PENTINGNYA ILMU MANAJEMEN DITERAPKAN DALAM KELUARGA
8 mins read

PENTINGNYA ILMU MANAJEMEN DITERAPKAN DALAM KELUARGA

  1. Pengertian Manajemen Rumah Tangga

Manajemen merupakan suatu proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerja sama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Dapat juga dikatakan bahwa manajemen merupakan perilaku anggota dalam satu organisasi untuk mencapai suatu tujuan (Badrudin, 2013:3).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian rumah tangga adalah suatu yang berkenaan urusan kehidupan di rumah atau yang berkenaan dengan keluarga. Pengertian rmah tangga disini adalah adalah “keluarga” yang tinggal dalam satu atap. Kata keluarga itu sendiri berasal dari bahasa sansekesta yaitu “kula”  yang berarti famili dan “warga” yang berarti anggota. Jadi keluarga adalah anggota famili yang terdiri dari ibu (istri), bapak (suami) dan anak yang tinggal dalam satu rumah tangga. Dari bahasa jawa kuno disebutkan bahwa keluarga terdiri dari dua kata : Kawulo dan Wargo. Kawulo artinya mengahambakan diri, sedangkan wargo  artinya anggota. Jadi maksudnya bahwa seseorang yang dalam lingkungannya mempunyai hak dan kewajiban terhadap terselenggaranya sesuatu yang baik bagi lingkungannya. Keluarga merupakan suatu kesatuan (kelompok) yang anggota-anggotanya mengabdikan diri kepada kepentingan-kepentingan kelompok tersebut (sururudin-wordpress-com.cdn.amproject.org).

Manajemen dalam rumah tangga adalah suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan dalam sebuah rumah tangga yang bertujuan untuk menciptakan suatu keseimbangan dan keharmonisan dalam rumah tangga itu sendiri (myazalianewblog.blogspot.com).

Secara tidak sadar sebagian besar dari kita mempunyai sebuah pemahaman bahwa ilmu manajemen itu hanya penting diterapkan dalam sebuah organisasi dan perusahaan-perusahaan besar saja, tapi jarang orang menyadari bahwa penerapan ilmu manajemen itu bukan hanya di sebuah organisasi atau perusahaan besar saja tapi dalam segala bidang ilmu manajemen itu sangat penting diterapkan, karena dengan adanya ilmu manajemen maka semuanya akan terarah dan  berfungsi dengan baik, sehingga tujuan yang diharapkan akan tercapai secara efektif dan efesien, salah satunya dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu dalam memenej keluarga.

Keluarga merupakan salah satu lingkup organisasi kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga juga sama halnya dengan organisasi-organisasi besar yang lain yaitu memerlukan ilmu manajemen dalam pengelolaannya, dan itu dilakukan bukan hanya salah satu dari anggota keluarga itu, tetapi semua orang yang termasuk dalam anggota keluarga tersebut harus bekerja sama dengan baik  dan ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan dalam keluarga tersebut sehingga tercipta sebuah hubungan yang harmonis dan menyenangkan.

  1. Macam-macam Kegiatan Manajemen

Ada beberapa kegiatan dalam manajemen diantaranya sebagai berikut:

  1. Perencanaan (planning) artinya membuat rencana kerja, jalan atau usaha-usaha yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan yang akan dicapai.
  2. Pengorganisasian (organizing) yaitu pengaturan dan tata kerja dalam melaksanakan rencana pekerjaan termasuk meresapi adanya tujuan bersama, adanya pola yang menetapkan pembagian tugas dan wewenang serta hubungan antara kerja dan petugas, menaati peraturan, disiplin dan herarki dalam pekerjaan dan sebagainya.
  3. Pengarahan (Directing/ Leading) artinya pemimpin dan kepemimpinan yang akan memimpin dan mengatur jalannya semua rencana.
  4. Pengawasan (controling) yaitu mengontrol dan mengendalikan apakah semua rencana berjalan lancar atau apakah hasil pekerjaan sesuai dengan standar yang diinginkan ataukah ada halangan dan rintangan atau terdapat kelainan-kelainan yang harus diperbaiki. Dalam hal ini harus ada kemapuan untuk mengetahui letak kesalahan sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan sedini mungkin.
  5. Koordinasi (coordinating) yaitu kerjasama dengan pembagian tugasdan wewenang yang rapi harus terjalin dengan baik, tanpa koordinasi antara unsur-unsur yang berkepentingan semua rencana tak mungkin berjalan lancar dan tujuan yang menjadi sasaran tak mungkin tercapai dan berhasil (mylovelydas.blogspot.com).
  6. Sistem dalam Rumah Tangga
  7. Komponen : dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat intedeptasi, interaktif dan mutual.
  8. Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan(filter) yang digunakan untuk batasan menyeleksi informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan masing-masing keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa factor seperti: social, budaya, ekonomi dan lain-lain.
  9. Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitu masyarakat.
  10. Terbuka (batas yang permeable) : dimana dalam sistem keluarga terjadi pertukaran antar system-system.
  11. Mempunyai : masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada darinya di dalam rumah tangga (myazalianewblog.blogspot.com).
  12. Contoh Penerapan ilmu manajemen di keluargaku

Seperti halnya sebuah organisasi, manajemen dalam rumah tangga juga memerlukan visi dan misi bagaimana cara mengatur suatu rumah tangga yang harmonis dan seimbang. Tak bisa dipungkiri setiap anggota keluarga pasti menginkan rumah tangganya menyenangkan, tentram dan bahagia. Begitu juga dengan keluarga saya terutama kedua orang tua saya, mempunyai harapan dan keinginan yang besar untuk menjadikan keluarga kami bahagia, sejahtera terutama untuk kami anak-anaknya.

Saya memang terlahir dari keluarga yang sederhana, kedua orang tua saya bekerja sebagai seorang petani dan pengembala sapi, jadi keseharian dari keluarga saya adalah pergi kesawah karena disana adalah tempat kami mencari nafkah. Kami sekeluarga berjumlah 5 orang yaitu Ibu, Ayah, Saya dan kedua adek saya (1 laki-laki dan 1 perempuan.

Walaupun kedua orang tua saya bekerja sebagai seorang petani, tetapi mengenai pendidikan anak-anaknya selalu dinomor satukan, walaupun ekonomi yang mereka punya tidak mendukung. Setiap hari mereka bekerja keras membanting tulang, memeras keringat, tanpa memperdulikan sengatan matahari membakar kulitnya hingga hitam legam, dan merasa kedinginan ketika diguyur hujan, demi kebahagian anak-anaknya mereka rela melakukan itu semua. Alhamdulillah perjuangan mereka selama ini tidak sia-sia karena sekarang merasa bahagia karena sudah mampu menyekolahkan anaknya sampai di perguruan tinggi.

Dalam kesehariannya kami selalu kompak dan saling membantu meringankan beban satu sama lain, dimana ketika ayah saya pergi kesawah untuk bekerja mencari nafkah, maka saya, ibu dan adik saya yang laki-laki pergi menyabit rumput yang akan diberikan kepada sapi-sapi yang kami miliki, sementara adik saya yang perempuan tugasnya membersihkan rumah dan menyiapkan makanan.

Dalam mewujudkan suatu keinginan di dalam rumah tangga jadi semua anggota keluarga harus bekerja sama, tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, dan itu akan membuat keinginan itu akan sulit tercapai, bahkan kalau tercapaipun tidak akan sempurna, berbeda kalau kita lakukan secara bersama-sama, itu akan terasa lebih ringan dan akan lebih cepat untuk mencapainya.

Seandainya di keluarga saya kami tidak saling membantu maka semuanya tidak akan berjalan dengan baik, contoh ketika ayah saya pergi mencari nafkah dan kebiasaannya beliau pulang magrib, sepulangnya beliau tidak mungkin akan pergi menyabit rumput kesawah dan kalaupun pergi maka akan pulang malam dan sapi-sapi yang kami miliki akan kelaparan. Tapi karena adanya kerja sama yang baik di keluarga kami, maka semuanya mejadi mudah.

Dari dulu ibu dan ayah dalam hal mendidik kami anak-anaknya selalu tegas, dari kecil kami diajarkan untuk menjadi anak yang mandiri, mereka mengenalkan kami berbagai macam pekerjaan salah satunya adalah menyabit rumput, membantu mereka bekerja di sawah sehingga sekarang kami bisa menjadi anak yang tidak manja, saya sangat bersyukur sekali dengan didikan seperti itu, saya bisa mengetahui bagaimana capek dan lelahnya kedua orang tua saya selama ini, sehingga itu membuat saya lebih bisa menghargai dan semakin sayang kepada mereka.

Menjadi seorang mahasiswi itu tidak membuat saya malu ataupun gengsi untuk pergi menyabit rumput, walaupun saya seorang perempuan yang sekarang menginjak masa remaja. Ketika saya pergi menyabit rumput diperjalanan banyak orang-orang yang bilang kepada saya, apa kamu tidak malu pergi nyabit rumput di usiamu yang sekarang ini, kamu tidak takut dijauhi laki-laki. Setiap ada orang yang bilang seperti itu kepada saya, saya selalu bilang kepada mereka, kenapa saya harus malu membantu orang tua saya, saya itu harus malu ketika melihat orang tua saya bekerja tapi saya tidak membantunya, selama pekerjaan itu baik saya tidaka akan merasa malu untuk mengerjakannya. Kalau orang tua saya saja tidak malu, jadi kenapa saya harus malu.

Dalam menjalani kehidupan, orang yang pro dan kontra terhadap kita itu pasti selalu ada, namanya saja kita berkehidupan sosial, tetapi jangan sampai semua itu akan membuat kita menjadi lemah karena itu bisa menghambat kita untuk mencapai keinginan yang sudah kita rencanakan.

 

Nama                    : Handayani

Mapel                   : Tugas Jurnalistik

Jurusan                : manajemen Pendidikan Islam

Semester            : VII

Dosen Pengampu : Yusri Hamzani, M.Ag

 

 

Daftar Pusaka

Badrudin. 2013. Manajemen Peserta Didik. Jakarta : PT. Indeks.

sururudin-wordpress-com.cdn.amproject.org

myazalianewblog.blogspot.com

mylovelydas.blogspot.com

myazalianewblog.blogspot.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *