

Pernah ada cerita bahwa dipesantren ada seorang wanita yang sebut saja namanya adalah fania, yang masih berstatus sebagai penuntut ilmu dan belajar di pesantren tersebut selama bertahun-tahun dan bahkan sampai sekarang yang akhirnya Allah takdirkan untuk menjadi guru di pesantren tersebut sambil menuntut ilmu. Setiap harinya masuk pgi pulang bahkan hampir sampai hari namun tak memamatkan semangatnya untuk terus menimba ilmu agama baik ilmu tentang dunia atau ilmu tentang akhirat.

Singkat cerita, di sebuah masjid pesantren, pada waktu sholat dzuhur masuk, tibalah saatnya untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang hamba Allah yang beriman kepadanya, akhirnya fania peduli untuk ambil air whudu lalu sholat, dan kebetulan waktu itu diimami oleh seorang pemuda, yang bahkan suaranya di hari yang lalu tak pernah terdengar, merdunya membuat hati fania terasa tentram dan damai, waktu itu setelah menjalankan sholat zuhur secara berjamaah, lalu tibalah waktunya untuk berdoa bersama-sama yang dipimpin oleh pemuda tersebut. “Ya Allah alangkah merdunya, alangkah tenang ters sekali saat terdengar di telinga hamba, alangkah sejuk terasa merasuki jiwa hamba, sungguh beruntung ya Allah wanita yang menjadi isterinya kelak, sungguh sangat beruntung, laki-laki seperti inilah ya Allah yang hamba dambakan,

Tanpa terasa waktu sholat zuhurpun akhirnya selesai, hingga fania bergega suntuk membereskan perlengkapan sholatnya sebelum pulang ke rumah. Sampai rumah saat malam tiba, waktu magrib kembali terbayang suara yang merdu dari sosok pemuda yang sholeh yang membuat hatinya fania jadi terbawa rindu, hingga membawakan pada sebuah impian untuk menjadi pasangan halalnya dalam hidup.malam itu, tak kuasa dia fania daam mengahadapi kerinduan yang sangat , padahal baru bertemu dalam waktu singkat dalam pesantren tersebut namun tetap saja rasa kerinduan tak bisa dicegah, rasa cinta tak bisa terhalangi meski jarak yang sangat jauh sekalipun.

Hingga akhirnya fania sadar, bahwa untuk merawat rasa kerinduannya, tak mungkin dia ucapkannya secara langsung pada pemuda tersebut, hingga jalan satu-satunya yang terbaik adalah, terapkan ada sang yang emnguasai setiap manusia, yang membolak balikkan hati hambanya, yang suka jadi benci pun Agak yang benci jadi suka, semuanya mudah, sangat mudah sekali jika Allah yang berkehndak. Hingga fania pun langsung mengambil whudu, tak mau merenung terlalau lama akan rasa rindu yang tak kunjung selesai, semua yakin atas kehendak Allah hingga juga harus dikembalikan pada Allah jua permasalahn yang meinampa saat itu.

setiap bacaan hurufnya adalah pahala dan berbentuk keaukan bagi pembacanya. Ynag dengannya sebagai obat bagi hati yang gundah gulana bagi hati yang gelisah karena sebuah permasalahan, sebagai obat bagi orang yang menginginkan ketenangan yang terlahir dari jiwa yang tenang.

Sungguh dengan Al-Qur; An pada malam itu membuta hati fania semakin teang, semakin bahagia, arena dia mengingat bahwa jodoh ada Allah yang menentukan sejak zaman azali hingga malam itu fania sangat merasakan bahwa Allah mendengar segala doanya akan kerinduan pada sosok pemuda yang ada di pesantren waktu itu. Hingga tak ada yang dapat menjadi obat dalam menghadapi masalah tentang yang namanya kerinduan selain dari Al-Qur’an yang suci yang selalu dibaca oleh orang yang suci pula, hingga tak peduli untuk di sentuh oleh orang yang tidak siuci, begitu sangat istimenya sebuah Al – Qur an yang bahkan bisa sebagai obat hati yang dilanda kegelisahan dan kegalauan di hatinya.

Pesan terimpan dalam cerita ini adalah

  • Dengan Al-Qur’an sebuah kerinduan dapat terobati, karena salah satufungsinya Al Qur an adalah sebagai obat bagi umat manusia dalam dunia ini.
  • Saat dianda kegelisahan ndak usah lari ke manusia untuk curhat, lari aja Ke Allah sambil whudu sholat lalu membaca kalamnya yang suci yakni Al-Qur’an.
  • Curhatlah pada Allah SWT melalui jalan Al-Qur an dengan mebacanya baik di waktu dhuha maupun di waktu malam hari.
  • Baca sambil mentadabburi artinya kau kan mendapatkan sebuah keyakinan bahwa semuanya tak bisa lepas dari kekuasaan Allah semata.

Jalanilah kehidupan ini dengan tetap berpegang pada petunjuk Allah SWT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *